1.2K 121 1
                                    

Jaemin dan Renjun kembali di jam 07;12 Pm. Seharusnya satu jam setelah Renjun selesai di cafenya, hanya saja Renjun selesai lebih cepat hari ini lebih tepatnya Renjun sendiri yang membaut itu menjadi cepat, jadi dia menghabiskan waktu selama satu jam lebih untuk berbelanja bersama Jaemin.

Mereka hanya menghabiskan waktu selama 15 menit untuk berbelanja bahan makanan, yang membuat mereka menghabiskan waktu selama satu jam adalah saat Renjun memilih sebuah tas yang paling dia inginkan
Karena dia menginginkan semuanya sayangnya tidak mungkin jika dia membeli semua

Padahal niat awalnya hanya pergi sebentar tapi pada akhirnya mereka masih menghabiskan waktu lebih banyak lagi karena Renjun.

Jisung bermain game sambil menunggu mereka pulang di kamarnya.

Jaemin menjadi orang yang membawa banyak barang di tangannya, karena Renjun tidak ingin repot-repot membuat tangannya sakit karena semua barang yang mereka beli.

"Jisung-ah...!!"

"Sayang.. Tolong taruh di dapur belanjaannya, Aku akan bereskan itu nanti.."pinta Renjun pada Jaemin yang masih memegang barang-barang belanjaan mereka

"Baiklah.." Turut Jaemin

Pembicaraan mereka sudah seperti pasangan sungguhan, terdengar natural tanpa rasa canggung.

"Jisung-ah..!! Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Aku sedang belajar bunda..!!".

"Oke, Nanti turun saat bunda panggil."

"Oke.."

Renjun pergi untuk menganti pakaiannya sebelum dia memasak untuk makan malam,
Sementara Jaemin hanya menghela nafasnya lelah setelah pergi dengan Renjun.

Memang sudah biasa bahkan di kehidupannya yang lain Renjun memang tidak bisa menahan diri jika dia melihat barang-barang cantik, di rumah yang dia tinggali sekarang juga persis seperti gaya Renjun, tapi meskipun Jaemin tahu, dia tidak berdaya untuk menghentikannya jadi dia menyerah untuk mengalah pada Renjun karena kenyataan beratnya adalah bahwa semua yang dia miliki adalah milik Renjun.

Renjun kembali ke dapur setelah mengganti pakaiannya,
Sementara Jaemin masih berdiri melamun di sana.

"Kamu tidak ganti baju? Pakaianmu berbau seperti darah.. Sebaiknya segera ganti."

Jaemin tersentak setalah Renjun datang dan tiba-tiba berbicara saat melewatinya untuk membereskan belanjaannya..

"Oh. Sungguh?"

Jaemin mengendus bau di badannya tapi sebenarnya dia tidak mencium bau yang Renjun sebutkan karena mungkin penciuman Renjun yang terlalu sensitif sampai membuat dia mencium bau yang begitu samar, tapi karena Renjun sudah berbicara. tercium atau pun engga dia harus segera menganti pakaiannya.

"Itu sangat menyengat.. Sebaik ganti segera, Aku sudah menyiapkan pakaian gantinya. Gunakan itu atau aku akan membunuhmu."

"Oh Wow!Kamu sangat menyeramkan,,"

"Coba katakan lagi.." Renjun mengangkat pisau yang di pegang saat sedang memotong bawang ke arah Jaemin

"Muach..!!"

Jaemin memberikan ciuman jarak jauh dengan matanya yang mengedip saat Renjun marah, dan kabur setelah itu..

Baru dia berhasil untuk menghindari amukan dari Nyonya Besar Na yang begitu kejam dan juga ganas tidak lupa dengan hatinya yang tidak memiliki ampun bagi siapa pun yang sudah menentang perintahnya.

Jaemin berlari ke kamarnya untuk mengganti pakaian yang berbau darah dengan pakaian yang sudah Renjun siapkan dengan ancaman.

Pantas saja Jaemin merasa curiga dengan pemaksaan Renjun terhadapnya, ternyata itu sebuah piyaman yang sama seperti yang dia kenakan.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang