🔥.

3.1K 202 5
                                    

Mereka tertidur pulas, tidak merubah posisi tidur mereka yang berpelukan sebelumnya. Renjun tidur dengan damai di pelukan Jaemin dan Jaemin mendapatkan kehangatan yang di butuhkan.

Suara ponsel yang berdering lagi-lagi mengganggu ketenangan mereka, Jaemin melepaskan pelukannya karena terganggu dengan suara ponsel yang terus berdering tepat di samping telinganya, namun masih menolak untuk bangun sehingga Renjun lagi yang harus bangun untuk menerima telepon di ponsel Jaemin.

Seperti yang Renjun pikirkan, Ayah mertuanya akan menghubungi Jaemin langsung untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Dia harus mengatasi lagi masalah yang Jaemin sebabkan karena ulahnya.

.

.

Dia segera menerima telepon dari ayah mertuanya dengan pikiran yang sibuk menyiapkan berbagai alasan yang paling masuk akal untuk menjawab setiap pertanyaan ayahnya Jaemin nanti. karena dia tahu jika Jaemin tidak akan pernah mau untuk membuka mata dan mulutnya untuk berbicara saat ini.
Renjun mengambil ponselnya untuk menerima telponnya.

Jaemin -ah ayah dengar kamu sakit? Ayah Jaemin tidak basa basi lagi ketika teleponnya mulai tersambung.
Bahkan dia tidak mengatakan 'Halo' terlebih dulu, karena terlalu khawatir pada anaknya yang sakit.

“Ayah,, ini aku Renjun”.Jawab Renjun dengan sesopan mungkin untuk menjawab ayah mertuanya.

“Ah.. Renjunie.. Apa kabar nak? Sudah lama sekali ayah tidak melihat  kamu dan juga Jisung.

“Aku baik ayah, Bagaimana dengan kabar ayah dan ibu?”..

Syukurlah, Kami juga baik disini. Ayah mendengar kalo Jaemin sakit Apa dia sungguh sakit?”.Tanya ayah Jaemin

“Iya ayah. dia bilang, Kepalanya terus terasa sakit. Aku juga sudah menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit tapi dia menolaknya. Dia bilang dia akan baik-baik saja setelah istirahat”

Anak itu,,,
_Renjun-ie beritahu dia kalo ayah yang menyuruh dia untuk pergi ke rumah sakit dan dia tidak bisa menolak”.

Ayah Jaemin terdengar sangat khawatir pada keadaan anaknya, Tentu saja karena Jaemin anak satu satunya milik kelurga Na.

“Tentu ayah, Aku pasti akan memberitahunya seperti yang ayah katakan”.Jawab Renjun masih dengan suaranya yang tenang dan lembut.

Baiklah nak, Kapan kalian akan datang ke rumah? Ibu bilang dia sangat merindukan kalian dan sudah lama juga tidak melihat Jisung.. Jika kalian senggang datanglah untuk makan malam kapan-kapan.

“Jisung sudah semakin tinggi sekarang, Kami akan datang jika keadaan Jaemin sudah membaik”..

Benarkah? Ayah jadi semakin merindukan Jisung.. Baiklah, Ayah harus kembali, Tolong jaga Jaemin untuk kami.

“Tentu saja. Ayah tidak perlu khawatir, Aku pasti akan menjaga Jaemin sebaik Jaemin menjaga kami. Haha..” Renjun menjawab dengan penuh keyakinan dan rasa bangga meskipun masih sedikit canggung.

Haha.. Ayah senang mendengarnya. Baiklah, Ayah masih memiliki pasien yang harus di urus. Sampai jumpa lagi nanti.
_Oh! Sampaikan juga salam dari ayah untuk Jisung. Ayah tutup teleponnya..

“Aku akan menyampaikannya pada Jisung, Tentu, Ayah juga jaga kesehatan ayah.,,, Baik ayah.”

Ayah Jaemin menutup teleponnya. Ketika itu Renjun berpikir bahwa Jaemin masih tertidur, tapi ternyata Jaemin mendengar percakapan mereka sedari tadi, tapi tidak mengatakan apa pun untuk berbicara dengan ayahnya. Dia berbicara setelah telepon antara Renjun dan ayahnya selesai. 

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang