"Ra...kamu nggak shalat di masjid itu lagi?..." Tanya Mutia
"Entahlah kak...rasanya begitu menyakitkan jika aku kesana,semuanya mengingatkan aku dengannya"
"Nanti biar kakak temenin,kita shalat Maghrib disana..." Ujar Mutia
"Ya udah...nanti kita kesana" jawab Humaira
Maghrib sudah tiba,Humaira melangkahkan kakinya ketika ustadz Amir mengumandangkan azan.Humaira menghela nafasnya dan melihat sekeliling masjid yang pernah disinggahi Amir.
Sesudah shalat Maghrib, Mutia dan Humaira segera berangkat pulang kerumah mereka.
"Nak... tunggu..." Ucap seorang ibuk
"Iya umi..." Jawab Humaira
"Sudah lama umi nggak liat kamu disini nak..." Ujar Umi sambil memegang pundak Humaira
Humaira menundukkan kepalanya lantaran sedih mengingat yang terjadi pada Amir
"Umi tau apa yang kamu rasakan...tapi kamu jangan sampai melupakan masjid ini,kamu dari kecil udah ngaji disini sampai umi udah lihat kamu sudah dewasa sekarang..." Ujar Umi
Ustadz Amir sedang menyapu teras masjid dan mendengar percakapan Humaira dengan Umi
"Iya Umi,semua ini mengingatkan aku dengan bang Amir...aku tidak kuat Mi..." Ujar Humaira sambil meneteskan air matanya
Dengan alis berkerut Ustadz Amir melihat Humaira sedang menangis
"Kamu yang sabar ya sayang, Allah memilih kamu untuk menerima ujian ini, agar suatu saat nanti Allah gantikan yang terbaik untuk kamu setelah ini dan Umi cuman pengen kamu sering sering kesini,Umi kangen juga sama kamu... supaya kamu sering-sering kesini,gimana kalau kamu jadi panitia pesantren Ramadhan aja...kan bentar lagi mau Ramadhan sayang..." Ujar Umi
"In syaa Allah Umi..." Jawab Humaira sambil tersenyum
"Yaudah,kamu disini aja dulu sampai isya...nanti baru kamu pulang..." Ujar Umi
Humaira melihat ke arah Mutia,dan Mutia menganggukkan kepalanya
Sementara ustadz Amir sudah menyelesaikan tugasnya menyapu teras masjid dan pergi setelahnya
"Yaudah umi,kalau itu yang Umi mau..." ujar Humaira
Humaira kembali masuk kedalam masjid bersama Mutia
"Kita duduk disini ngapain Ra...cuman nunggu waktu isya aja?..." Tanya Mutia
"Nggak kak...itu ada karpet yang bertumpukan sampai berantakan kek gitu,kita beresin yuk...sembari nunggu waktu isya nya" ujar Humaira
"Ya udah..." Ujar Mutia yang mengulurkan tangannya membantu Humaira berdiri
Humaira membuka karpet tersebut dan banyak debu yang berterbangan
"Uhuk uhuk...tebal banget debunya..." Ujar Humaira
"Kamu bisa kan Ra...ntar kamu kenapa kenapa..." Tanya Mutia
"Nggak kak...kan cuman beresin ini doang...kecil ini mah.." ujar Humaira
Ustadz Amir melihat Humaira yang bekerja membersihkan karpet.
Disaat karpet terakhir di bereskan, tiba-tiba Humaira menyentuh kepalanya.Pandangannya mulai kabur,dan tidak sengaja kaki Humaira tersandung oleh karpet dan akhirnya jatuh
Segera ustadz Amir pergi ke kamarnya untuk mengambil sesuatu
"Ra..." Teriak Mutia dengan pelan
"Tuhkan..udah aku bilang kamu ini ngeyel banget..." Ujar Mutia
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU HUMAIRA
RandomKisah seorang gadis yang bernama Humaira berusia 16 tahun,lalu Allah mempertemukan dengan seseorang ia kagumi yang bernama Amir berusia 22 tahun hingga pada akhirnya ia jatuh cinta dengan diam-diam.Namun dipertengahan sebelum gadis ini mencintai Ami...