Di kamar Adelia.
Nathan dengan wajah iba memandangi wajah Adelia yang tertidur dan melihat foto pernikahan Adelia dan Arka yang terpasang di dinding.
"Damn, Arka. Why did you have to leave?," bisik Nathan sambil menghela nafas.
Wajah Adelia terlihat pucat namun tetap mempesona, reflek Nathan membelainya. Sentuhan itu membuat Adelia terbangun.
"Hei, maaf membangunkanmu."
"Arka," ucap Adelia memanggil Nathan dengan nama 'Arka.' Nathan tidak kaget, karena sudah beberapa kali Adelia mengira dirinya Arka.
"Oh, Arka, aku rindu padamu," ucap Adelia langsung memeluk Nathan. Kali ini Nathan tidak tega melepas pelukan Adelia, sebaliknya Nathan malah balik memeluknya.
"Aku mimpi buruk kamu meninggalkanku," ucap Adelia terisak. Nathan perih mendengarnya.
"Ssst..Adelia, tenanglah. Aku disini sekarang," ucap Nathan sambil mengusap-usap punggung Adelia berusaha menenangkannya.
Tak diduga, Adelia langsung menciumnya dengan agresif. Nathan mendorong Adelia dan melihat sorot mata wanita itu yang terluka.
Nathan mempertimbangkan sejenak. "Do you want this?," tanya Nathan. Adelie mengangguk.
"Baik, Adelia... jika itu maumu," ucap Nathan sambil berjalan ke arah pintu dan menguncinya. Ia mulai membuka pakaiannya sendiri dan menelanjangkan Adelia juga. Kini tubuh mereka berdua sama-sama polos tanpa sehelai benangpun.
"Sentuhlah aku, Adelia. Luapkan rasa rindumu," bisik Nathan sambil menuntun tangan Adelia ke dada bidangnya.
Tangan Adelia membelai lembut dada Nathan dan bibirnya bermain dengan bibir Nathan. Dimulai dengan ciuman lembut hingga semakin lama semakin dalam dan bergairah.
"Mmm...mmm," desah Adelia. Kini ia sudah merangkul leher Nathan.
Sentuhan dan ciuman Adelia membuat Nathan semakin bernafsu. Diangkatnya Adelia dan disenderkan ke dinding.
Nathan melepas ciuman mereka dan memandang wajah sayu Adelia yang memohon untuk dimasuki, vaginanya sudah basah.
Tanpa bicara, Nathan memposisikan penisnya di depan lubang vagina Adelia dan langsung mendorongnya masuk dengan sekali hujaman.
"Aaaw...!", teriak Adelia.
"Maaf, sakit?," tanya Nathan merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia
RomanceAdelia, seorang guru perempuan, berpacaran dengan murid laki-lakinya. Banyak rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Haruskah kata-kata 'cinta tidak harus memiliki' mengakhiri hubungan mereka? Apakah cinta mereka akan tetap bertahan?