KABAR AMIR

19 1 0
                                    

Humaira saat ini fokus dengan saudaranya dan itu terus berlanjut selama sebulan lebih.Humaira menceritakan segalanya kepada ibunya perihal sikap Zahra selama mereka pergi.

Ibunda Humaira memutuskan agar Zahra dan Dimas akan menyusulnya pergi ke Jawa dan tinggal bersama orangtuanya, sementara Humaira akan tetap di Padang untuk menyelesaikan sekolahnya

Hal itu membuat Humaira semakin lega,bukan karena dia tidak ingin melihat saudaranya, melainkan dirinya tidak ingin saudaranya terus merasakan susah apabila tinggal bersama Humaira, apalagi ekonomi mereka sangat sulit

Di malam hari Humaira memimpikan Amir

"Gimana kalau Abang menikah Ra"

"Ya menikahlah bang...semoga Allah mudahkan"

Lalu Humaira terbangun dari tempat tidurnya dan mendengar azan subuh.
Humaira bergegas mengambil air wudhu,shalat setelah itu zikir dan doa.

Setelah matahari sudah terbit,Humaira bergegas untuk berangkat sekolah dan mengantarkan Dimas yang juga ikut pergi ke sekolah.
Gimana dengan Zahra?...ya Zahra masuk siang

Pada saat jam istirahat disekolah,Humaira mencoba mengirim pesan kepada Amir karena ingin mengetahui kabarnya.Namun Humaira menahan tangannya agar tidak menggangu Amir.Disatu sisi Amir memandang akun Humaira dan menahan jarinya agar tidak chattingan dengan Humaira

"Bang"

Lalu Humaira menghapus pesan itu kembali

"Kenapa dihapus Ra,Abang udah baca"

"Nggak bang...aku sedang berusaha menahan saat ini" ujar Humaira yang bermaksud menahan dirinya agar tidak chattingan dengan Amir

"Emangnya kamu sendiri yang menahan Ra?" Ujar Amir

"Afwan bang"

Pesan mereka diam beberapa jam hingga Humaira pulang dari sekolah di siang hari dan kebetulan dirinya belum shalat zhuhur,namun memilih shalat dimasjid Amir.Humaira segera pulang karena malu bertemu Amir

"Ra"

"Ya bang"

"Kok Abang disini?...bukannya Abang di pondok ya?"

"Iya Ra...Abang ada keperluan disini"

"Terus ada apa ya bang manggil aku tadi?"

Mereka berdua saling bertatapan,lalu segera menundukkan pandangannya

"Hmm nggak jadi"

"Apa tu bang... sampaikan aja" ujar Humaira

"Kamu juga ikut ke Jawa ya Ra"

"Harus dijawab ya bang?" Canda Humaira

"Nggak ada paksaan"

Setelah Humaira mengabarkan bahwa orang tuanya pergi ke Jawa untuk cari uang,Amir terus memikirkan Humaira yang mungkin akan menyusul orang tuanya.

"Saat ini Humaira belum pasti bang,cuman Dimas sama Zahra bentar lagi mau nyusul kesana"

"Terus kamu tinggal sendiri ya Ra?"

"Ya nggak lah,mana mungkin aku sendirian di rumah,aku tinggal sama nenek bang"

"Terus Zahra sama Dimas sama siapa berangkatnya Ra?"

"Sama pamannya bang"

"Ya udah Ra,kalau kamu pengen ke Jawa,kabarin Abang ya!"

"In syaa Allah"

Percakapan mereka hening

"Yaudah bang,aku pulang dulu"

"Ya Ra, hati-hati"

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang