WANITA KAMPUS AMIR

12 1 0
                                    

Disisi lain,karena Amir selalu di diperhatikan oleh seorang wanita yang bernama Aminah yang juga menyukai Amir

Amir selalu rajin dalam beribadah apalagi Amir yang tidak suka mendekati wanita yang hal ini semakin membuat Aminah semakin menyukainya

Aminah memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Amir.

"Amir, apakah boleh ana mengatakan sesuatu" tanya Aminah ketika Amir sedang duduk memegang handphone di bangkunya yang pada saat itu hanya sedikit orang yang berada di ruangan

"Iya..silahkan Aminah,apa yang ingin kamu sampaikan" tanya Fatih

"Hmmm...aku penasaran sama kamu Amir,kamu jauh-jauh kuliah disini,lalu kamu ngekos dimana?" Tanya Aminah

"Aku bertugas sebagai garin,tugas aku menjaga masjid sekaligus kadang-kadang bertugas untuk berceramah" jawab Amir

"Maa syaa Allah keren juga ya kamu,udah jadi Garin,pinter juga lagi.. apalagi soal agama" ujar Aminah

"Ya nggak juga sih Aminah" ujar Amir

"Lo... nggak juga gimana? Itu udah termasuk hebat Lo"

"Iya,cuman itu tidak semudah yang kita bayangkan, terkadang hati ini malas sendiri aja gitu" ujar Amir

"Ooo..."

"Oo ya Amir,aku ada sesuatu yang ingin aku katakan" ujar Aminah

"Iya,silahkan" jawab Amir

Aminah mulai gugup dan membatalkan niatnya

"Maaf Amir, nggak jadi" ujar Aminah

"Sepertinya penting,katakan saja" ujar Amir

"Nanti aja Amir,aku tidak berani...nanti aku kirim pesan ya" ujar Aminah

"Ooh...ya" ujar Amir

Aminah pulang dan segera menenangkan dirinya

"Huuf...hampir aja,duuh..aku ini kenapa sih sampai kek gini,bikin malu aja" ujarnya Aminah yang berbicara sendiri

"Apa aku harus mengirim pesan sekarang ya?" Tanya Aminah yang berbicara sendiri

"Yaudah,aku coba aja dulu" ujarnya

"Amir,aku ingin mengatakan sesuatu" pesan dari Aminah

Tidak lama kemudian Amir melihat pesan Aminah

"Aaa...dia melihat pesanku" ujar Aminah yang salting sendirian

"Iya... silahkan... sampaikan saja" ujar Amir membalas pesan

"Jadi gini Mir,aku udah lama merasakan ini sebelumnya"

"Merasakan apa?" Tanya Amir

"Aku menyukaimu Amir" ujar Aminah

Amir memiliki rasa kagum kepada Humaira,tapi itu bukan berarti adalah alasan Amir untuk menolak ungkapan Aminah.Sebab sukanya Amir kepada seseorang,dia tau bahwa   tidak ada kata ungkapan jika tidak memiliki niat apapun.

"Aminah"

"Ya?" Tanya Aminah

"Jadi gini,tidak ada bukti dari mencintai selain aku berniat untuk menikahi,maka jika aku menikahimu,itu berarti aku mencintaimu" ujar Amir

"Semoga kamu tetap istiqamah Aminah" ujar Amir

"Iya Amir,Ngomong ngomong,kamu ada suka sama seseorang?" Tanya Aminah

Walau Amir saat ini mengagumi Humaira,namun ia tidak mengakui hal itu kepada Aminah.

"Tidak Aminah,saat ini aku fokus dulu sama tujuan" ujar Amir

Amir ingat,bahwasanya haram bagi laki-laki jika ingin mengungkapkan cinta tanpa ingin menikahinya

"Iya Amir" pesan terakhir Aminah

"Tuhkan,malah jawabannya gini" ujar Aminah yang berbicara sendiri

Amir sudah sering berbicara dengan Aminah di pesan,namun bukan berarti itu tidak penting,malahan mereka hanya bertukaran informasi,hanya saja Aminah yang terlalu terbawa perasaan apabila Amir menjawab pesannya secara langsung





MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang