Adelia, seorang guru perempuan, berpacaran dengan murid laki-lakinya. Banyak rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Haruskah kata-kata 'cinta tidak harus memiliki' mengakhiri hubungan mereka? Apakah cinta mereka akan tetap bertahan?
Nathan dengan sabar menemani Miss Adelia memilah-milah buku, sembari mereka membahas hal apa saja satu sama lain.
Satu jam setengah mereka berkeliling toko buku, hingga akhirnya Miss Adelia memilih beberapa buku, atas rekomendasi Nathan juga.
Setelahnya Miss Adelia mengajak Nathan ke cafe terdekat untuk beristirahat.
"Thank you for today, Nathan," ucap Miss Adelia.
"No worries, Miss," balas Nathan sambil tersenyum.
'Duh, manis banget nih anak,' pikir Miss Adelia. Gentleman pula, belanjaannya dibawakan, pintu dibukakan, kursi ditarik untuk mempersilakan Adelia duduk. Bahkan Nathan mau membayar minuman dan snack yang mereka pesan, tapi Adelia bersikeras untuk membayarnya, sebagai tanda terima kasih sudah ditemani.
Lagipula, Nathan belum punya penghasilan kan? Sedangkan Adelia sudah bekerja. Nathan sempat cemberut dibilang begitu, tapi memang benar dan tidak bisa ia sanggah. Adelia malah merasa lucu melihat Nathan seperti itu.
Mereka mengobrol banyak hal sambil sesekali Adelia mencuri pandang pada penampilan Nathan hari ini yang terlihat tampan dengan baju bebas.
Nathan sendiri pun merasa Miss Adelia terlihat sangat menawan hari ini dengan kaos, rok mini dan jaket. Nathan bangga berjalan dengan wanita cantik seperti Miss Adelia.
Tanpa sadar mereka mengobrol cukup lama, hingga ditegur secara halus oleh pegawai cafe untuk menambah minum yang sudah habis sejak tadi.
"Kita pulang, yuk!," ajak Miss Adelia. Nathan mengangguk mengiyakan. Padahal dia belum ingin berpisah, ia pun bersikeras mengantar Miss Adelia ke mobilnya.
Adelia sendiri sebenarnya juga masih ingin bersama Nathan. Sepanjang jalan ke mobil, ia berusaha mencari akal untuk berlama-lama bersama muridnya ini.
"Hmm... Nathan, kamu bisa bantu memasang lukisan di rumahku?," tanya Miss Adelia.
Nathan memandangnya bingung. Miss Adelia pun menjelaskan kalau di rumahnya ada beberapa lukisan baru yang dibelinya, namun belum sempat terpasang.
"Iya, bisa," jawab Nathan berusaha datar. Padahal senang dalam hati karena akan ke rumah Miss Adelia.
°°°
Di rumah Adelia.
Nathan berdebar-debar karena ini pertama kalinya ke tempat wanita dewasa. Selama ini ia hanya mengunjungi rumah teman-teman cewek sekolahnya untuk tugas bareng. Itu juga ramai-ramai dan ada orang tua cewek di rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
