💦

1.3K 120 3
                                    

Renjun tidak tahu jika itu sungguh mertuanya karena ketika ibu Jaemin datang semalam Renjun tidak keluar dari kamarnya karena terlalu lelah.

Jadi, pagi ini menjadi sebuah kejutan yang luar biasa ketika tiba-tiba ibu mertuanya berada di hadapan dia secara langsung.

Ketika pintu itu terbuka, wajah ibu mertuanya terpancar begitu khawatir dengan Jisung yang dia peluk di pangkuannya.

"Renjun-ie apa kamu Baik-baik Saja? Sayang.. Ibu sangat khawatir..
Perutmu terasa mual? Sini.. Duduk di sana.."

Renjun tidak bisa bereaksi dengan apa yang di katakan atau apa yang di lakukan ibu mertuanya yang tiba-tiba berada di rumah mereka tanpa sepengetahuan dirinya.

Berbicara dan mendorong Renjun untuk duduk, mempeerlakukan dia dengan hati-hati layaknya orang yang paling berharga dan rentan.
Sampai Renjun bingung untuk merespon ibu mertuanya itu.

Jaemin yang keluar setelah menenagkan diri menyaksikan bagaimana ibunya memperlakukan Renjun dengan sangat lembut dan baik.

Ibu Jaemin pergi kesana kemari untuk mempersiapkan makanan untuk meredakan rasa mual Renjun,
Dengan Renjun yang duduk patuh menunggunya.

Itu pemandangan yang luar biasa mengagumkan di mata Jaemin, tentu saja dia tahu kalo ibunya adalah orang yang baik juga lembut, tapi untuk memperlakukan orang lain lebih dari dirinya dia belum melihat hal yang seperti sekarang, itulah kenapa pemandangan itu terasa begitu aneh namun cukup mrengagumkan.

Jaemin menghampiri Renjun yang sedang duduk di meja makan yang ada di dapur, sementara ibu Jaemin masih sangat sibuk memotong beberapa buah untuk Renjun.

Dia duduk di samping Renjun, menatapnya dengan ekspresi wajah seperti orang dengan rasa penasaran yang besar sambil menyaksikan bagaimana semua hal aneh terjadi sedemikian rupa tepat di hadapannya.

Ketika semua hanya terdengar ribut karena omelan ibu Jaemin, Jaemin hanya merasakan orang yang menarik pakaiannya dengan pelan.

Tanpa dia sadari Jisung berdiri dengan ekspresi wajah yang terlihat hampir menangis, entah apa yang menyebabkan ekspresi itu terbentuk di wajahnya.

Seketika Jaemin menahan nafasnya merasa sangat khawatir, dan memikirkan apa yang terjadi pada Jisung sekarang.

"Ada apa Jisung-ah.?" Tanya Jaemin khawatir.

Renjun yang hanya memerhatikan ibu mertuanya tidak menyadari kalo Jisung berdiri di dekatnya sambil mengkhawatirkan keadaan nya juga.

Neneknya sendiri yang membuat Jisung kecil mereka merasa sangat khawatir tentang keadaan ibunya.

Bibir Jisung mengkerut dengan lucu ketika dia menangis saat Jaemin mempertanyakan keadaannya,
Kemudian mendekat untuk mendapat pelukan dari Jaemin,
Tangan Jaemin juga dengan otomatis membuka untuk memeluk Jisung dan menenangkannya.

"Huuh.. Apa bunda baik-baik saja...?" Tanya lirih Jisung sambil menangis

Jaemin memeluk Jisung sambil mengelus kepalanya dengan lembut untuk menenangkan Jisung.

Renjun yang mendengar tangisan Jisung juga terlihat sangat khawatir dan segera menghampiri Jisung.

Jaemin mengerti ketika Renjun sudah berada di sampingnya dan membiarkan Renjun memeriksa sendiri keadaan Jisung.

"Sayang .. Ada apa? . Bunda baik-baik saja. Kenapa kamu menangis?.." tanya Renjun dengan begitu khawatir.

Ibu Jaemin selesai mengupas semuanya dan menaruh buah-buahan itu di atas meja, kemudian menghampiri mereka juga untuk memeriksa Jisung.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang