MINUMAN BOBA

36 4 0
                                    

Pada hari kesembilan Pesantren Ramadhan,siangnya Humaira mengirim pesan kepada Amir

"Assalamualaikum bang" pesan dari Humaira kepada Amir.

Amir membalas pesannya sejam kemudian

"Waalaikumussalam warahmatullah,iya Humaira" tanya Amir

"Bang...Humaira dengan adik adik nanti mau beli Boba,bang mau pesan juga?" Tanya Humaira

"Boba?...bang udah beli Boba kemarin Ra" jawab Amir

"Terus bang ngga pesen sekarang?"tanya Humaira

"Hmmm,yaudah Ra...bang juga beli satu ya"ujar Amir

"Bang mau rasa apa?" Tanya Humaira

"Rasa taro aja Ra" jawab Amir

"Ternyata bang Amir juga suka taro"ujar Humaira dalam hati sambil tersenyum, yang ternyata Humaira juga menyukai rasa taro.

Agar tidak salah paham,Humaira hanya memesan rasa Oreo.

Malamnya sesudah tarawih setelah peserta mengambil absen, kebetulan tadarus ditunda dahulu.Humaira menyuruh Zahra dan temannya untuk membeli minuman boba.

"Tapi,kamu aja ya,minta uangnya sama bang Amir untuk beli bobanya"pinta Humaira pada teman Zahra

"Siap kak Humaira" jawab teman Zahra

Secepatnya teman Zahra meminta uang kepada Amir untuk membeli Boba untuknya dan Agus.

Sembari menunggu mereka membeli Boba,Humaira dan Amir menunggunya di warung dekat masjid.Sementara Agus berada didalam mesjid tidur tiduran dikamar Garin.
Humaira merasa gugup dan berusaha santai.Humaira memposisikan duduknya dibawah pohon, sementara Amir duduk di dalam warung yang melihat Humaira dari kejauhan

"Dia adalah wanita yang berbeda dari yang lain,semoga Allah membantunya untuk istiqamah" ujar Amir dalam hati sembari melihat Humaira dari kejauhan

"Astaghfirullah, sesungguhnya aku harus menjaga pandanganku, karena syaitan itu datang ketika diriku ini tidak mampu menjaga pandanganku"
Ujar Amir yang menyadarkan dirinya.

Awal mula perasaan Amir terombang ambing dan mulai sedikit mengagumi Humaira.Namun Amir tidak begitu menampakkan perasaannya pada Humaira

Selang beberapa menit,datanglah Zahra dan temannya yang sudah membelikan mereka Boba.Humaira dan Amir berdiri dari tempat duduknya dan segera mengambil Boba mereka masing-masing,Amir mengambil  bagiannya dan untuk Agus.
Agus keluar dan mengambil minuman tersebut dari tangan Amir.Mereka berkumpul di luar warung dan duduk dibawah pohon.Humaira sedang tertawa dengan adik adik,Zahra dan temannya.Amir melihat tawa manis Humaira yang tidak begitu terbahak-bahak

"Maa syaa Allah,ternyata cantik juga ciptaan-Mu ya Allah" ujarnya dalam hati sambil tersenyum

Agus yang melihat Amir juga ikut tersenyum dan menyenggol bahu Amir

"Hei,kamu suka ya,sama Humaira" tanya Agus sambil tertawa

"Hah? Enggak kok,mana mungkin aku menyukai seseorang saat ini" jawab Amir dengan santai, padahal ia mulai mengagumi Humaira dengan diam-diam.

Semenjak saat itu setiap sesudah tarawih Humaira,Amir dan adik adik beserta Zahra,sering membeli boba.Mereka berdua sudah mulai saling mengenal,meski mereka jarang berbicara pada kenyataannya.

Lama kelamaan,mereka berdua saling mengagumi namun mereka  tidak tau hal itu.Pada hari yang ke lima belas,Humaira menerima pesan dari seorang Ikhwan

"SV Rehan"  yang ternyata itu dari Rehan.

"Rehan?...maaf,dari mana kamu mendapatkan nomor ana? Tanya Humaira

"Saya mendapatkannya dari adik adik" jawab Rehan

"Ooh" jawab singkat Humaira

"Aku menyukaimu" dengan beraninya Rehan mengatakan itu di pesan.
Humaira tidak terkejut, karena Humaira sudah tau sebelumnya

"Semoga Allah mencintaimu dan kau mencintainya melebihi cintamu pada manusia" jawab Humaira dengan lantang
Rehan hanya melihat pesan itu tanpa membalasnya.
Meski gadis ini masih berusia 16 tahun,namun cara berpikirnya seperti orang dewasa.
Setiap hari pesantren Ramadhan,Amir sering memperhatikan gerak gerik Humaira,namun Humaira tidak menyadarinya.
Amir tidak mendekati Humaira karena ia tau,bahwa

"lelaki yang baik itu,tidak akan mendekati wanita dengan cara yang salah, apalagi dia dekat dengan Allah"

"Lelaki yang baik itu tidak mendekati wanita dengan modal ucapan dan chattingan,namun dengan cara merayu Tuhannya"

Apalagi Humaira mengagumi Amir karena ketaatan,kesabaran,dan pengetahuan Amir kepada agama dan lebih utamanya adalah Amir tidak friendly kepada wanita.

"Sebaiknya aku menyimpan perasaan ini tanpa ia sadari,lagian aku cuman kagum" lanjut ujar Amir dalam hati

Pada besok malamnya, sesudah tarawih,tidak ada acara setelahnya,Humaira memiliki waktu luang dan duduk di sebuah warung.Humaira melihat Agus pergi dengan rapi, padahal hari sudah malam.Kebetulan Amir juga ikut  belanja didekat sana.Gadis ini tidak berani bertanya kepada Amir

Humaira segera pulang setelah itu dan berbaring diatas kasurnya, dikarenakan Humaira belum mengantuk,gadis ini memberanikan diri untuk memberi pesan kepada Amir

"Assalamualaikum bang"

"Waalaikumussalam warahmatullah" jawab Amir

"Bang Agus tadi kemana ya bang,kok buru buru kek nya,emang dia menemui siapa?" Tanya Humaira

"Hmmm,Abang kurang tau Ra" jawab Amir

"Atau jangan-jangan ia bertemu dengan pacarnya" canda Humaira

"Ya enggak lah,beliau itu pergi menjenguk ibunya dirumah sakit" jawab Amir

"Ouh,gitu ya bang...terus bang Amir tinggal sendiri ya hahahha" canda Humaira

"Iya Ra,bang sendirian"

"Hati hati Lo bang,ntar diculik mbak Kunti"canda Humaira, yang padahal dia juga takut dengan hantu

"Tak takut pun" jawab Amir

"Heleh,nanti takut lah tu...tiba tiba ada yang shalat kan dan ngomong 'Amiiir'..." Lanjut canda Humaira

"Bang mana ada penakut,Humaira yang penakut kan" tanya Amir yang ikut bercanda

"Nggak kok,mana takut" jawab Humaira

Lalu Amir iseng iseng mengirimkan stiker hantu dan mengirimkannya kepada Humaira

"Bang Amir😭😭😭" balas pesan Humaira pada Amir

"Hahaha,rasain tu" ujar Amir

"Serius,bang sakit perut ketawa" ujar Amir yang ternyata sikapnya sudah mulai berubah menjadi ceria

"Ternyata gadis ini unik,meski dia kecil dariku,tapi dia berhasil membuatku tersenyum"ujar Amir dalam hati sambil memandang pesannya dengan Humaira.

"Humaira nggak ngantuk?" Tanya Amir

"Nggak bang,belum ngantuk" jawab Humaira.

"Yaudah,kurangi main hp Humaira malam ini,soalnya takut kesiangan sahur" ujar Amir

"Ternyata dia sangat menjaga wanita,agar tidak aktif dimalam hari" ujar Humaira dalam hati.

MENUNGGU HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang