Jaemin dan Renjun hanya masuk untuk menyapa, mereka tidak tinggal lama hanya untuk mengantar Jisung dan kemudian kembali setelah nya. Itu karena Renjun ingin segera pulang,
Ibu Jaemin yang berkali-kali lipat lebih peduli karena Renjun sedang hamil, dia hanya mengizinkannya begitu saja tanpa memprotes setiap hal yang Renjun inginkan.
Renjun juga hanya ingin marah-marah pada Jaemin, Selain Jaemin dia masih bisa bersikap normal seperti pada ibu mertuanya sekarang.
>
Saat di perjalanan pulan, Renjun tiba-tiba menginginkan Tteokbokki dari tempat yang sering dia kunjungi saat pertama kali dia datang ke korea sebagai Trainee dari SM Entertainment.
Suasana di mobil cukup hening, Perkataan Renjun cukup membuat suasana di dalam mobil lebih hidup.
"Aku Ingin Tteokbokki!" Masih dengan nada yang lebih banyak di tekan
"Hah?" ,
Jaemin memang sedang fokus untuk mengemudi jadi dia tidak terlalu mendengarkan apa yang Renjun katakan, itu membuat Renjun menjadi orang yang paling marah hanya karena Jaemin tidak mendengarkan langsung apa yang dia katakan.
"AKU BILANG! AKU INGIN TTEOKBOKKI! APA TELINGA MU TERTINGGAL!!" Teriak Renjun kesal
Bukan tertinggal lagi, mungkin Jaemin tidak akan bisa mendengar jika Renjun berteriak seperti itu tepat di telinganya.
Padahal itu terlihat hanya hal sepele ketika Jaemin tidak mendengar perkataan Renjun dengan jelas karena dia memang sedang mengemudi, tapi kemarahan Renjun sungguh tidak sepadan dengan apa yang menjadi kesalahan Jaemin.
Sampai Jaemin bingung harus menghadapi Renjun bagaimana lagi."Kenapa kamu sangat marah?" Tanya Jaemin bingung.
"Aku Tidak."
"Tidak?. Eoh... Baiklah."
Pada akhirnya Jaemin masih harus mengalah pada Renjun, dan mencari kedai tteokbokki yang dia temui di perjalanan pulang untuk mengabulkan apa yang Renjun inginkan.
>
Setelah beberapa menit mencari, Akhirnya Jaemin menemukan kedai yang menjual tteokbokki di pinggir jalan, seperti keberuntungannya di kehidupan sebelumnya, dia tidak perlu susah payah untuk menemukan kedai yang menjual tteokbokki.
Ketika Jaemin menghentikan mobilnya Renjun masih diam sambil memerhatikan apa yang akan Jaemin lakukan setelah menghentikan mobilnya,
Seperti apa yang Renjun inginkan Jaemin harus langsung melakukannya karena keinginan Renjun seperti perintah, Jaemin hanya bisa membela diri dengan mengabulkan apa pun yang Renjun inginkan.
Namun saat dia dengan pasrah pergi untuk membeli apa yang Renjun inginkan, Nyonya besar itu malah menghentikan Jaemin untuk hanya melepas sabuk pengaman yang dia kenakan.
"Kamu mau pergi ke mana?!" Tanya Renjun dengan nada keras yang dapat langsung menghentikan tangan Jaemin untuk bergerak.
"Bukan kah kamu ingin tteokbokki? Aku akan membelikannya untuk mu." Jawab Jaemin tidak berdaya.
"Aku Tidak Mau Yang Itu!"
Renjun langsung menolaknya setelah Jaemin mengatakan jika dia ingin membeli tteokbokki yang ada di depan mobil mereka itu, karena bukan itu yang dia inginkan.
Setelah Renjun pikirkan juga, dia tidak terlalu yakin apakah dia memang menginginkan tteokbokki atau hanya ingin pergi ke tempat itu, tempat yang selalu terbayang di pikirannya sampai Renjun ngiler hanya untuk membayangkannya, Jadi yang dia inginkan adalah tteokbokki dari tempat yang dia kunjungi ketika dia datang ke korea,
Jaemin yang mendengar protesan itu mulai frustasi, tapi dia masih mendengarkan Renjun dengan baik dan menjawab dengan sabar.
"Lalu, Kamu ingin yang mana?"
"Aku ingin tteokbokki dari tempat yang aku kunjungi saat aku datang ke korea dulu.."
"_"
Kepala Jaemin terasa ingin pecah mendengar kata dulu, karena bagaimana dia tahu tentang tempat mana yang Renjun datangi saat dia tidak bersamanya apa lagi di dunia ini,
Kenyataannya, Jaemin bahkan datang saat mereka sudah menikah dan memiliki Jisung sebagai anaknya,
Sisanya Jaemin tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai mereka bisa menjadi sekarang.
Bahkan pernikahan yang begitu sakral itu, dia tidak ingat bagaimana persisnya proses itu berlangsung.
Dan Renjun berbicara di waktu saat mereka mungkin saja tidak saling mengenal. Pertanyaannya, bagaimana Jaemin bisa tahu itu? Yang sudah pasti dari pertanyaan itu Renjun tidak peduli apa pun selain itu.Dan Jaemin masih mencoba untuk bertanya berharap jika Renjun bisa menjawab sesuatu yang dapat membantu memberi petunjuk untuknya.
"Baiklah, Ayo pergi ke sana.. Di mana tempatnya?" Tanya Jaemin yang kembali mengeratkan sabuk pengamannya, yang bersemangat untuk pergi namun jawab Renjun sama sekali tidak terduga.
"Aku sudah lupa di mana tempatnya."
Haah...
"_"
Jawaban Renjun kali ini membuat Jaemin ingin menghancurkan semua kedai tteokbokki yang ada di korea, jika bisa dia akan melakukannya tanpa ada yang tersisa satu pun bahkan di dunia juga jika perlu.
Semua sudah hilang kata-kata yang bisa dia ucapkan pada Renjun,
Di atas semua kesulitan dia masih harus sabar, karena kesabarannya sebesar bagaimana dia mencintai Renjun di dunia ini maupun di dunia nya yang lain.
Karena itu, Jaemin mencoba menarik nafasnya dan bertanya dengan kesabaran yang sudah menipis dan emosi yang tertahan sangat kuat."Lalu,, Bagaimana aku bisa tahu jika kamu sudah lupa?."
"Aku tidak mau tahu, Aku hanya ingin tteokbokki dari kedai itu!."
"Baiklah, Ayo kita cari. Tapi kamu harus sambil mengingat kembali di mana tempat itu oke? Agar kita dapat segera menemukannya."
"AKU MENGERTI!! Kamu Tidak perlu mengingatkan Ku Tentang Itu!
Seharusnya itu bukan sesuatu yang sulit untuk sedikit mencari demi istrimu yang hamil!"Awalnya Renjun berteriak pada Jaemin, namun di perkataan terakhirnya dia sengaja memelankan suaranya agar Jaemin tidak mendengar dia terlalu jelas tapi meskipun Jaemin menutup telinganya, Renjun sama sekali tidak sedikitpun menyembunyikan suaranya dari Jaemin.
Kata-kata menyindir di akhir perkataannya sangat jelas menggema di telinga Jaemin meskipun itu terkesan berbisik, namun nadanya masih begitu tinggi.
Sindiran Renjun menampar kenyataan yang berusaha Jaemin sangkal dari pertama dia mendengarnya, tapi sekarang Dia harus mendengar langsung saat Renjun mengakuinya sendiri bahwa dia hamil,
"Bagaimana dia bisa mengakuinya begitu mudah!? Bukankah itu tidak normal jika dia sungguh-sungguh hamil!?!! Apa-apaan ini!!! Apa hanya aku yang kebingungan di sini?!! Apa hanya aku yang tidak mengerti apa pun tentang itu!! Bagaimana itu terlihat normal di mata semua orang?!! Aghh!! Sial! " Batin Jaemin.
Dia terus menggerutu dalam pikirannya dan tidak sengaja mengabaikan Renjun yang sudah tidak sabar,
"Kenapa Kamu Hanya Diam?!, Aku Akan Pergi mencarinya Sendiri Jika kamu tidak bisa!!."
Renjun sudah bersiap hendak membuka sabuk pengaman dan ingin keluar dari mobil itu.
Tapi Jaemin segera bereaksi untuk menghentikan Aksi Renjun untuk pergi keluar dari mobil.
"Tidak. Tidak. Tidak. Aku tidak mungkin membiarkan mu pergi sendiri."
"Kalo begitu!!!, Kenapa Kamu Hanya Diam saja!?!"
"Ayo pergi."
Jaemin segera menyalakan mobilnya untuk pergi yang entah ke mana dia harus pergi karena Jaemin tidak memiliki sedikitpun petunjuk dari Renjun.
Dia berakhir harus pergi ke setiap sudut kota Seoul di mana di sana terdapat kedai Teokbeokki yang harus Jaemin tunjukan pada Renjun untuk memastikan jika itu tempat yang Renjun inginkan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
이루시은🌈. [Jaemren]
FanficWARNING❗❗TAHAPA REVISI* Jaemren versi Lain#Omegavers #BxB 🔞🔞❗❗ #Jaemren #Just For Fujoshi. #TahapRevisi