PENYAKIT

15 0 0
                                    

***
"Assalamualaikum ustadz"

"Waalaikumussalam warahmatullah...Amir?...duduk sini!"
Jawab ustadz sambil memukul tempat duduk

"Ada apa kamu kesini nak?"

"Afwan ustadz,saya kesini mau bertanya"

"Bertanya?...silahkan"

"Jadi gini ustadz,saya mencintai seorang wanita...namun apakah baik?...jika kebutuhan dan kehidupan saya hanyalah sederhana ustadz?"

"Alhamdulillah... apakah kamu sudah bersedia ingin menikahinya?"

"Saya bersedia ustadz,namun apakah dia mau menerima lamaran saya ustadz...lantaran kehidupan saya hanyalah sederhana"

"Amir...wanita yang Sholehah itu tidak takut menikah dengan lelaki miskin atau sederhana,hanya saja wanita shalihah itu takut menikahi seorang laki-laki yang tidak membawa kebaikannya untuk akhirat dan itu berkaitan bagi agama dan akhlaknya" ujar ustadz sambil mengelus bahu Amir

"Sebelum melamar maka pentingnya seseorang melaksanakan yang namanya shalat istikharah, kamu sudah tau kan?"

"Sudah ustadz,in syaa Allah saya akan mengerjakannya"

"Kamu harus ingat Amir,bahwa dalam pernikahan tanggung jawabmu sangatlah besar.Kau tidak hanya menerima kekurangan pasanganmu,tapi kamu juga akan menyempurnakan kekurangan pasanganmu.Niatkanlah dalam hatimu tidak hanya untuk membahagiakan nya,tapi juga menjaganya...membantunya,dan mendidiknya"

"Baik ustadz,saya akan melakukan semua itu karena Allah...apapun kekurangannya akan saya terima dan mendidiknya dengan kelembutan"

"Semoga Allah mudahkan"

"Aamiin allahumma aamiin jazakallahu Khairan ustadz,wa barakallahu fiik assalamualaikum"

"Wa barakallahu fiik Amir,waalaikumussalam warahmatullah"

Setelah Amir keluar dari ruangan,Azizah yang mengeluarkan air mata mendengar pembicaraan mereka.

"Sungguh rasa ini telah lama aku pendam,dan ternyata didalam doaku...akulah yang kalah" tangis Azizah yang berbicara sendirian

"Ya Allah,kuatkanlah hamba ya Allah...kuatkan hamba atas takdir yang sudah Engkau tentukan,hamba percaya bahwa Engkau melakukan semua ini karena mencintaiku"

***

"Bunda...makanan udah siap" teriak Humaira

"Waah...harum banget masakan kamu ya,udah lama bunda tidak merasakan masakan kamu"

"Bunda coba aja dulu,aku buatnya dengan penuh cuuiiiiinta"

"Bisa aja kamu Ra...eh nenek kamu mana?"

"Nenek ke rumah pak RT bunda,ada urusan"

"Ooo"

"Hmmm...enak!" Ujar ibunya dengan bahagia setelah merasakan kuah dari sendoknya

"Iya dong,masakan siapa coba"

"Dari dulu masakan kamu enak terus,pantes aja bunda kangen"

"Hehehe"

Tiba-tiba Humaira berhenti dan meletakkan sendoknya

"Hueek"

"Kamu kenapa Ra?" Ujar ibunya dengan panik

"Hueeek...hueek"

Mata Humaira merah dan berair,segera Humaira berlari kekamar mandi

"Duuh...hueeek" ucap Humaira sambil memegang perutnya

Selesai muntah,Humaira keluar dari kamar mandi dan kembali ke meja makan

"Kamu kenapa Ra?"

"Nggak ada kok bunda,perut aku cuma mual aja"

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang