Renjun selesai memakai pakaiannya lalu membereskan beberapa barang yang ingin dia bawa. Karena Jaemin tidak membawa pakaian yang ada di rumahnya jadi Renjun tidak perlu membawa pakaian untuk ganti saat di rumah ibu mertuanya nanti.
Jaemin mendinginkan kepalanya dengan shower yang di biarkan mengalir cukup lama di kepalanya.
Persingkat sampai Jaemin selesai mandi dia baru ingat kalo dia tidak membawa handuk ataupun pakaian ganti dan tidak mungkin dia akan memakai pakaian bekas karena dia malu untuk telanjang?.
Tentu saja dia malu jika telanjang tidak seperti Renjun, Jadi dia hanya harus meminta Renjun untuk mengambilkan handuk untuknya.
"Renjun-ah.."
"Eung. Kenapa??" Jawab Renjun.
"Aku lupa membawa handuknya, tolong ambilkan untukku!".
"Aku sudah menaruhnya di rak samping Wastafel."
"Hah! Tidak. Kapan kamu-"
"Saat kamu mandi, Aku tahu kamu akan melupakannya. Jadi aku menyimpannya agar kamu tidak terus berteriak minta tolong. Tapi kamu masih melakukannya."
"Uh.. Oh. Yah.. Terimakasih."
"Hmm???. Kamu tidak perlu berterimakasih. Aku sudah menyiapkan pakainya di atas tempat tidur. Gunakan apa yang sudah aku siapkan. Mengerti?"
"Eung. Aku mengerti!"
"Aku akan mengeluarkan mobilnya. Bawa tas di samping tepat tidur ketika kamu keluar. Aku akan menunggumu di mobil. Dan Cepatlah!"
"Eung, Oke!"
Renjun pergi keluar untuk menghampiri Jisung. Renjun membawa tas Jisung ke mobil, dan Jisung juga pergi bersama Renjun untuk menunggu Jaemin di mobil.
Jaemin yang baru keluar dari kamar mandi terkagum-kagum karena bahkan bukan hanya pakaiannya yang Renjun siap kan bahkan celana dalamnya juga sudah Renjun siapkan.
Jika itu Jaemin sendiri mungkin dia tidak akan tahu di mana dia menyimpan celana dalamnya.
Jisung dan Renjun sudah menunggu di mobil yang terparkir di depan rumah mereka.
Jaemin juga sudah selesai bersiap. Dia mengambil ponsel dan tas yang Renjun siapkan untuk dia bawa sebelumnya.Ini pertama kalinya Jaemin menginjakan kakinya di luar rumah itu dari saat dia bangun dan membuka matanya di tempat ini.
Ini wilayah perumahan yang tidak Jaemin kenali. Dia mungkin tahu namun tidak terlalu mengetahuinya secara detail, tapi jika dia lihat-lihat tempatnya tidak buruk.
Rumahnya cukup besar dan halaman juga luas apa lagi ini gangnam. Di sebelah perumahan mereka adalah Seorae Village yang terkenal dengan orang orang pebisnis yang tinggal di sana, sangat mewah. Tapi tidak kalah mewah dari tampilan luar rumah Keluarga Na di sana.Jaemin berpikir kalo itu pasti sangat mahal untuk memberi rumah mewah di daerah gangnam.
"Siapa yang membeli rumah ini?" Gumam Jaemin sambil berjalan keluar.
Meskipun rumah mereka besar dan mewah tapi tidak ada seorang pun pelayan di dalamnya. Renjun mengerjakan semua pekerjaan rumahnya sendiri dia juga mengurus Jisung bahkan saat dia hamil hanya dia seorang diri tanpa siapa pun yang membantunya. Bahkan orang tuanya pun yang menyuruh Renjun untuk pergi bersama mereka dan tinggal di China Renjun menolaknya.
Dia ingin Jisung tumbuh dan hidup sebagi orang korea, Karena Jisung memang lebih baik menjadi orang korea. Dia hanya akan lebih menjadi bahan ejekan jika dia tinggal di tempat asal kelahiran ibunya.
Bahkan di korea juga tidak jarang anak lainnya yang akan mengejek Jisung karena dia tidak memiliki seorang ibu wanita yang mereka maksud, tapi Jisung tidak pernah memberitahu atau bahkan mengeluh sedikitpun kepada Renjun ketika teman-teman sekolahnya mengejek dia seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
이루시은🌈. [Jaemren]
FanficWARNING❗❗TAHAPA REVISI* Jaemren versi Lain#Omegavers #BxB 🔞🔞❗❗ #Jaemren #Just For Fujoshi. #TahapRevisi