"Ra...kamu udah shalat?" Tanya ibu Humaira
"Iya Bun,nanti" ujarnya sambil main handphone
Humaira mulai melaksanakan shalat diakhir waktu
Setelah itu,Humaira mulai membiarkan Al Qur'an nya yang sudah mulai berdebu
Hati Humaira sudah merasakan sempit,gadis ini mudah marah.Selalu terbawa perasaan hanya karena hal sepele.
Lagi dan lagi shalat Humaira sudah mulai lalai karena scroll terus main handphone.
Pada paginya setelah mengantarkan kue ke warung,Humaira langsung berangkat ke sekolah.Karena kendaraan Humaira diperlukan oleh ibunya.Gadis ini terpaksa diantar disebuah persimpangan dekat jalan raya yang ada taman kota.Gadis ini mulai menyebrangi jalan.
Hampir sedikit lagi,sebuah truk menyenggol bahu Humaira.Disaat itu Humaira terbetik dihatinya,kalau saja dirinya terlambat satu detik,mungkin nyawanya sudah hilang.Humaira belum menyadari pertanda apa yang menimpanya saat itu.
Humaira sudah mulai melakukan sebuah maksiat.Tidak mampu bersikap dan menjaga akhlaknya.
Ketika gadis ini scroll lagi main handphone muncullah sebuah kata yang membuat hatinya ingin membaca kalimat tersebut
"Sudah berapa jauh kamu dari Allah?tidakkah kamu menyadari bahwa kamu bernafas atas izin Allah?shalat mulai engkau lalaikan, Al Qur'an yang dulunya sering kau baca sekarang tergeletak berdebu.Namun kamu masih saja hidup atas dasar cinta Allah kepadamu, sadarlah...bahwa berkali-kali Allah memberikanmu kesempatan.Berkali kali Allah memberikan sebuah kode agar engkau dekat dengan-Nya,namun kamu tidak peka dengan peringatan Allah"
Atas semua yang terjadi ditimpa oleh Humaira,dia ingat bagaimana dirinya selamat dari sebuah truk,dia ingat bahwa dirinya hampir mati ditimpa pohon yang rubuh ketika ia melewati jalan menyimpang.
Lalu Humaira mulai meneteskan air matanya.Gadis ini segera mengambil air wudhu dan menahan air matanya agar tidak terjatuh sebelum melaksanakan shalat
"Allahuakbar"
Gadis ini meneteskan air matanya sembari dia menyelesaikan shalatnya
"Ya Allah,maafkanlah hamba yang selama ini jauh dari Engkau ya Allah,Hamba sering mengabaikan peringatan Engkau ya Allah.Hamba sering sibuk menata hati hamba untuk manusia,namun lupa memperbaiki diri hamba untuk Engkau ya Allah.Ya Allah,atas semua dosa yang hamba lakukan, apakah hamba pantas dirindukan surga ya Allah, apakah hamba pantas suatu saat nanti melihat wajah Engkau ya Allah.Saat ini hamba terlalu sibuk hingga melupakan Engkau yang tulus mencintai hamba ya Allah.Sebanyak apapun dosa hamba,Engkau masih saja memberikan diriku nafas hingga aku hidup dan melihat dunia.Namun diri ini kembali futur lagi ya Allah.Hamba mohon ampunilah Hamba ya Allah" ujarnya yang menangis sejadi jadinya berdoa meminta ampun kepada Allah
Ketahuilah,bahwa shalat,zikir dan membaca Al Qur'an,dapat melembutkan hati kita.Apa yang kita kerjakan mudah ketika Allah bantu.Shalat,dapat memperbaiki hidup kita, yang jika diri kita melaksanakan shalat maka satu persatu perbuatan maksiat mulai kita tinggalkan.
Berkali-kali kita dikecewakan dunia,lalu kepada siapa kita mengadu selain kepada yang Maha Mendengar?
Sering curhat kesana kesini,tapi lupa menjadikan Allah yang pertama kali kita berkeluh kesah.
Padahal Allah yang memberikan kita sebuah masalah, tentunya Allah yang kasih kita solusi.Jikalau manusia membantu kita,itu bukan karena mereka yang memudahkan kita,tapi Allah yang menggerakkan hati manusia untuk menolong hamba-Nya
Allah tidak memandang sebanyak apapun dosa hamba-Nya,tapi Allah ingin melihat bagaimana hamba-Nya kembali kepada-Nya setelah ia melakukan sebuah dosa.
Tidak akan mungkin Allah tidak mendengar hamba-Nya yang menangis dan berdoa meminta ampun kepada-Nya
Setelah doa tersebut diucapkan oleh Humaira,dirinya tidak lagi berani melalaikan shalat.Karena takut,bahwa ketika ia melalaikan shalat,maka itulah sebuah langkah dirinya menjauh dari Allah.Hingga pada akhirnya bukan dirinya yang menjauh dari Allah, melainkan dirinya yang perlahan-lahan menjauh dari Allah
Lalu Humaira mulai mendekat kepada Al Qur'an.
Jika ingin melihat kecintaan Allah kepada Hamba-Nya,maka perhatikanlah dia bagaimana dirinya memperlakukan Al Qur'an.
Seseorang yang tidak menyesali atas dosa-dosa yang mereka perbuat, ketahuilah...bahwa dirinya telah merasakan azab Allah yang paling berat,yaitu istidrajj.Merasakan nikmat dengan kemaksiatannya,tanpa merasa berdosa,tanpa merasakan kegelisahan maka rugi bagi seseorang yang tidak menyesali atas dosa-dosa yang mereka perbuat.
Dan beruntung bagi seseorang yang merasakan kegelisahan apabila Mereka bermaksiat,lalu Allah memberikan mereka hidayah untuk bertaubat kepada Allah dan berusaha menjauhi maksiat.
Dan tidak ada azab yang lebih pedih bagi seorang hamba kecuali hatinya sudah dikeraskan oleh Allah.
Dan bagi mereka membiarkan dan mengabaikan peringatan Allah, perlahan-lahan Allah mengunci hati mereka, sehingga mereka tidak ingat untuk kembali jalan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU HUMAIRA
RandomKisah seorang gadis yang bernama Humaira berusia 16 tahun,lalu Allah mempertemukan dengan seseorang ia kagumi yang bernama Amir berusia 22 tahun hingga pada akhirnya ia jatuh cinta dengan diam-diam.Namun dipertengahan sebelum gadis ini mencintai Ami...