Now.
"Adelia, masih belum?"
"Sebentar, Arka."
Arka menghela nafasnya, terpaksa menunggu lagi. Ia sedang menemani Adelia membeli baju baru untuk hari raya. Sudah beberapa toko yang Adelia masuki, tapi istrinya merasa belum menemukan yang cocok. Arka berusaha sabar dan memainkan ponselnya.
"Arka," panggil Adelia. Arka menoleh dan tercengang melihat penampilan istrinya. Adelia mencoba baju baru dengan model gaun panjang, terlihat sangat seksi di tubuhnya. Ditunjang wajah cantik Adelia, Arka jadi terpukau.
"Gimana, bagus enggak?", tanya Adelia.
Arka tidak menjawab, tapi ia maju dan langsung mencium Adelia.
"Arka, apa-apaan? Ini di tempat umum!," ucap Adelia yang melihat sekeliling, untung tidak ada yang memperhatikan.
"Maaf, tapi kamu terlalu cantik dan menggairahkan," jawab Arka yang membuat Adelia tersipu.
"Ambillah gaun ini, sangat cocok untukmu."
"Tapi harganya lumayan mahal, cari yang lain saja deh," balas Adelia sungkan.
Arka heran dengan Adelia, padahal sudah menjadi istrinya tapi sampai sekarang masih suka merasa tidak enak jika menyangkut masalah uang. Padahal apa yang menjadi miliknya adalah milik Adelia juga. Istrinya juga tahu kalau dia mampu.
"Aku yang bayar, segini doang sih aku masih sanggup," ucap Arka.
"Benar?"
"Iya, sayang."
Adelia pun tersenyum, merasa beryukur memiliki suami seperti Arka.
°°°
Di rumah.
Adelia dan Arka sudah siap-siap untuk tidur. Mereka lelah seharian jalan-jalan, begitu juga dengan anak-anak mereka seharian di tempat bermain.
"Arka..", panggil Adelia mesra sambil memeluk punggung Arka.
"Mmm?"
"Mau main?"
Arka membalikkan tubuhnya mengarah ke Adelia, "kamu sedang ingin?"
Adelia mengangguk dengan malu. "Tapi kamu lelah tidak? Kalau lelah tidak apa kok."
Arka tersenyum, "iya, agak sedikit lelah sih, coba rangsang aku, sayang. Posisimu di atas saja ya."
Adelia yang sedang terangsang pun memulai aksinya. Ia menelanjangi dirinya sendiri. Arka yang melihat tubuh polos istrinya menjadi ikut terangsang, terlebih ketika celananya diturunkan oleh Adelia. Ia sangat menyukai Adelia yang agresif seperti ini.
"Mmm, sudah berdiri tapi belum cukup keras," goda Adelia. Ia belum melihat urat-urat di penis Arka. Ia tahu ciri-ciri tubuh Arka jika sudah sangat terangsang.
Adelia tanpa aba-aba langsung melakukan serangan mendadak. Dikulumnya penis Arka.
"Oh..oh...oh, sayang," desah Arka keenakan.
Adelia menghisap penuh penis Arka bagai kehausan. Arka merem melek di bawahnya sambil mendesah. Saat dirasa sudah memuncak, Adelia berhenti mengulum. Kini ia sudah bisa melihat penis Arka yang tegak sempurna dengan urat-urat yang menonjol. Sempurna, pikirnya.
"Ade..lia..," panggil Arka tak sabar.
Tanpa berlama-lama, Adelia menaiki tubuh Arka dan menurunkan tubuhnya agar vaginanya menjemput penis Arka.
"Ooh... Arka," desah Adelia ketika penis Arka memenuhi vaginanya. Nikmat sekali, pikir Adelia.
Arka pun ikut menghujam penisnya dari bawah hingga Adelia ikut terlonjak. "Ah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia
RomansaAdelia, seorang guru perempuan, berpacaran dengan murid laki-lakinya. Banyak rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Haruskah kata-kata 'cinta tidak harus memiliki' mengakhiri hubungan mereka? Apakah cinta mereka akan tetap bertahan?