Keluarga Nathan

1.2K 10 0
                                    

Di perjalanan, mereka mampir ke restoran untuk makan. Saat itu, Nathan melihat orang-orang yang menunjuk-nunjuk ke arahnya. 'Sial,' pikir Nathan.

Nathan mengajak Miss Adelia segera pergi dari sana. Namun begitu keluar lewat jalan lain, mereka dihadang oleh orang-orang itu.

"Tuan Nathan, kami diperintah bapak untuk mencari dan menjemput Anda."

'Brengsek!' Bagaimana ayahnya bisa tahu ia pergi kemana.

Nathan yang panik berusaha mengajak Miss Adelia lari melewati kelompok itu, namun salah satunya keburu menangkap Miss Adelia dengan kencang hingga Miss Adelia reflek berteriak, "aaawww!"

Melihatnya, Nathan jadi geram. 'Beraninya ia menyakiti Miss Adelia.'

"Don't you dare touch her!," teriak Nathan sambil meninju orang tersebut.

Mereka jadi bergulat, Miss Adelia berteriak histeris. Sayangnya Nathan kalah jumlah, hingga mereka berhasil memegangi Nathan dan menyeretnya ke mobil. Begitu juga Miss Adelia.

°°°

Sekarang Nathan dan Adelia sedang diinterogasi di ruang tamu keluarga Nathan.

Ada ayah, ibu dan juga putra sulung mereka, yang berarti kakak dari Nathan.

Ibunya meradang melihat lebam di wajah putra bungsunya. "Siapa yang memukulmu?," tanya ibunya.

Sebenarnya tidak ada yang memukul Nathan. Mana berani mereka memukul tuan muda. Ketika bergulat, wajah Nathan terbentur lantai hingga menimbulkan lebam.

"No one, I've hurt myself, okay," jawab Nathan.

"Tapi...," ucapan ibunya dipotong oleh ayahnya.

"Cukup. Ada hal lebih penting untuk dibahas. Sekarang jelaskan!"

Nathan merasa gugup di depan ayahnya. Ia berusaha mengambil nafas sebelum menjelaskan. Diliriknya ke samping ke wajah Miss Adelia.

"Pa, ma, Dev, aku berencana menikahi Miss Adelia. Aku mencintainya."

Ucapan Nathan membuat Adelia kaget. Ia tidak tahu Nathan punya pikiran seperti itu. Namun, reaksi keluarga Nathan malah sebaliknya.

"Anak bodoh, kamu pikir gampang apa menikah? Umurmu masih 17 tahun, sedangkan dia...," ucap ibunya sambil melirik tajam ke Adelia. "Ia sudah 24 tahun, usianya jauh lebih tua darimu. Terlebih lagi... asal usulnya tidak jelas," lanjut ibunya.

Adelia yang mendengarnya jadi sakit hati. Memang ia diadopsi sejak kecil oleh kedua orang tuanya, hingga ia tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.

"Nothing is wrong with that!," tegas Nathan.

"Nate, stop it! Berpikirlah dengan logis. Apa yang akan kau lakukan di umur sekarang? It's not the right time for marriage. Kau bahkan belum lulus sekolah, for godsake," ucap Devano, kakak laki-lakinya yang sudah berumur 25 tahun.

"I can do it. Aku bisa sekolah sambil bekerja."

Ayahnya yang hanya mendengarkan sejak tadi memejamkan mata dan menghela nafas mendengar kalimat polos putra bungsunya itu. Jelas anaknya belum tahu sulitnya berumah tangga.

"Maaf menyela... om, tante, kak. Kumohon restuilah kami. Kami saling mencintai. Apapun yang terjadi nanti kami pasti bisa menghadapinya," ucap Adelia.

Akhirnya sang kepala keluarga bersuara, "oh, betapa naifnya kalian. Tapi maaf, Adelia. Om belum bisa memberi restu. Om tidak ingin masa depan Nathan terlantar, perjalanannya masih panjang. Dia masih terlalu muda untuk berumah tangga."

Nathan yang mendengar itu jadi marah, "let me decide for myself, pa! Atau... aku harus menghamilinya dulu?"

Keluarganya terkejut mendengar penuturan itu. Mereka menatap tidak percaya pada Nathan.

"Kenapa? Seks kan? We did it before and I can do it again until she carriage my child!"

Plak! Ayahnya menampar Nathan.

"Papa!"

"Nathan..."

Ibunya menegur ayahnya, sedang Adelia mengkhawatirkan Nathan. Tamparannya cukup keras hingga bibir Nathan berdarah.

"Benar-benar anak kurang ajar. Sepertinya kamu terlalu dimanjakan selama ini. Dev, bawa dia ke kamar!," perintah ayahnya.

Devano yang mendengar perintah ayahnya langsung menurut. Nathan sempat memberontak, namun kalah tenaga. Devano terpaksa setengah menyeret Nathan ke kamar.

 Devano terpaksa setengah menyeret Nathan ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang