🌼

1.9K 167 5
                                    

Ketika pintu itu terbuka, bau itu tercium jelas dari tubuh Jaemin yang membuat Renjun merasa sangat jijik saat bau itu melewati hidungnya.

Pemandangan ekspresi Renjun sangat menakutkan dia sangat marah dalam diamnya. Jantung Jisung mulai berdebar dengan keadaan situasi mereka, Jaemin sungguh tidak tahu apa pun kenapa Renjun terlihat sangat marah setelah itu.

Dia tidak bergerak karena bingung sementara Renjun menatapnya dengan garang. Lagi-lagi keadaan sangat canggung di antara mereka Jaemin tidak tahu harus mengatakan apa dan Renjun juga tidak mengatakan apa pun tentang situasinya yang membuat dia semakin bingung.

"Au...-"

Ketika Jaemin ingin mencari tahu Renjun meraih pakaian bagian depannya, Dia menggenggam seakan-akan dia ingin memukul Jaemin namun itu hanya cara kasar lainnya untuk menunjukan keromantisan di antara mereka.

Renjun menempelkan bibirnya di bibir Jaemin. Mata Jaemin beralih melotot yang  sebelumnya terpejam karena merasa kalo Renjun akan memukulnya.

Itu sangat mendadak sampai otaknya tidak berfungsi untuk sementara.

Bibir lembut Renjun jatuh di bibirnya, Jaemin 100% tidak yakin tentang apa yang dia rasakan saat itu.
Jantungnya semakin berdebar dengan perasaan dari gairah yang tubuhnya berikan sebagai respon atas apa yang telah Renjun lakukan pada Jaemin.

Ada bau manis yang sama anehnya seperti yang dia cium di toko sebelumnya namun dengan efek yang 
Berbeda itu keluar dari tubuh Renjun. Baunya sangat segar dan membuat Jaemin merasa tenang, Bahkan bau sebelumnya yang membuat Jaemin merasa pusing hilang dari penciumannya.

Itu perasaan yang baik dengan waktu dan tempat yang buruk, ketika Jaemin mendapatkan kenyamanan dia bersikeras melupakan keanehan di antara mereka dan ingin mendapat lebih dari sekedar menempelkan bibir mereka.

Jaemin sudah bersiap untuk meraih tubuh Renjun untuk mendekat dan memejamkan matanya untuk membuka ruang agar mereka melakukan sebuah ciuman yang sesungguhnya tapi di waktu itu juga Renjun melepaskan bibirnya dari Jaemin kemudian menjauhkan tubuhnya dari Jaemin.

"Tetap disini! Aku akan memberi wanita itu pelajaran karena berani-beraninya menggoda kamu di depanku...! Jisung-ah!"

Jisung yang tidak tahu menahu dengan apa yang yang terjadi harus siap setiap saat ketika Renjun memanggilnya.

"I- Iya?!" Jawab Jisung yang terburu-buru ketika Renjun memanggilnya.

"Jaga Dia untuk ku, Jangan biarkan dia keluar bahkan hanya satu senti pun dari mobil ini!"

"Oh Oke! Siap"

Kemudian Renjun kembali berbalik untuk pergi meninggalkan Jaemin yang bingung setengah mati.

Dia membeku dengan kepala yang memiring dan bola mata yang naik turun untuk memproses apa yang terjadi.

Tapi dia segera sadar setelah melihat Jisung di kursi belakang dari spion dalam mobilnya. Dia segera memperbaiki ekspresinya kemudian menjilat bibir yang sempat bersentuhan dengan bibir Renjun.

Jaemin kembali melotot melamun untuk memikirkan apa yang terjadi sebelumnya. Dia menyadari bahwa tempat ini sungguh hanya mimpi yang Jaemin singgahi.
Karena Renjun tidak akan pernah menciumnya di kehidupannya yang sebenarnya.

Tapi meskipun dia tahu ini hanya ilusi tapi Jaemin masih tidak terima karena rasanya yang terlalu nyata sampai membuat tubuhnya bersemangat juga.

"Tch! APA INI?!! APA!??" Jaemin berteriak tiba-tiba di tengah keheningan antara dia dan Jisung di mobil itu sampai Jisung melompat karena terkejut.

"AKU AKAN GILA JIKA TERUS SEPERTI INI!!"

"KENAPA? KENAPA DIA..?"

Jisung bahkan baru melupakan apa yang sudah melanda ibunya sebelumnya sekarang orang tuanya yang lain menjadi gila.
Ini cobaan yang berat bagi Jisung
Ini hari yang paling berat yang membuat keluarganya hancur. Entah ke berapa kali Renjun merasa kesal hari ini. Dan entah beberapa kali Jaemin bersikap aneh di depan Jisung.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang