Adelia mengangguk, namun juga berkata, "kumohon bergerak..." dengan pandangan mata sayu pada Nathan.
Dengan gerakan maju mundur, Nathan menahan tubuh Adelia agar tidak jatuh.
"Oh, oh, omg...oh, oh," desah Amelia sambil merem melek merasakan hujaman penis di vaginanya. Titik rangsangnya dihujam berulang kali hingga membuat vaginanya semakin basah.
Desahan Adelia membuat Nathan semakin bersemangat. Ditahannya pinggul Adelia, dan dengan gerakan brutal Nathan menghujamnya. Payudara Adelia ikut bergoyang naik turun mengikuti gerakan Nathan.
Plok!
Plok!
Plok!
Plok!
Plok!"Oh, oh, oh..," desah Adelia merasa gila. Tidak lama kemudian ia pun mencapai orgasme. "Ooh, ooh... Arkaa..."
Nathan menghentikan gerakannya, ia mengamati wajah Adelia yang terpejam menikmati orgasme. Hati Nathan terasa sakit mendengar Adelia menyebut nama Arka, walau Nathan sadar saat ini Adelia hanya melihat Arka dalam dirinya.
Seharusnya Nathan berhenti sekarang setelah Adelia orgasme, namun egonya membuatnya melanjutkan percintaan ini. Didorongnya tubuh Adelia ke kasur hingga terlungkup.
Sebutlah dia brengsek atau bajingan, yang memanfaatkan rasa sedih dan kegalauan Adelia untuk memuaskan dirinya. Nathan dengan rasa amarah, sedih dan rindunya bertahun-tahun harus melampiaskan dengan cara seperti ini.
Paha Adelia dibuka dan Nathan memasukinya dari belakang. "Aaah...," desah Adelia dengan mata terpejam.
Penis Nathan menghujam vagina Adelia berkali-kali. Adelia yang sudah lemas hanya pasrah di kasur terdorong-dorong oleh hujaman Nathan.
"Ah, ng..ah...," tubuh Adelia bergetar tanda akan mencapai orgasme keduanya. Adelia meremas seprainya dan..
"Aaaaaah.....," teriak Adelia. Vaginanya reflek menjepit penis Nathan hingga ikut orgasme.
"Oooooh...," desah Nathan akhirnya. Ia buru-buru mengeluarkan penisnya sebelum spermanya keluar di dalam rahim Adelia. Menyetubuhi Adelia sekarang mungkin salah, tapi menghamili Adelia sekarang adalah tindakan pengecut, pikir Nathan.
"Hah, hah," desah Nathan. Ia melihat Adelia di bawahnya yang kelelahan dan tertidur. Dibelai dan diciumnya kepala Adelia.
"Forgive me, Adelia. Tidurlah yang nyenyak dan anggaplah ini semua hanya mimpi," bisik Nathan. Ia segera berpakaian, membereskan sisa-sisa percintaan mereka dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia
RomanceAdelia, seorang guru perempuan, berpacaran dengan murid laki-lakinya. Banyak rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Haruskah kata-kata 'cinta tidak harus memiliki' mengakhiri hubungan mereka? Apakah cinta mereka akan tetap bertahan?