***
Tiga tahun sudah berlalu
Humaira memandang pena dari Amir disaat dirinya sendirian ditepi pantai diiringi oleh suara ombak yang menenangkan hatinya.
Humaira melihat keatas memandang langit yang ditemani oleh awan putih.Tiba tiba Humaira menerima panggilan dari neneknya
"Ra... pulang sekarang ya!"
"Iya nek"
Humaira segera menghidupkan motornya dan segera meninggalkan tempatnya yang selalu menyendiri
Kakek Humaira mencoba menghidupkan motornya yang rusak,namun tak kunjung hidup.Kakek Humaira menghantam motornya dengan penuh amarah
"Ngapain marah-marah hmmm?...jangan marah-marah, siang-siang ini saya bilang santai aja tadi kan?...setan itu selalu ngikutin kamu terus....apa apa dihantam apa apa dihantam..." Ujar nenek Humaira yang mengomel terhadap suaminya
"Aaa.....diammm" ujar kakeknya yang melayangkan tangannya ingin menampar neneknya
"Pammm...."
Untungnya secepatnya Humaira datang tepat waktu, hingga yang ditampar kakeknya bukan neneknya,melainkan wajah Humaira.
Humaira memegang pipinya yang merah menahan kesakitan sambil mengeluarkan air mata
Humaira memandang kakeknya lantaran tidak menyangka atas perbuatan kakeknya
Kakek Humaira termenung menghadap kebawah menahan amarahnya hingga matanya merah
"Apa begini cara seorang suami hidup dengan istri?...memasak, memikirkan biaya kehidupan...bukanlah hal yang mudah bagi seorang istri.Aku tau kakek capek,tapi tidak sepantasnya nenek menjadi sebuah lampiasan bagi kakek"
"Dan nenek,kalau kakek begini nenek jangan omelin kakek dulu,biarin kakek tenang...barulah nenek ngomong,ngomongnya baik-baik nenek...jangan ngegas kek gitu"
Humaira yang kesakitan masuk ke kamarnya sambil menyentuh wajahnya yang kemerahan
"Ra..." Saut neneknya
Humaira hanya diam sambil membereskan barang-barangnya
"Ra...maafin nenek yang tadi ya Ra..."
Humaira memegang kedua tangan neneknya dan mendudukinya diatas kasur
"Neeek...aku tinggal sama nenek, untuk merawat nenek...jikalau aku cuman tinggal disini,aku mungkin lebih baik tinggal dirumah lama aku nek...makanya nenek harus menjaga diri nenek,aku harap nenek paham"
"Iya Ra,jujur...nenek cuman punya satu cucu yang bersedia dan bertahan tinggal bersama nenek"
"Iya nek, sekarang nenek jangan banyak-banyak kerja,nenek harus beristirahat cukup" ujar Humaira sambil menatap neneknya
"Iya Ra,tapi nenek harus obat dulu luka diwajah kamu"
"Nggak usah nek,ini cuman bekas tamparan aja...nanti bisa sembuh sendiri kok"
Nenek Humaira menganggukkan kepalanya dan pergi tidur siang didalam kamarnya
Humaira pergi menemui kakeknya agar kakeknya tidak mengulangi kesalahan yang sama
"Kek...aku besok ke kampus,aku harap kakek tidak ngelakuin seperti tadi,kakek harus menjaga nenek...kakek tau kan,bagaimana penyakit nenek?...kematian itu hanya Allah yang tau,tugas kakek adalah menjaga nenek semaksimal mungkin"
Kakek Humaira menatap mata Humaira
"Wajah kamu masih sakit?" Tanya kakeknya
"Ntar bakalan sembuh kek,aku harap kakek ngerti apa yang aku omongin tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU HUMAIRA
AcakKisah seorang gadis yang bernama Humaira berusia 16 tahun,lalu Allah mempertemukan dengan seseorang ia kagumi yang bernama Amir berusia 22 tahun hingga pada akhirnya ia jatuh cinta dengan diam-diam.Namun dipertengahan sebelum gadis ini mencintai Ami...