SV NOMOR

42 4 0
                                    

Humaira melaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan dengan tekun hingga ia tidak pernah alfa (tidak hadir) setiap shalat berjamaah.Humaira memang mudah tertawa dan ceria,namun ia tidak banyak bicara.

Beberapa hari Humaira tidak lagi melihat Amir selama 2 hari.Ia mendengar percakapan panitia akhwat bernama Tiara yang menanyakan keberadaan Amir.

"Gus,aku tidak melihat Amir 2 hari ini,dia kemana ya? tanya Tiara

"Oh...beliau akhir akhir ini sibuk dengan urusan kuliahnya,palingan sudahnya besok..."jawab Agus

Mendengar hal itu Humaira pergi dari tempatnya.Hingga pada malam sesudah tarawih Humaira tetap mengikuti tadarus seperti biasa.Ia membaca Al-Qur'an hingga terdengar oleh panitia yang sedang rapat dibalik gorden batasan saf lelaki dan wanita.

"Ternyata suara Humaira bagus juga ya" ujar salah satu panitia yang Amir juga ada disana.

Amir hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun

Hingga selesai tadarus Humaira mampir ke warung seperti biasa.Dan terlihat Amir juga belanja setelah Humaira duduk bersantai.Amir memesan cemilan untuk ngemil-ngemil dan langsung meninggalkan warung tanpa menyapa Humaira

"Diih...sombong banget,nyapa kek...dingin amat" ujar Humaira yang sedikit kesal.

Seminggu pesantren Ramadhan berlalu,Humaira yang selesai tadarus langsung di hampiri oleh adik laki-laki dibawah umur Humaira.

"Kak,bang Rehan suka Lo sama kakak" ujar anak-anak tersebut saking cupunya.

Humaira heran
"Suka apanya?"

"Iya kak,bang Rehan suka sama kakak,dia suka sama kakak tu karena kakak tu shalehah banget..."ujar adik-adik itu kembali
Humaira hanya bisa tertawa

"Shalehah?...bahkan kakak jauh dari kata itu, sudahlah...mending kalian main aja sana" ujar Humaira.

"Yaudah...kalau kakak nggak percaya"
Ujar adik adik tersebut dengan cemberut

"Ada-ada aja" ucap Humaira disaat anak-anak itu pergi.

Keesokan harinya, Humaira melaksanakan pesantren seperti biasanya,kali ini pembawa materinya memakai papan tulis.Humaira yang duduk dibelakang tidak melihat yang tulisan di papan tulis tersebut.Humaira menyipitkan matanya hingga dilihat oleh temannya

"Humaira,kamu rabun jauh ya?...nih catat aja punya aku" ujar teman disampingnya

"Makasih ya"

"Sama sama Ra"

Materi pun selesai dan para peserta melaksanakan shalat Dhuha setelah itu ambil absen.Humaira bergegas pulang untuk membantu ibunya membuat kue.Kue tersebut selesai jam 3 siang.Namun sebelum itu,Humaira harus berangkat ke mesjid lagi untuk melaksanakan shalat zhuhur setelah itu ambil absen.Pada saat nama Humaira terpanggil,Humaira merasakan sesuatu.

Salah satu panitia mengambil absen dan menyebut nama Humaira

"Humaira"

"Hadir kak" jawab Humaira sambil mengangkat tangan.

"Aduh" ujar Humaira yang kesakitan

"Kamu kenapa Ra" tanya temannya yang berada disamping

"Nggak tau,tiba-tiba perutku rasanya sakit" jawab gadis ini merintih menyentuh perutnya.

Ternyata Humaira sakit perut akibat memakan makanan pedas pada malam sebelumnya dan tidak bangun untuk sahur.

"Kamu kuatkan Ra?...atau kalau kamu nggak tahan,kamu batalin aja puasa kamu!" Ujar temannya

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang