Tersiksa 🔞

4.4K 22 0
                                    

"Sudah basah rupanya," bisik Nathan. Adelia yang mendengarnya jadi malu.

"Oooh...," penis Nathan sudah masuk semua. "Kau sangat nikmat, Miss," bisiknya.

"Aku bergerak ya," ucap Nathan. Miss Adelia mengangguk.

'Oh, oh, oh, oh, Nathan sialan, ini nikmat sekali.' Hujaman demi hujaman menyentuh titik rangsangnya berkali-kali. Tapi Adelia tersiksa karena tidak bisa mendesah dan berusaha menutup mulutnya.

Tepat pada saat itu, segerombolan murid laki-laki masuk ke toilet. Namun, Nathan tidak menghentikan hujamannya. Adelia berusaha menahan desahan hingga menggigit bibirnya sendiri, sampai ia mengeluarkan air mata.

Vagina Miss Adelia basah dan berkedut-kedut, Nathan bisa merasakan Miss Adelia akan orgasme. Namun, ia sadar ini bukan waktu yang tepat. Ia memelankan hujamannya dan mencium bibir Miss Adelia. Mereka sama-sama memejamkan mata menikmati ciuman ini.

Para murid laki-laki itu cukup lama berada di toilet. Mereka buang air kecil sambil bersenda gurau. Nathan jadi kesal, ia sudah tidak tahan lagi dan kembali menghujam Miss Adelia, tangan satunya menahan bokong Miss Adelia, namun tangannya satunya ia gunakan untuk menutup erat mulut Miss Adelia.

Miss Adelia melotot, kembali merasakan nikmat dan sakit bersamaan. Genggaman Nathan di mulutnya cukup kencang, hingga pipinya sakit. Tapi bagian bawahnya dihujam dengan nikmat.

'Oh, aku tidak pernah merasakan ini. Luar biasa,' pikir Adelia. Matanya merem melek. Ia sudah ingin mencapai orgasme, tapi masih ada anak-anak di depan bilik. Kelihatannya sudah mau selesai. 'Oh, kumohon cepatlah keluar,' pikir Adelia.

Adelia tidak tahan lagi, ia akan orgasme. Bertepatan saat segerombolan murid laki-laki itu keluar dan menutup pintu toilet. Nathan pun langsung melepas genggaman di mulut Miss Adelia.

"Oooohh... aaaaah," desah Miss Adelia akhirnya, bersamaan dengan Nathan yang tidak tahan dengan jepitan vagina Miss Adelia. Ia pun keluar juga.

Sperma Nathan menyemprot banyak di rahim Miss Adelia, hingga menetes mengalir melalui paha Miss Adelia.

"Hah... hah... hah," nafas mereka kembang kempis dan keringatan.

Miss Adelia kelelahan dan bersandar di tubuh pacarnya. Nathan memeluk dan mencium kepalanya. "Thank you and I'm sorry", bisik Nathan.

Miss Adelia yang mendengarnya jadi merasa nyaman. Ia merasa sangat disayang dan dicintai oleh Nathan. "That's okay," jawabnya.

Miss Adelia melepas penyatuan mereka dan tersenyum memandang Nathan. "You know what? I kind of like it," bisik Miss Adelia.

Nathan tersenyum puas dan senang pacarnya ini menyukainya. Namun Miss Adelia tetap menegur, "tapi aku enggak mau lagi. This is the last time we have sex at school, mengerti?"

"Kalau aku sedang 'ingin' bagaimana?," tanya Nathan sambil merapikan pakaiannya.

Miss Adelia mengangkat bahu sambil juga merapikan pakaiannya. "Not my problem."

Nathan yang mendengarnya jadi geli sekaligus sebal. Ia harus memberi pelajaran pada pacarnya ini. Buru-buru ia merebut celana dalam Miss Adelia dan memasukkan ke saku celananya.

"Hey, Nathan. Give it back!," ucap Miss Adelia melotot. Inginnya teriak, tapi sadar masih di toilet laki-laki, maka ia hanya bisa mengeluarkan suara pelan.

"Nope, it's mine now," ucap Nathan. Miss Adelia hendak protes lagi, namun Nathan keburu keluar duluan. Hal itu membuat Miss Adelia panik.

"Wait, gimana cara aku keluar tanpa ketahuan?," tanya Miss Adelia. Bisa kacau kalau ada yang melihatnya keluar dari toilet anak laki-laki.

Nathan tersenyum dan mengangkat bahu, "not my problem." Lalu melenggang keluar toilet begitu saja.

'Aaaah, cowok sialan!', teriak Adelia dalam hati. Ia hendak keluar juga, tapi tepat ada murid laki yang hendak masuk juga. Buru-buru Adelia kembali ke bilik.

'Sebaiknya aku tunggu saja disini sampai jam istirahat selesai agar lebih aman,' pikir Adelia. Ia tidak mau mengambil resiko karena di luar cukup banyak murid yang berlalu lalang. Terlebih ia tidak memakai celana dalam. Walau tidak terlihat, tetap saja ia merasa aneh bagian vaginanya tertiup angin. Bikin insecure parah.

'Ini semua gara-gara Nathan. Awas dia!," pikir Adelia.

Sementara Adelia sedang menunggu di bilik wc sendiri sambil memaki-maki dalam hati, Nathan malah sedang enak-enakan memakan bekal bersama Gwen.

Sementara Adelia sedang menunggu di bilik wc sendiri sambil memaki-maki dalam hati, Nathan malah sedang enak-enakan memakan bekal bersama Gwen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang