[In Another Life]
"Jaemin-ah.. Aku merindukan mu bangunlah.~ "
>
Di tengah-tengah kesadaran yang hampir lenyap, dia mendengar bisikan yang begitu familiar di telinganya, hanya saja perasaannya sedikit berbeda dari apa yang sudah dia rasakan di kehidupan aneh yang dia jalani sebelumnya.
Ini terasa lebih nyata dari yang nyata, entah apa yang dia rasakan, tubuhnya sangat sakit dengan beberapa benda yang menempel di tubuhnya Seperti jarum, di sertai bunyi 'Beef Beef' yang dia dengar samar-samar selama dia hidup di dunia aneh.
Entah apa yang terjadi, dia ingin membuka matanya namun itu tidak bisa. Bahkan tubuhnya tidak bisa bergerak ketika dia ingin menggerakkannya, Jangan tanya Jaemin. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hanya saja tubuhnya sungguh sakit, kesadaran itu begitu tidak nyata.
Tubuh ku tidak bisa bergerak! Aku juga tidak bisa bicara.. Siapa yang ada di sana. Apa yang terjadi.? Apa aku sudah bangun.? Tapi kenapa aku tidak bisa membuka mataku!! Apa yang terjadi?!! Apa!.
>
Di kehidupan yang lain, kebenaran mulai terungkap di balik keanehan hidup yang dia jalani di kehidupan dia sebelumnya.
Jaemin terbaring di kasur rumah sakit dengan tubuhnya yang tertancap Jarum dan selang-selang yang tersambung pada alat-alat yang membantu dia tetap hidup.
Itulah sesuatu yang membaut dia selalu tiba-tiba merasakan sakit di seluruh tubuhnya.Jaemin sudah terbaring selama 3 minggu di rumah sakit setelah paska kecelakan hebat itu terjadi.
Karena pendarahan otak yang tidak normal yang di sebabkan oleh benturan keras saat mobil yang dia tumpangi menabrak pohon d trotoar jalan, Jaemin di nyatakan koma.Setelah keluarga nya mencoba mengobati dia kemana-mana, bahkan mereka sampai mencari dokter terhebat untuk menyelamatkan anak kesayangannya itu. Hasilnya masih nihil dan sama saja.
Semua rumah sakit terhebat yang pernah mereka datangi dan dokter-dokter ahli yang mencoba menangani masalah Jaemin hanya mengatakan untuk menunggu keajaiban untuk kesadaran Jaemin.. Jika kesadarannya memang bisa kembali. Tapi keluarga Na tidak peduli jika pun mereka harus terus memasang alat pernafasan untuk Jaemin selama dia hidup mereka tidak akan menyerah untuk terus merawatnya. Walaupun menghabiskan banyak biaya untuk perawatan Jaemin mereka tidak peduli, karena itu tidak sepadan Dengan anak kesayangan mereka satu-satunya itu.
Setiap stasiun TV di korea maupun di seluruh dunia masih meliput berita tentang kecelakan Jaemin, tidak sedikit juga penggemar yang nekad pergi ke rumah sakit Jaemin hanya untuk menangis karena keadaan nya.
Sampai Jaemin harus di alihkan beberapa kali karena untuk keamanan dan juga ketengan perawatan yang dia jalani.Beberapa reporter gila dan juga penggemarnya, mencoba segala cara untuk bisa melihat keadaan Jaemin langsung.
Sampai Jaemin harus di pindahkan ke rumah sakit yang ada di China, Rumah sakit dengan fasilitas terbaik dan keamanannya juga terjamin.
Tapi Orang tua Jaemin masih menaruh 2 penjaga untuk menjaga kamar Jaemin dari orang-orang yang tidak seharusnya datang.
Hanya orang-orang tertentu yang di izinkan keluarga Na untuk bisa menjenguk Jaemin.
Bahkan orang dari agensi pun tidak di izinkan untuk bisa masuk menjenguk Jaemin.Hanya beberapa anggota nct 127 dan nct Dream yang di izinkan untuk melihat keadaan Jaemin jika mereka menjenguknya.
Tapi di antara semua orang, yang paling sering datang untuk menjenguk Jaemin adalah Renjun,
Jika Renjun sudah datang ibu Jaemin akan selalu meninggalkan mereka berdua, untuk memberi dia privasi. Karena terakhir kali, Renjun menangis di hadapan ibu Jaemin karena tidak tahan melihat keadaan Jaemin yang mengkhawatirkan.Renjun biasanya akan datang 2 hari sekali, meskipun dia sangat sibuk dia akan menyempatkan datang hanya untuk berbicara pada Jaemin setiap apa yang dia lakukan atau apa yang di lakukan dream saat dia tidak hadir, Renjun menceritakan semuanya tanpa terlewatkan sedikit pun.
Karena menurut apa yang dia dengar dari dokter, jika Jaemin harus banyak di ajak bicara agar dia segera bangun,Renjun selalu membawa sebuah bunga untuk mengisi ruangan tempat Jaemin di rawat agar tetap segar,
Meskipun dia cukup bersemangat untuk bercerita tentang ini itu pada Jaemin, pada akhirnya dia masih menangis karena menyaksikan Jaemin yang hanya terbaring tak berdaya di kasur rumah sakit,
dia masih merasa sangat sakit ketika setiap kata yang dia ucapkan tidak Jaemin respon.
Jika Jaemin bangun, dia tidak akan mengabaikan dirinya seperti sekarang, seberapa membosankannya cerita yang Renjun katakan. Jaemin akan dengan senang hati mendengarkan dan memberikan respon seperti apa yang dia harapkan, Jadi dia tidak pernah kecewa ketika berbicara pada Jaemin, namun sekarang berbeda.. Hatinya terlalu sakit saat berbicara pada Jaemin. Renjun tidak bisa menahan air mata yang coba dia bendung."Jaemin-ah.. Kamu tahu, Haechan menangis banyak setiap dia melewati kamar kamu. Dan Jisung, Dia selalu diam-diam pergi ke kamar kamu dan menangis di sana.. Ha ha. Itu sangat lucu saat ingusnya keluar dan tidak ada tissue lagi yang tersisa di kamar kamu. Jadi dia menggunakan selimut kamu untuk membersihkan ingusnya. Ha ha.. Kamu harus segera bangun untuk memarahi Jisung, Jangan hanya tiduran seperti itu!! Aku tidak akan membiarkan mu hidup nyaman hanya untuk tiduran.. Hic!.. Bangunlah..~ Cepat bangun!~ mereka sangat merindukan mu.. Hic..
Aku.. Juga.. Jaemin-ah.. Aku Merindukan mu~ Bangunlah..~~ Heukk!"Entah untuk ke berapa kalinya, ibu Jaemin merasa tersayat mendengar tangisan Renjun,
Setiap kata-kata terdengar murni dan tulus,
Sekarang ibu nya mengerti kenapa Jaemin begitu menyukai anak itu, karena dia sepertinya orang yang terlihat paling peduli dan yang paling kehilangan dari member lainnya itulah kenapa pintu untuk Renjun selalu terbuka, ibu Jaemin juga berharap jika suara Renjun dapat membawa anaknya kembali dari tempat yang membuat dia tidak ingin kembali.Dari banyak member yang menangis untuk Jaemin, Ibu nya hanya mendengar satu nama yang sering Jaemin sebut saat dia berbicara tentang member yaitu Renjun. Anak dengan perawakan kecil yang menggemaskan.
Dia juga rela untuk terbang bolak balik hanya untuk tinggal dan berbicara pada Jaemin selama selama 3 minggu ini, Renjun akan berbicara selama satu jam, sisa satu jam lagi dia habiskan untuk menangis dan menyuruh Jaemin untuk segera bangun.
Kali ini, ibu Jaemin juga sangat merindukan anak kesayangannya itu, dia juga ingin melihat senyum anaknya lagi. Dan bagaimana di tersenyum begitu lembut saat melihatnya.
Isak tangis tidak tertahankan lagi dari hati seorang ibu yang pilu melihat keadaan anaknya yang di ambang kematian,
Ibu Jaemin menghampiri Renjun karena tidak tahan melihat dia menangis juga.
Renjun yang menyadari ibu Jaemin yang menangis di belakangnya, reflek untuk pergi memeluk ibu Jaemin dan saling menangis di pelukan masing-masing.
"Renjun-ah.. Terimakasih. Terimakasih sudah mau datang dan menemani Jaemin di sini, Sudah bersedia untuk berbicara padanya juga. Terima Kasih..,"
"Heuhk.. Jaemin-ah.., Jaemin-ah.. Akan baik-baik saja bukan? Nyonya Na.. Di-Dia.. Dia tidak bisa meninggalkan kami.., kami.. Kami.. Heuhk!! Heukk!. Ahh.. Tidak bisa~"
Ibu Jaemin tidak bisa menjawab setiap kalimat yang Renjun katakan karen itu sangat menakutkan, dia hanya bisa menenangkan Renjun dengan mengusap kepalanya seperti bagaimana dia melakukannya pada Jaemin.Orang lain tidak tahu, meskipun Jaemin terbaring tak berdaya, dia masih bisa mendengar apa yang mereka katakan, walaupun itu terdengar samar tapi Jaemin masih bisa mendengarnya,
mungkin dia tidak mengerti maksud dari setiap perkataan mereka, tapi
Jaemin sudah berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya, dan tubuhnya masih sulit untuk bisa dia gerakkan dan mulutnya juga masih keras kepala untuk tetap rapat tidak memberi Jaemin kesempatan untuk mengetahui apa yang terjadi,Bunyi 'Beef Beef' itu seperti nyanyian tidur, membuat dia tertidur untuk melupakan apa yang di dengar dan dia rasakan sebelumnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
이루시은🌈. [Jaemren]
FanficWARNING❗❗TAHAPA REVISI* Jaemren versi Lain#Omegavers #BxB 🔞🔞❗❗ #Jaemren #Just For Fujoshi. #TahapRevisi