Hubungan Abi dan ibunda Humaira tidak baik-baik saja,mereka sering konflik perkara anak kandung Abi Humaira.Humaira anak tirinya beserta saudaranya bertiga.Humaira memiliki adik beda ayah, yaitu anak kandung ibunda dan abi Humaira.
Seperti biasa,Humaira menjemput kue ke warung bersama Zahra adiknya.
Tiba tiba saja dari arah kelokan,Amir pulang dari kampus dan mereka saling bertemu dijalan,memang mereka sering tidak sengaja berpapasan dijalan.
"Bang Amir kak" ujar Zahra
Entah kenapa Humaira tersenyum ketika melihat Amir yang juga menatap Humaira.Setiap Amir berada diperjalanan menggunakan kendaraan, Amir hanya fokus kedepan tanpa melihat kanan dan kiri karena ia sangat menjaga pandangannyaa.Namun karena dari kelokan,Amir terpaksa melihat kearah kelokan tersebut yang ternyata mereka berdua berpapasan
Ketika Amir berpapasan dengan Humaira,Amir tersenyum sambil melihat spionnya yang dibelakang i oleh Humaira
"Cieee...bang Amir tersenyum tu.. setelah liat spion" ujar Zahra
"Ha? Udahlah Zahra,kamu itu sering berbohong,stop kali ini jangan bohong lagi" ujar Humaira padahal dia juga salting
"Iya..aku serius kak,kali ini nggak bohong" ujar Zahra
Humaira hanya diam, padahal dia sedang tersenyum disepanjang jalan
"Nggak,aku saat ini sedang trauma dalam mencintai seseorang,aku telah dibuat sakit oleh manusia yang aku cintai.Tidak semudah aku mencintai seseorang kembali" ujarnya dalam hati
Seperti biasa Humaira dan Zahra setiap pagi menitipkan kue di warung
"Gimana nih Zahra,ternyata warungnya banyak yang tutup" ujar Humaira
"Aku takut pulang kak,nanti dimarahin bunda"
"Iya...ditambah lagi bunda sedang bertengkar sama abi" ujar Humaira
"Gimana nih...biasanya bunda itu kalau nggak baik hubungannya sama abi,pasti kita yang kena imbasnya " ujar Zahra
"Udah,coba aja dulu...kita pulang sekarang " ujar Humaira
Setelah Humaira dan Zahra pulang lalu ibunya keluar dari rumahnya
"Kenapa kue berlebih?"
"Warung banyak tutup Bun" jawab Zahra
"Mangkanya, kemarin itu seharusnya itu ditanyakan dulu ke warungnya" ujar ibunya yang mulai mengeraskan suara
"Ya...kami nggak tau bun..kalau warungnya tutup,dan mereka juga nggak kasih tau kami" jawab Humaira
"Udah berani ya...jawab kata orang tua" ujar ibunya yang mulai marah
Ibu Humaira mengambil keranjang kue dari tangan Zahra dan ingin melemparkannya ke arah Humaira dan Zahra
Seketika saat itu mereka berdua lari dari tempat.Namun lemparan ibunya tidak kena.Setelah itu ibunya mengambil sebuah batu besar yang lumayan tajam lalu melemparkannya ke arah mereka berdua.
Lemparan tersebut mengenai punggung Humaira
"Aaaaa" teriak Humaira yang kesakitan
Namun Humaira segera menjauh dari rumahnya
"Astaghfirullah...sakit ya Allah" ujar Humaira
Mereka menjauh dari ibunya dan meninggalkan rumah sambil mereka berlari
"Kaaak...itu berdarah" ujar Zahra yang terkejut melihat punggung Humaira yang berdarah
"Sakit Ra..." Ujar Humaira sambil meneteskan air mata
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU HUMAIRA
De TodoKisah seorang gadis yang bernama Humaira berusia 16 tahun,lalu Allah mempertemukan dengan seseorang ia kagumi yang bernama Amir berusia 22 tahun hingga pada akhirnya ia jatuh cinta dengan diam-diam.Namun dipertengahan sebelum gadis ini mencintai Ami...