TAMAT

11 1 0
                                    

Polisi datang begitu pun ambulance Mutia melihat kearah bus itu lagi

"Humaira..." Ujar Mutia sambil menangis

Ustadz Amir tiba-tiba melihat kearah bus terbakar itu kembali dan melihat Humaira berjalan pincang penuh dengan darah

Air mata yang sudah penuh membasahi pipi ustadz Amir begitu pun dengan keringatnya ia langsung berdiri dan termenung melihat Humaira yang masih hidup

Tanpa berfikir panjang ustadz Amir berlari menangkap Humaira yang hampir menjatuhkan dirinya dengan penuh lemah tak berdaya

Ustadz Amir memeluk Humaira dengan erat sambil menangis.

"Terima kasih...terima kasih telah memberikan aku kesempatan untuk minta maaf padamu Humaira..." Ujar ustadz Amir yang tidak peduli jubahnya dilumuri darah

Humaira hanya diam saja karena keadaannya yang sangat lemah.

Mutia tersenyum bahagia sambil mengeluarkan air matanya

Ustadz Amir segera menggendong Humaira untuk masuk kedalam ambulance

Sembari ke rumah sakit ustadz Amir tidak melepaskan tangannya dari Humaira yang sedang diberikan oksigen

Mata Humaira seperti orang yang tak berdaya lagi.

"Mir...kamu tunggu sini aja...biar dokter yang tangani..." Ucap Mutia

Ustadz Amir melihat Humaira hanya dari kaca pintu ruang

"Kau tau Mir...disaat Humaira mencurahkan isi hatinya tentangmu,dia memberi tahu aku kalau dia sedang hamil.Dan kamu berhasil buat dia menangis Mir..." Ujar Mutia dengan suara yang pelan

Ustadz Amir terkejut dan mulai termenung

"Mungkin inilah sesuatu yang Allah tunjukkan padaku,aku telah melakukan kesalahan karena telah menyakiti istriku.Dan sekarang aku hampir kehilangannya dan anakku.Dia masih memperjuangkan anakku walau aku telah menyakitinya" ustadz Amir merenung dan mengingat kejadiannya yang pernah mempermalukan Humaira

Sekitar dua jam akhirnya ustadz Amir bisa masuk kedalam ruangan setelah Humaira diistirahatkan.

"Maafkan aku zaujati...maaf aku..." Tangis ustadz Amir sambil memegang tangan Humaira yang belum menyadarkan dirinya

Pelan-pelan mata Humaira mulai terbuka

"Ha....." Hela nafas Humaira

Ustadz Amir yang tertunduk tadi bangun dan melihat Humaira yang sudah sadar

Ustadz Amir tidak bis berkata selain menangis didepan Humaira

"Huhu...." Tangis ustadz Amir memandang Humaira

"Ke...kenapa nangis?..." Tanya Humaira dengan suaranya yang lemah

"Kenapa?...aku telah membuat kesalahan...aku telah menyia-nyiakan seseorang yang ingin aku bawa ke syurga-Nya"

"Udah...aku nggak apa apa kok ...eh, tunggu...bayi kita..."

"Bayi kita baik-baik saja..." Jawab ustadz Amir

"Baik gimana...aku..."

"Begitulah Allah,aku diberikan kesempatan untuk berusaha menjadi suami dan ayah yang baik untuk istri dan anakku..."

Beberapa saat kemudian Mutia masuk dengan tergesa gesa

"Humaira...kamu udah sadar?...hah .. Alhamdulillah ya Allah..." Ujarnya sambil menangis

"Udah jangan nangis..." Ujar Humaira

"Nggak usah nangis?...aku hampir aja kehilangan sahabat aku lho..." Jawab Mutia

Humaira tersenyum "iya...aku sekarang baik-baik aja kok..."

"Iya tetap aja aku khawatir Ra..."

"Tapi... bagaimana kamu bisa sel..." Tanya Mutia lali dipotong oleh Humaira

"Aku selamat karena disaat api yang belum membesar,aku secepatnya mendorong Fatih dan aku langsung melompat,namun sekitar jarak setengah meter bus itu meledak...dan aku terhempas... hingga keadaan ku seperti ini..."

"Dan begitulah Allah,aku tidak ingin langsung menyerah tetap hidup agar aku bisa melahirkan bayiku ini..." Lanjut Humaira

Tak lama kemudian berderai lagi air mata ustadz Amir

"Udah...cengeng amat..." Ledek Humaira

Mutia hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka berdua

8 bulan lebih akhirnya Humaira melahirkan anak perempuan

"Hmm...apa nama anak kita bagusnya mas?..." Tanya Humaira

"Aku menyebutnya...Anas..." Jawab Ustadz Amir

Akhirnya keluarga kecil Humaira sudah terbentuk.Hingga kini Humaira tidak hanya bertanggung jawab sebagai istri,tapi juga seorang ibu.

Pesan moral:

"Untukmu yang jatuh cinta sebelum halal, pahamilah... bahwa itu hanyalah ujian.Sedangkan mereka yang sudah halal pun tetap diuji oleh Allah, apalagi sebelum halal.Sekarang gunakanlah waktu kesendirian mu untuk memperbaiki dijalan Allah

Cinta dengan melibatkan syari'at itu sulit,tapi akan menjadi istimewa jika ada akhirnya Allah mempertemukan kita dengan orang yang terbaik

Ya, trauma itu ada.Namun itu bukanlah alasanmu untuk berhenti dijalan-Nya.Carilah kebahagiaan bersama Allah,bukan dengan kemaksiatan.Apalagi soal cinta bahkan disetir oleh perasaan itu akan berbahaya jika kita tidak melibatkan agama.

Barakallahu fiikum..."

                

                            TAMAT
                               ^~^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang