JILBAB SYAR'I

13 1 0
                                    

Disaat Humaira tidak memiliki kendaraan,Humaira terpaksa berjalan jauh untuk pulang menuju rumahnya dari sekolah.Diperjalanan Humaira melihat Amir lewat didepannya memakai kendaraan roda dua

"Itu... bukannya bang Amir ya?" Tanya Humaira dalam hati

Amir melihat kaca spionnya untuk memastikan apakah itu benar Humaira

"Kasian Humaira,berjalan sendirian, padahal rumahnya jauh dari sekolah" ujar Amir dalam hati

Humaira melihat Amir melihat spionnya,namun Humaira mengabaikannya dan tetap melanjutkan langkahnya

Keesokan harinya,Humaira tidak sengaja melihat sekolah lain memakai jilbab lebar, sementara dirinya hanya memakai jilbab segiempat

"Kak Tia,boleh nggak... disekolah kita memakai jilbab lebar?" Tanya Humaira

"Boleh kok Ra...siapa juga yang ngelarang kan" ujar Mutia

"Kalau aku pakai jilbab lebar gimana ya kak" tanya Humaira

"Baguslah...keren Lo kalau ada yang make jilbab lebar di sekitar sekolah kita" ujar Mutia

"Hmmm....aku tabung uang dulu ya kak hehehe" ujar Humaira

"Iya Ra...sangat baik jika kita mengumpulkan uang untuk hal yang bermanfaat" ujar Mutia

"Iya kak"

Humaira menahan perutnya agar tidak belanja dikantin karena ingin mengumpulkan uang untuk membeli jilbab yang lebar.

Satu persatu jilbab lebar telah dibeli oleh Humaira

"Fatih...gimana aku memakai jilbab lebar ya" tanya Humaira

"Hmmm...gimana ya, terserah kamu aja sih Ra" ujar Fatih

"Yaudah...aku besok pakai jilbab lebar" ujar Humaira

Besoknya Humaira memberanikan diri untuk memakai jilbab lebar tersebut.

Sungguh Humaira melakukannya karena ingin memperbaiki diri dimulai dari memperbaiki pakaiannya.

"Maa syaa Allah, cantiknya " ujar Fatih

Humaira sedikit malu menghindari Fatih

"Fatih,kita menjauh dulu ya...aku takut Allah marah dengan hubungan seperti ini" ujar Humaira

"Kan kita nggak pacaran Ra...lagian aku nggak nyentuh kamu kok" ujar Fatih

Humaira hanya terdiam dan kembali ke kelasnya

"Kamu kayak emak emak Ra" ujar temannya yang usil

Humaira tidak merasakan apapun atau merasa menyesal karena memakai jilbab lebar.
Karena niat Humaira untuk memakai jilbab lebar bukan untuk menuai pujian dari temannya,tapi justru dia melakukannya karena Allah,dia tidak akan mungkin berhenti dari usahanya untuk berhijrah.Namun hanya satu yang seharusnya Humaira tidak lakukan,yaitu memiliki hubungan HTS dengan Fatih.

Fatih mulai bangga karena Humaira menyukainya dan begitu pula yang dirasakan Fatih.Fatih mulai terang terangan dengan teman sekelasnya bahwa dia ada hubungan HTS dengan Humaira.

Hingga setiap saat Humaira bertemu dengan teman Fatih, Humaira sering ditertawakan dengan Fatih

"Bang...Fatihnya ada didalam?" Tanya Humaira mengurus tentang rohis

"Fatiih,bini lu nyari tu" ujar temannya

"Ha?"

Fatih keluar setelah namanya dipanggil

"Kamu sebarin ke orang kalau..."

"Iya Ra...maaf ya" ujar Fatih

"Pantes aja aku diledekin dari tadi"

"Iya?....yaudah,kamu nggak usah Keke kelas aku ya"

"Hmmm"

Humaira merasa risih dengan teman Fatih yang sering menertawakan hubungan mereka

Karena Humaira terlihat alim disekolah,namun ia memiliki hubungan HTS dengan seorang laki-laki

Setiap hari Humaira sering ditertawakan disekolah karena sudah memakai jilbab lebar,namun beda dengan teman dikelasnya begitu menghargai Humaira.

Memakai pakaian tertutup bukanlah sesuatu yang dianggap sepele,kita bisa sering menertawakan seseorang yang memperbaiki pakaian untuk hijrahnya,tapi kita tidak tau apakah ucapan dan perbuatan kita itu dapat menyakitinya

Sebenarnya Humaira sudah risih dengan hubungan HTS nya dengan Fatih,Humaira tidak menerima hubungannya disebut HTS, padahal Humaira melakukannya sendiri.

Berpakaian lebar bukan agar Humaira dikatakan orang alim,namun karena Humaira risih memakai jilbab segiempat yang takut rambutnya terlihat.

Pembina melihat perubahan pakaian Humaira yang semakin tertutup, apalagi Humaira sering membantu Fatih tentang urusan rohis.Para pembina mengadakan rapat pemilihan pengurus baru, karena hanya ada ketua umum rohis,maka rapat itu diadakan untuk pemilihan pengurus ketua keputrian rohis

"Siapa disini yang mau bersedia jadi ketua keputrian" tanya pembina

Para anggota melihat kearah Humaira

"Apa?" Tanya Humaira yang melongo

"Humaira aja buk" semua suara menunjuk dengan nama Humaira

"Kamu aja jadi keput ya Ra" ujar pembina

"Tapi buk..."

"Udah,nanti diajarin sama Fatih nanti untuk menjadi keput,ibuk percayakan semuanya ke kamu" ujar pembina

Entah atau gimana,tapi Humaira harus menjadi ketua keputrian di rohis karena para guru sudah mempercayakan itu kepadanya.

"Baik buk" ujar Humaira

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang