MELAMAR SEKOLAH ATAS

19 1 0
                                    

Humaira sudah melaksanakan perpisahan,selanjutnya Humaira melanjutkan sekolah tingkat atas.

"Ma,udah siap siap belum?" Tanya Humaira

"Udah,kamu udah siapin surat pentingkan?...nanti ketinggalan,malah balik lagi ke rumah" ujar ibunya

"Iya ma...ini udah lengkap kok,kita pergi sekarang ya mah"

"Yaudah,kamu yang bawa motor ya"

"Iya ma"

Selama diperjalanan,Humaira masih ingat pesan yang dikirim Amir sebelum Humaira melamar sekolah atas

"Kamu sekolah lanjutnya kemana Ra?" Tanya Amir

"Sebenarnya Humaira pengen masuk MAN bang.. karena agamanya mungkin lebih daripada SMA" jawab Humaira

"Tapi... karena umma berpendapat, sekolah tersebut jauh dari rumah bang,jadinya Ra SMA aja bang" ujar Humaira yang sedih

"Ra,itu semua pasti ada hikmahnya di kasih Allah,kamu harus pandai menjaga diri, apalagi lingkungan kamu nggak mendukung,semoga istiqamah ya Ra" ujar Amir

"Makasih banyak ya bang supportnya"

"Sama-sama Ra"

Karena pesan Amir yang menenangkan Humaira,gadis ini mulai tenang dan ikhlas terhadap keinginannya yang tidak tercapai,walau gadis ini tidak dapat masuk sekolah madrasah atas ataupun pesantren,bukan berarti itu menghambat hijrahnya gadis ini.

Humaira mengikut tes untuk melamar di SMA dan akhirnya gadis ini lulus.

"Kamu harus jaga sikap ya Ra,kamu sekolah sekarang didekat SMA"

"Umma,Ra nggak anak kecil lagi ma,masa Humaira diingatin soal ini?"

"Ya umma cuman ngingatin kamu Ra"

"Iya ma,Humaira sekarang kayak gini itu karena bantuan umma,dan sekarang Humaira butuh doa umma"

"Iya nak, semoga sekolahnya lancar ya"

"Aamiin,makasih ya ma" ujar Humaira sambil tersenyum kepada ibunya

Setelah 2 hari kemudian,Humairah duduk di bangku pertama tingkat SMA.Humairah berpikir sederhana soal pelajaran, yang bisa dibilang tidak menjamin pintar soal pelajaran umum,namun Humaira akan tetap berusaha untuk mempelajarinya dan menjaga sikapnya selama di sekolah.

Humaira tidak dapat mengenal orang lain,selain teman lamanya yang ia kenal selama di MTs bernama Nisa

"Ra, beberapa hari lagi kita harus milih ekskul nih,kamu pilih ekskul mana Ra?

"Kalau aku sih,lihat aja dulu..soalnya kan nanti di liatin kegiatannya kek gimana" jawab Humaira

"Hmm...kita sama ekskulnya ya Ra"

"Ya...terserah kamulah,kita liat aja besok" jawab Humaira

Hari tersebut tiba, yang dimana hari yang menunjukkan satu persatu kegiatan ekskul.
Semua pertunjukkan ekskul,Humaira hanya salfok kepada ekskul keagamaan yaitu Rohis (Rohani Islam) yang dibawakan oleh seorang pria tinggi yang bernama Fatih.

Fatih adalah ketua umum dari ekskul tersebut.Ia memiliki tanggung jawab besar dengan ekskul Rohis.
Karena ekskul ini mencakup bidang keagamaan,maka Humaira memilih ekskul tersebut untuk membantu hijrahnya

Setelah pertunjukan ekskul,Humaira mendaftarkan dirinya untuk menjadi anggota ekskul Rohis

Humaira mendaftarkan diri yang diberikan oleh Mutia.Mutia adalah rekan Fatih yang akan membantu dalam mengembangkan ekskul rohis,namun Mutia memiliki sifat yang pendiam, seperti orang lugu.

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang