KETAN DURIAN

8 1 0
                                    

"Yank..Abang mau buka kedai kaki lima,kita panen durian sekarang ini lumayan banyak...jadi bantu Abang ya untuk ngurus jualan kita nanti.Nggak mungkin kita hidup cuman bergantung sama kue,dan sekarang kita ada kesempatan buat jualan durian sekarang" ujar Abi Humaira

"Lalu anak-anak kita gimana bang?"

"Kalau soal anak-anak nanti mereka bantu kita buat jualan bagaimanapun caranya, yang jelas kamu bantu Abang buat ketan terus kita anterin ke warung yang kita buat sekarang"

"Yaudah,mana yang baik aja menurut Abang...kalau aku nurut aja sama perkataan Abang,lagian anak kita sekarang juga butuh biaya juga"

"Iya,mangkanya sekarang ini mumpung panen durian, mangkanya sekarang ini kita harus bertindak"

"Iya bang,berarti setiap malam Abang harus panen duriannya, terus antar pagi ke warung kita?"

"Iya, nanti bawanya sama keranjang aja,Abang bawa kerumah dulu,nanti kita siapin barang-barang yang perlu kita bawa"

"Iya bang" ujar ibunda Humaira

Abi dan ibunda Humaira berdiskusi bagaimana membiayai Humaira dan saudara mereka

Abi Humaira mulai melaksanakan rencana mereka.Dan durian tersebut sudah tersedia diteras rumah Humaira

"Ra...bunda mau minjam hp kamu Ra" panggil sang ibu

Ibunda Humaira mengambil foto durian tersebut dan mengirimkannya ke story Humaira

Humaira tidak ada sedikitpun rasa malu jika di story nya yang mempromosikan jualannya

Tak lama kemudian Amir menanggapi story Humaira

"Berapa satu itu Ra" tanya Amir dalam pesan

"Kalau misalnya bang mau pakai kotak harganya 7k pakai ketan" jawab Humaira

"Eh ada ketan nya ya,bagus tu Ra...bang pesan dua ya Ra"

"Yaudah bang,nanti aku anterin ke masjid ya"

"Iya Ra"

Setelah Humaira menerima pesanan dari Amir,ia langsung mengabarkan hal tersebut kepada ibunya

"Bunda...ada yang pesan nih" ujar Humaira

"Siapa Ra?"

"Bang Amir bunda"

"Amir itu siapa?...ooo... yang kamu ceritain sama bunda tu?"

"Hmm bunda nih mulai lagi nih"

"Iyalah,calon minantu bunda" canda ibunya

"Bundaa....hohoho....ntar Abi kedengeran Lo"

"Biar aja Abi yang dengar,mana tau Abi juga ngerestuin kan"

"Iyalah,kalau dia mau serius dan baik agamanya...gas aja langsung" ujar Abi Humaira yang ternyata mendengar pembicaraan mereka

"Abi nih...kan Humaira masih pengen sekolah bi,masa udah direncanain sih"

"Ya kan mana tau kan,sesudah tamat sekolah...anak Abi nanti dilamar sama dia"

"Ya ampun...Abi nih udah sebelas dua belas sama bunda" ujar Humaira yang kesal

"Hahaha...oo ya Ra,berapa porsi dipesen sama minantu bunda?" Tanya ibunya yang masih bercanda

"Ya ampun bunda,capek aku diginiin...hohohooo"

"Bang Amir nya pesen 2" jawab Humaira

"Yaudah,bunda siapin"

"Jangan lupa durian yang enaknya ya bunda"

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang