SIAPA PELAKUNYA?

6 0 0
                                    

"wahai zaujati...mulai hari ini kamu nggak usah bantuin mas kerja ya,ntar kamu capek..." Ujar ustadz Amir

"Capek?... nggak kok,kan aku pengen bantuin mas..." Jawab Humaira

"Iya...tapi alangkah baiknya seorang istri itu dirumah sayang...lagian nanti siang mas diundang untuk ceramah di masjid" jawab ustadz Amir

"Ya udah deh...aku dirumah aja sama Citi..." Ujar Humaira sambil menggendong kucingnya

"Hmm...yaudah,mas berangkat dulu ya...muach..." Ujar ustadz Amir mencium kening Humaira

"Hati-hati dijalan ya mas..."

"Iya...Assalamualaikum..."

"Waalaikumussalam warahmatullah..."

***

"tiiit...tiiiit..." Panggilan telpon dari Mutia

"Halo... assalamualaikum kak..."

"Waalaikumussalam warahmatullah...Ra...kamu apa kabar?..." Tanya Mutia

"Alhamdulillah aku baik kak...kakak kabarnya juga gimana?..." Tanya Humaira

"Alhamdulillah kakak juga baik... tapi coba kamu lihat keluar rumah dulu gih..." Pinta Mutia

"Bu..bukak pintu?..." Heran Humaira sambil membuka pintu

"Tara..." Ternyata Mutia telah berada didepan rumah Humaira

"Kakak ..." Ujar Humaira sambil memeluk Mutia

"Aaa...kangen banget ..." Ucap Mutia sambil mengelus punggung Humaira

"Kok kakak bisa kesini?..." Tanya Humaira

"Ya bisa dong...kan ustadz Amir yang kasih alamat sama kakak...katanya nemenin kamu supaya nggak kesepian..." Jawab Mutia

"Maa syaa Allah..." Ucap Humaira yang tidak menyangka ustadz Amir melakukan itu semua untuknya

"Ooo ya...ini oleh-oleh buat kamu..." Mutia menunjukkan banyak makanan dan baju pada Humaira

"Kamu tau ini baju apa?..." Ujar Mutia sambil mengeluarkan sebuah baju

"Astaghfirullah..." Ujar Humaira sambil menyentuh keningnya

"Apanya astaghfirullah...kamu pake ini didepan suami kamu...ingat ya Ra...ini juga termasuk ibadah loh menyenangkan hati suami..." Ujar Mutia

"Hahaha...iya iya..." Tawa Humaira

"OOO ya...kakak mau bahas sesuatu sama kamu...ya mungkin walau sudah lama,tapi kakak nggak bisa lupain kejadian itu"

"Emang apa yang ingin kakak bahas...?" Tanya Humaira

"Apa yang terjadi sebenarnya terjadi sama kamu sebelum ustadz Amir menikahi kamu.." jawab Mutia menatap Humaira dengan serius

***

"Jadi gitu kak...aku nggak tau kenapa dia mencelakai aku...cuman satu pertanyaan yang ada di benakku pada saat itu,siapa dia sebenarnya..."

Mutia meminum teh buatan Humaira dan termenung setelah itu

"Kak..." Ujar Humaira menyentuh bahu Mutia

"Hah?...iya..." Mutia mulai ngeleg

"Apa jangan-jangan itu si Amir..." Tuduh Mutia

"Astaghfirullah kak...kita nggak boleh nuduh gitu, nggak mungkin dia celakain aku,kan kakak tau sendiri Amir itu orangnya kek mana..."

"Iya juga sih...terus siapa dong?..." Tanya Mutia

"Aku tidak menuduh ataupun suudzan hanya saja dia masih menjadi sangkaan aku saat ini..." Tatapan Humaira dengan serius

"Siapa?..."

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang