APAKAH AKU PANTAS UNTUKNYA

12 2 0
                                    

Humaira melamun karena perasaannya saat ini.Dirinya mencintai seseorang yang ahli dalam ilmu agama, sementara dirinya hanyalah fakir ilmu.

"Ya Allah, apakah aku pantas mencintai dirinya ya Allah, sementara hamba hanyalah fakir ilmu, yang jauh dari kata Sholehah" doanya dalam tahajud

"Bukan aku tidak mencintainya ya Allah,tapi saat ini mendekat bukanlah cara hamba untuk mencintainya,melainkan hanya bisa doa yang aku langitkan untuknya"

Saat ini,tidak ada yang kita lakukan disaat kita mencintai seseorang selain memperbaiki diri kita sendiri.Memantaskan diri bukan untuk mendapatkan cinta manusia,tapi bagaimana kita kembali kepada Allah dalam keadaan sebaik-baiknya hamba yang bertakwa

"Ra...kamu itu alim banget ya, shalihah lagi" ujar salah satu temannya disekolah

"Terlihat alim dan taat,namun nyatanya diriku masih terombang-ambing dalam mengendalikan nafsu,jangan tertipu dibalik kain lebar ini,tapi kagumilah Allah yang menutup segala aibku" ujar Humaira

"Maa syaa Allah Ra" ujar temannya

Malamnya, Humaira tersenyum di dalam kamar disaat yang lain sudah tertidur

"Sungguh aku mencintaimu Amir, bukan dari parasmu wajahmu,aku mencintaimu karena ada sesuatu didalam dirimu yang membuatku tidak ingin berpaling dari siapapun" ujar Humaira dalam hatinya sambil tersenyum

Humaira lagi lagi terbangun di tengah malam, karena dirinya tau bahwa Allah pasti membangunkannya untuk mencurahkan isi hatinya.

Disisi lain Amir juga terbangun dan mereka berdua melaksanakan shalat tahajud dimalam yang sama

"Ya Allah,hati ini terikat akan indahnya ciptaan-Mu,tapi hamba takut ya Allah,bahwa rasa ini kembali membuat hamba terluka,cinta datang dari Engkau ya Allah,maka jangan berikan hati hamba diberikan kepada seseorang yang bukan takdir hamba" doa Humaira

Disisi lain Amir hanya pasrah berdoa

"Ya Allah,semuanya hanya kembali kepada Engkau ya Allah,Engkau tau mana yang terbaik ya Allah,biarkanlah diri mementaskan diri untuk menjadi hamba yang taat kepada-Mu.Dan jagalah hati seseorang yang ditakdirkan untuk hamba ya Allah.Engkaulah yang maha mengetahui segala isi hati hamba"

Keesokan harinya pada saat jam istirahat,Humaira pergi ke kelas Mutia untuk menceritakan isi hatinya

"Kak Tia,aku mencintai seseorang..namun aku merasa tidak pantas untuknya kak" ujar Humaira

"Ra...kakak tau apa yang kamu rasakan saat ini, seseorang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus.Maka yang dia lihat bukan kekurangan kamu Ra,tapi bagaimana cara dirinya untuk menyempurnakannya.Dan saat ini kamu tidak boleh khawatir soal ini Ra, karena jikalau dia yang terbaik untukmu,maka dia akan membimbing kamu,bukan fokus kepada kekurangan kamu Ra" ujar Mutia

"Maa syaa Allah kak"

"Jadi Ra,kamu sekarang fokus untuk menjadi hamba Allah yang taat,kamu harus istiqamah Ra" pesan Mutia

"Iya kak,makasih ya kak"

"Sama sama Ra"

Humaira merasa lega ketika berbicara dengan Mutia

"Ooo ya Ra,kamu juga harus ikut untuk pesantren Ramadhan di luar ya Ra" ujar Mutia

"Lah,kenapa kak? bukannya kita pesantren didekat masjid masing-masing ya?" Tanya Humaira

"Kita pasti diutus Ra, untuk pesantren Ramadhan diluar, karena kita bagian rohis Ra, apalagi kamu ketua keputrian,kamu harus ikut ya Ra" ujar Mutia

"Yaudah kak" jawab Humaira

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang