DOA UNTUK HUMAIRA

25 3 0
                                    

"Ya Allah yang Maha belas kasih, siapapun wanita yang kelak menjadi takdirku,jagalah hatinya ya Allah,jangan biarkan hatiku terletak pada seseorang yang bukan takdirku,segalanya ku serahkan pada-Mu ya Allah" doa Amir di shalat malamnya (tahajjud).

Keesokan paginya Humaira menerima pesan dari Rehan.

"Kalau kamu juara satu dipesantren,maka akan aku berikan uang 50k untukmu"
pesan Rehan.

Humaira hanya melihat pesan tersebut tanpa membalasnya.

Risihnya Humaira dengan perbuatan Rehan,gadis ini menenangkan dirinya untuk menceritakannya kepada ibunya

"Umma, seseorang memberikan aku uang dengan syarat ku juara satu,namun aku tidak meladeninya umma, bagaimana pendapat umma tentang ini?"tanya Humaira

"Gini Ra,umma tidak setuju dengan lelaki yang bermodal seperti itu,bukan suudzan,namun lelaki yang baik itu mendekati wanita tidak semudah itu nak...kita tidak tau uang mana yang ia dapatkan,jangan sampai kamu terpuruk pada lelaki seperti itu" pesan ibu Humaira

"Baik umma" ujar Humaira sambil memeluk ibunya

Karena sudah hari yang ke 24,malamnya sesudah tarawih peserta pesantren diumumkan bahwasanya hari ke 25 akan diumumkan peserta pesantren yang akan mendapatkan juara.Humaira dengan santuinya tidak merasakan apa-apa.Namun pada larut malam,Humaira berdoa

"Ya Allah,izinkanlah hamba mencapai suatu prestasi,dulu hamba sangat ingin menjadi juara di pesantren ini,maka izinkanlah hamba ya Allah, berapapun juaranya,hamba akan tetap terima ya Allah"
doa Humaira di shalat tahajud

Keesokan harinya pada saat sesudah shalat tahajud,para peserta diharuskan untuk maju ke depan dan mendengarkan informasi selanjutnya.

"Baiklah adik adik sekalian, sekarang kita akan menyaksikan juara dari tingkat SD, SMP dan SMA digabung, dimohonkan agar namanya terpanggil untuk maju kedepan,kakak mulainya dari SD dulu ya adik adik"
ujar salah satu panitia akhwat

"Juara ketiga tingkat SD yang didapatkan oleeeh...jeng jeng jeng...rafkii"
teriak panitia akhwat namun dengan tenang

"Juara kedua didapatkan oleh Rina..."

"Juara ke satu didapatkan oleh...Putrii"
Selanjutnya tingkat SMP dan SMA

"Juara ketiga didapatkan oleh....Nadya"

"Juara kedua, didapatkan oleh...Ica..."

"Juara pertama di dapatkan oleeeh...hayoo siapa?" Tanya panitia memancing jawaban peserta

Mereka bersorak memanggil nama Humaira, sementara Humaira berkeringat tidak tau harus berbuat apa

"Juara pertama diraih oleh Humaira..."
ucap panitia

Humaira terkejut dan melamun, seseorang menepuk pundaknya

"Ra,tu maju kedepan"

Humaira maju ke depan dan merasa gugup
Lalu Ica mengatakan sesuatu kepada Humaira

"Kakak tau kenapa kakak juara?" Tanya Ica

"Tidak"
jawab Humaira

"Kakak tu alim banget tau,pendiam,baik,cantik mangkanya kakak juara"
jawab Ica

Humaira hanya tersenyum sembari bersyukur kepada Allah

"Ya Allah, sungguh segala sesuatu yang hamba inginkan selalu engkau kabulkan,makasih ya Allah"
ujarnya dalam hati

Setelah itu Humaira menerima hadiah dari pembawa materi.Setelah semuanya selesai,para peserta dan panitia bubar dan pulang.
Humaira mengucapkan terima kasih kepada setiap panitia akhwat yang membantunya dalam kegiatannya selama ini, lalu Humaira memberanikan diri untuk berterima kasih kepada Amir

"Bang,makasih ya bang..."
ucap Humaira

"Sama sama Ra,selamat!kamu juara" ujar Amir

"Ia bang,ini semua juga atas bantuan bang juga"
ucap Humaira sambil tersipu malu menundukkan wajahnya

"Tidak Ra,ini semua atas kerja keras kamu"
Humaira hanya tersenyum

"Oo ya, setelah pesantren ini, apalagi kegiatan kamu Humaira?"tanya Amir

"Sebaik-baiknya wanita adalah didalam rumah, Humaira hanya melanjutkan pekerjaan Humaira sebagai seorang anak dirumah"
jawab Humaira

"Maa syaa Allah"
ucap Amir

"Udah dulu ya bang,udah malam,Humaira pulang dulu"

Amir menganggukkan kepalanya

"Maa syaa Allah,sungguh Humaira sangat berbeda dari yang lain"ujar Amir dalam hati yang melihat Humaira dari jauh

Pada saat Humaira keluar dari masjid,Humaira dihampiri oleh beberapa anak kecil

"Kak,bang Rehan udah beliin kakak Boba"kabar anak kecil tersebut

"Ha?...serius?...iish..nih anak ada ada aja"
ujar Humaira dengan kesal karena Rehan.
Karena Humaira menghargai,Humaira menerima pemberian Rehan
Hingga Rehan sendiri yang memberikannya kepada Humaira

"Makasih"
ujar Humaira dengan singkat

Rehan tersipu malu dan langsung pergi

"Dasar aneh"
ujar Humaira yang sendirian

Humaira bergegas pulang dan meminum minuman tersebut sampai habis
Besok malamnya hari ke 26 bulan Ramadhan,selesai tarawih seperti biasa Humaira mampir dan duduk di warung.Tidak lama kemudian Amir membeli sesuatu.

"Amir kapan pulang ke Solo?"
Tanya pemilik warung

"In syaa Allah besok buk,pakai motor"
Jawab Amir

Humaira mendengar pembicaraan Amir dengan pemilik warung tersebut.
Setelah pulang dari rumah,Humaira mengirim pesan kepada Amir

"Assalamualaikum bang, emang bener ya bang,pergi ke Solo?"
tanya Humaira

"Waalaikumussalam Ra,iya...bang in syaa Allah berangkat besok"

"Bagus tu, sekalian ya bang,kalau mau pulang dari sana bawa ole ole" canda Humaira

"Allah Allah,bisa bisanya minta ole-ole, bukannya didoain selamat malah minta ole-ole"lanjut Amir juga ikut bercanda

"Ya gimana ya,kan kalau misalnya bang bawa ole-ole nya, otomatis bang selamat kan"
lanjut canda Humaira

"Nih anak bener bener ya"
ujar Amir yang ikut tertawa

"Tapi,bang nggak tau Humaira,ole-ole apa yang harus Abang belikan"
ucap Amir

"Ya... terserah bang lah,Humaira mana tau"
ujar Humaira

Amir hanya mengirim emoji tertawa

Keesokan harinya,Amir berangkat ke Solo untuk menemui keluarganya disana.Disaat malamnya Humaira mengirim pesan kepada Amir

"Assalamualaikum bang,gimana? Udah sampai ke Solo?
Tanya Humaira

"Waalaikumussalam, Alhamdulillah sudah Ra...cuman disini lumayan dingin"

"Oo ya,Humaira nggak tidur?"
Tanya Amir

"Humaira nggak ngantuk bang,cuman sekarang lagi sakit"
jawab Humaira

"Kamu sakit? Sakit apa Ra" lanjut Amir bertanya

"Sakit perut bang...sudah sejak tadi masih terasa sakit" jawab Humaira

"Syafakillah Ra,hari sudah malam, nggak baik chattingan dengan lawan jenis,jangan lupa minum obat"
pesan Amir

"Iya bang,makasih"
balas Humaira

"Sama-sama Ra"

Amir tertidur setelahnya,namun beberapa jam kemudian,Amir melaksanakan shalat malam dan mendoakan Humaira untuk kesembuhannya

Disisi lain Humaira belum bisa tidur karena Merasakan sakit.

"Ya Allah,kuatkanlah hamba"
Doa Humaira yang berkeringat karena kesakitan.

Humaira meminum seteguk air putih.
Tidak lama kemudian rasa sakitnya mulai mereda.
Redanya sakit Humaira,ia mulai mengantuk dan tertidur pulas.

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang