AWAL PERTEMUAN

149 3 0
                                    

Pada tahun di 2022 dikisahkan seorang gadis yang bernama Humaira.Gadis ini berusia 16 tahun dari keluarga yang sederhana,setiap harinya gadis ini bersama keluarganya beserta adiknya yang bernama Zahra,menjual kue dari tahun 2019 sambil mereka sekolah.Setiap pagi Humaira mengantarkan kue bersama adiknya menggunakan kendaraan roda dua.

Disuatu pagi tepatnya disekitar jam 7 pagi,Humaira kehabisan bahan bakar, pada saat ditengah jalan didekat suatu komplek masjid.Dan masjid tersebut adalah tempat mengajinya adik Humaira yaitu si Zahra.

"Bum...bum...bum"

"Ooalah,malah habis lagi,terus gimana nih Zahra... warung masih jauh nih" ujar Humaira yang sedang panik karena kuenya belum
terantarkan

Zahra hanya terdiam melamun memandang kendaraannya.
Karena bahan bakar mereka habis
tepatnya di depan komplek masjid, Humaira mulai memikirkan sesuatu

"Hmmm...gimana kalau kamu minjam aja uang sama Garin baru itu gimana?"

"Ha,minjam?aku aja belum kenal sama garinnya,kok malah aku disuruh"
Jawab Zahra

Tanpa berpikir panjang, Humaira hanya bisa mendorong kendaraannya ke warung untuk mengisi bahan bakar.

Sementara disisi lain Amir tidak hanya bertugas sebagai seorang garin (menjaga masjid) tapi juga sebagai seorang guru ngaji untuk mengajarkan anak-anak yang masih sekolah dasar.Garin ini memiliki jenggot sedikit di bawah dagunya.Beliau juga mahasiswa di suatu Universitas jurusan agama Islam.Amir adalah lelaki yang paham agama dan juga pandai dalam berceramah,beliau ini juga termasuk guru ngaji yang mengajarkan Zahra.

Pada waktu menjelang 15 hari sebelum Ramadhan,guru sekolah Humaira memberikan formulir untuk mendaftar pesantren 2022 kepada setiap murid disekolahnya.Formulir tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk diberikan kepada pihak pengurus masjid dan pihak sekolah setelah mendapat tanda tangan hanya dari pihak masjid.

Setelah 3 hari berlalu karena malasnya,gadis ini membujuk adiknya agar mendaftarkan diri di pesantren masjid tempatnya Zahra mengaji.

"Zahra...kakak males nih keluar,kan kamu juga kesana kan?sekalian bawa formulir kakak buat daftarin kakak kesana ya?" Bujuk Humaira pada adiknya

"Ya udah..bawa sini!...itu aja males manja banget"
Ujar Zahra dengan kesal

"Bukan males adikku sayang...tapi kakak nggak mau aja kesana"ujar Humaira

"Yaelah...kan itu sama aja"ucap Zahra yang juga malas meladeni Humaira

Zahra mulai pergi dan mengurus formulir tersebut bersama temannya.
Zahra mengurus formulir yang kebetulan ketua panitianya adalah Amir.

"Lho,nih yang namanya Humaira ni, orangnya mana Zahra?"tanya Amir menatap Zahra

"Kak Humaira sibuk bang,jadi nggak sempat ke sini" jawab Zahra

"Ooo begitu...yaudah, sekarang Zahra minta aja tanda tangan ketua pengurus masjid ini lalu berikan ke Abang dan pihak sekolah ya" ujar Amir

Zahra menjawab dengan singkat
"Iya bang..."

Lalu Zahra pergi meninggalkan tempat dan pulang.

"Kak...kata bang Amir kita harus minta tanda tangan dulu sama ketua pengurus masjid,jadi besok aja kita sama-sama minta tanda tangan ya kak..." Ujar Zahra pada saat ia pulang

"Lah...kan dia panitia,kok harus kita sih yang minta" jawab Humaira

"Ya mana aku tau..."kata Zahra dan langsung pergi

Setelah beberapa hari berlalu Humaira yang sudah mendapatkan tanda tangan langsung mendaftarkan dirinya kembali pada saat malam pertama shalat tarawih...
Disana Humaira menemukan teman lamanya yang suka bercanda

Shalat tarawih pun selesai dilaksanakan hingga berlangsung pembukaan pesantren Ramadhan angkatan 2022 setelah berdoa.
Pengumuman tersebut dijelaskan oleh ketua pengurus masjid yang disambut oleh MC nya yaitu Garin kedua yang bernama Agus.

Ketua pengurus masjid tersebut menjelaskan bahwasanya pesantren Ramadhan diadakan setelah 5 hari puasa Ramadhan.
Humaira yang sedang memperhatikan ketua pengurus berbicara sembari melihat kearah samping.Humaira melihat seorang pemuda yang duduk sedang membaca Al-Qur'an. Karena penasaran,Humaira menanyakan hal itu kepada adiknya

"Zahra!...itu yang duduk itu siapa ya?..."tanya Humaira dengan suara pelan

"Ooh...itu yang namanya bang Amir kak" jawab Zahra

"Ooh,...ternyata dia yang namanya Amir"
Ujar Humaira dalam hati.

Padahal Humaira tidak begitu jelas melihat wajah Amir disebabkan Humaira memiliki pandangan rabun jauh.

Humaira memandang Amir yang sedang khusyuk menghafal Al-Qur'an,ia ingin sekali melihat wajah Amir dengan menyipitkan matanya.Selang beberapa detik Amir juga melihat kearah Humaira hingga mereka berdua saling bertatapan jauh.

"Dia lihat siapa ya...kok arah kepalanya ke..."ujar Humaira yang langsung sadar dan mengalihkan pandangannya.

Amir yang setelah melihat Humaira langsung melanjutkan hafalannya

"Ternyata dingin juga sikapnya" ujar Humaira dalam hati yang sedang melihat kembali ke arah Amir

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang