KEBERANGKATAN ORANG TUA HUMAIRA

16 1 0
                                    

"Ra...kamu bisa kan,jaga Zahra sama Dimas?"

"Emang kenapa bunda"

"Nak... seminggu lagi bunda mau pergi merantau sama Abi,termasuk adik kamu yang paling kecil"

"Iya bunda"

"Bunda percayakan semuanya ke kamu Ra,nanti malamnya kamu tinggal dirumah nenek ya, paginya baru kamu ke rumah,jangan berantakin rumah nenek kamu"

"Rumah nenek?bunda...bunda tau kan gimana sikap nenek,nenek itu sering ghibah terus bunda,Humaira udah pernah tinggal sama nenek,dan jujur Humaira tertekan bunda, mendengar bunda yang selalu dijelek-jelekkan didepan tetangga apalagi tentang keluarga kita bunda"

"Bunda tau perasaan kamu Ra...tapi bunda khawatir, sekarang hanya kamu yang akan mengurus kedua adik kamu...kamu nggak mungkin tinggal bersama adik kamu di rumah hanya bertiga,bunda khawatir kalian kenapa-kenapa nak"

"Ya sudah bunda...kalau begitu mau bunda,aku nurut aja bunda,tapi pesan aku untuk bunda...jangan pernah menyerah sama impian bunda,jangan pernah goyah dan bunda tetap semangat ya bunda... apalagi shalat nya jangan pernah ditinggalin"

"Iya Ra...bunda akan usahain ya sayang"

"Iya bunda"

Seminggu sudah berlalu,Ibu dan Abi Humaira dengan adiknya yang paling kecil bersiap-siap berangkat merantau,tepatnya di tempat kakak Humaira yang pertama saat ini yaitu di Jawa.

Kebetulan kakak Humaira tamat sekolah,beliau yang akan membantu ibunya dan Abi untuk mencari uang dengan membuka warung nasi Padang

Dan hanya Humaira yang akan mengurus Zahra dan Dimas yang masih SD kelas dua

Hari pertama Humaira dan adiknya tidur bermalaman dirumah neneknya setiap jam setelah isya

Setelah dua hari malamnya Humaira kembali tidur dirumah neneknya

Pada hari ketiga,Humaira tidak sengaja pada saat jam sembilan belum datang kerumah neneknya.Dan akhirnya mereka dijemput oleh sang kakek untuk segera ke rumah nenek karena hari sudah malam

Humaira dan adik-adiknya bersiap-siap kerumah neneknya

Setelah sampai dirumah nenek,sang nenek sedang berbicara dengan saudara perempuan ibu Humaira lewat handphone.

"Anak-anak preman ini baru datang kerumah...entah apa yang dikerjakan anak ini dirumahnya tadi..."

Humaira tidak tahan karena neneknya yang selalu berprasangka buruk kepadanya dari dulu

Lalu Humaira menelfon ibunya untuk mencurahkan isi hatinya

"Bunda...."

"Kamu kenapa Ra"

"Udah aku tebak bunda...belum sampe seminggu Humaira di ghibah sama nenek bunda...Humaira capek bunda...Humaira nggak mau disaat adik-adik yang nakal karena sikapnya,ditambah lagi omongan nenek tentang kita bunda"

"Emang masalahnya apa Ra"

"Humaira tidak sengaja jam sembilan datang ke rumah nenek,tapi nenek malah suudzan sama aku bunda,dia bilang kami ini preman bunda...bukan karena ini masalah sepele bunda,hanya saja aku nggak mau dengerin apa yang nenek bicarakan selanjutnya,jika kami punya kesalahan sebaiknya ngomong sama kami bunda, karena yang mengubah kami itu bukan mereka bunda"

"Iya nak,perbanyak sabar nak...ngomong baik-baik sama nenek kamu,kan kamu tau gimana kondisi nenek kamu kan,ngomong baik-baik sama nenek kamu,jangan keraskan Suara kau ya Ra,jelasin semuanya or nenek kamu"

"Iya bunda...Humaira akan jelasin baik-baik sama nenek"

"Iya Ra"

Lalu Humaira mematikan telfonnya dan berbicara baik-baik dengan neneknya

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang