🍸

1.4K 138 2
                                    


...

"Aku tidak bisa memasak jika seperti ini..".

Suara Jaemin begitu lembut, itu sangat pelan namun dalam,
Telinga Renjun sampai memerah mendengar perasaan yang lembut dalam nada bicara Jaemin.

Membuat Renjun kembali menampilkan senyum bahagianya untuk kesekian kalinya.

"Aku tidak peduli~.". Jawab Renjun dengan nada bicaranya yang lebih manja lagi.

...

Jaemin yang mendengar itu hampir gila. Tapi dia berusaha keras untuk tidak menunjukan itu meskipun detak jantungnya sangat cepat seperti alarm dia masih menunjukan ekspresi yang tenang dengan senyum puas di wajahnya.

Menenangkan pikirannya untuk berpikir rasional, yang paling penting jangan sampai jatuh pada jebakan Renjun kali ini atau dia tidak akan bisa berhenti.

" Jisung akan kelaparan~."

"Kamu tidak bisa membiarkan anak mu kelaparan!~"

"Itu salah ku?". Tanya Jaemin masih untuk melayani Renjun yang ingin bermain dengan nya.

"Tentu Saja!~".

"Baiklah~,, Kamu pemenangnya"

"Hmm~~.."

Renjun sangat puas dengan apa yang Jaemin lakukan untuknya, dia tersenyum bahagia karena Jaemin mengalah untuk bermain dengannya.

Dan begitu juga dengan Jaemin yang lebih bahagia lagi, karena ini yang selalu dia harapkan dari Renjun yang ada di kehidupannya yang lain.

Kepekaannya untuk bisa merasakan perasaan Jaemin untuknya.
Renjun yang ada di sini melakukannya sesuai apa yang Jaemin harapkan dapat terwujud dari Renjun.

Dunia ini seperti surga bagi Jaemin, dia merasa terus bahagia berada di dekat Renjun, tidak seperti di dunianya yang lain. Di sana hanya ada kesakitan yang harus Jaemin pendam ketika dia mengagumi Renjun.

Itu bukan mimpi lagi di dunia ini, Jaemin berbalik untuk melihat Renjun. Kalo bisa, Jaemin juga ingin mencium Renjun ketika dia berbalik namun terlalu takut jika tanpa persetujuan darinya.

Akhirnya Jaemin berbalik untuk mengelus rambut Renjun lembut.
Menampilkan perhatian yang begitu dalam terhadap sentuhannya.

"... Renjun-ah."

"Eung?"

"... Bisakah, bisakah aku mencium mu?"

Jaemin terlalu takut untuk menatap langsung pada Mata Renjun, dia takut ekspresi apa yang harus dia buat saat Renjun mungkin menolak permintaannya. Jaemin hanya terus menatap rambut di kepala Renjun sebagai pengalihan.
Jaemin hanya sanggup menelan ludahnya sulit karena terlalu gugup dengan jawaban Renjun.

"Kamu tidak perlu meminta izin untuk itu!"

Detik berikutnya setelah Renjun berbicara, dia berjengkit untuk meraih bibir Jaemin.

Yang pada awalnya Jaemin berniat untuk mencium Renjun berakhir dengan Renjun yang mencium Jaemin paksa.

Renjun menarik tengkuk Jaemin untuk sedikit membungkuk, dia memejamkan matanya ketika bibir nya yang lembut menempel dengan bibir Jaemin.

Sementara Jaemin hampir kehilangan kesadarannya karena terkejut dengan tindakan tiba-tiba Renjun, matanya melotot tidak percaya. Namun Renjun semakin menerobos masuk untuk mendapat ciuman yang lebih dalam.

Membuat Jaemin harus melakukan hal yang sama juga, Dia memejamkan matanya, kemudian berencana menikmati ciuman mereka dan detik berikutnya Renjun kehilangan pijakannya. Membuat ciuman mereka harus terlepas.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang