"Fatih,aku izin keluar dari Rohis" ujar Humaira
"Yaaah,jangan keluar Ra...emang kamu keluar kenapa?" Tanya Fatih
"Iya,aku pengen keluar itu udah dari dulu,dan alasannya biar aku yang ngomong sama pembina,jadi sekarang kamu jangan kasih tau dulu sama anggota atau pengurus lain"
"Iya,kamu ngomong dulu sama pembina"
"Iya iya...."
"Tapi bentar lagi kita ada acara Ra,terus kamu nggak ikut?... setidaknya ini terakhir kalinya kamu berada di Rohis"
"In syaa Allah"
Lalu Humaira mengatakan hal itu kepada Mutia
"Kak,aku udah bilang sama Fatih,dan juga jangan bilang sama siapa-siapa dulu, karena anggota rohis itu masuknya ada yang karena aku kak"
"Iya Ra...kamu semangat ya besti"
"Iya kak,dan aku pun nggak pasti untuk ikut acara besok,jadi izinin aku ya kak kalau nggak datang"
"Iya Ra..."
Dan benar saja,Humaira tidak bisa datang ke acara tersebut karena pekerjaan rumah yang sangat banyak. walaupun Humaira tinggal bersama kakek neneknya,namun dirinya tau betul bagaimana sikap neneknya.Apalagi acara tersebut berlangsung hingga sore hari.
Acara tersebut berlangsung, hingga pada saat istirahat acara pembina dan pengurus lain selain Humaira mengadakan rapat pemilihan pengurus baru.
Malamnya Humaira mendapatkan informasi dari grup rohis bahwasanya pengurus sudah diganti dengan anak kelas sepuluh termasuk ketua keputrian,hal itu membuat Humaira kaget dan menghubungi Fatih mengenai hal itu
"Fatih,kok KEPUT diganti?"
"Iya kamu kan mau keluar kan"
"Iya tapi aku belum sah keluar dan juga belum aku lapor sama pembina"
"Besok kita ketemuan pas jam istirahat"
"Yaudah,aku tunggu di depan mushalla sama kak Mutia"
"Iya" jawab Fatih
Lalu paginya kebetulan disekolah tidak belajar,mereka menyempatkan bertemu didepan mushalla
Namun sebelum itu beberapa anggota bertanya kepada Humaira kenapa dirinya keluar dari rohis dan itu membuat Humaira terkaget-kaget termasuk Mutia
"Lah kak,kok mereka pada tau aku keluar dari Rohis"
"Iya Ra,Fatih yang bilang pada saat kita rapat kemarin"
"Iya kan aku udah bilang sama Fatih jangan bilang sama siapa-siapa"
Mutia menceritakan tentang hasil rapat tersebut kepada Humaira sembari menunggu Fatih
"Jadi gini Ra...pas kita rapat kemarin,Fatih bilang sama pembina kalau kamu keluar dari rohis,dan itu ditanyakan sama pembina,terus...Fatih mendesak untuk mencari ketua keputrian,dan pembina harus memilih antara kamu sama pilihan Fatih"
"Emang siapa kak?"
"Dia adalah Nadya"
"Ha?...Nadya?"
"Iya Ra... Nadya,dan pembina memilih antara kamu dan dia,terus pembina lebih memilih Nadya daripada kamu, karena Nadya punya pengalaman mengikuti acara di perkuliahan, walaupun dia kelas sepuluh"
"Yaudah kak,kalau memang pembina yang memilih itu tidak masalah dan aku bersyukur udah ada yang gantiin,asalkan dirinya lebih baik dari aku"
"Iya Ra...dan Nadya merasa malu karena mendadak menjadi ketua keputrian, dan merasa segan sama kamu Ra"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU HUMAIRA
RandomKisah seorang gadis yang bernama Humaira berusia 16 tahun,lalu Allah mempertemukan dengan seseorang ia kagumi yang bernama Amir berusia 22 tahun hingga pada akhirnya ia jatuh cinta dengan diam-diam.Namun dipertengahan sebelum gadis ini mencintai Ami...