🌙

620 74 0
                                    


Jaemin menjemput Jisung di Rumah Hae Min,
Perkembangan perasaan Jisung terhadap Hae Min berkembang menjadi lebih baik.

Karena ajaran dari kedua anak buah Renjun. Jisung menjadi anak berani untuk mengungkap sedikit demi sedikit perasaan nya terhadap Hae Min. Bahkan Jisung sudah berani untuk pergi bermain ke rumah Hae Min.

Ketika Jaemin sampai di alamat yang Renjun berikan, Orang yang membuka pintu adalah Hae Min sendiri.

“Nak.. Di mana orang tua mu?” Tanya Jaemin pada Hae Min yang baru saja membukakan pintu untuk nya setelah dia menekan bel.

Ketika Hae Min hanya diam saja saat Jaemin bertanya, Jisung datang dengan membusungkan dada dan dengan penuh kebanggaan yang amatir. Menunjukan kedominasian dini saat datang untuk menjawab pertanyaan Jaemin. Dia ingin bersikap sok keren dan tidak menduga jika orang yang datang adalah orang tau nya sendiri.

“Orang Tuannya Pergi bekerja sampai malam, Apa ada yang bisa aku bantu Tu- . _Ayah?! ”

“Siapa yang kau panggil Tuan?”

Jisung mengalihkan pandangannya ke segala arah untuk mengabaikan Jaemin sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
Berbalik dengan canggung setelah merasakan kemarahan ayah nya.

“Kemana kamu pergi?!”

“Ayah aku harus menemani Hea Min sampai orang tuanya kembali,, ”

“Tidak! Pulang Sekarang! Renjun sudah sangat resah memikirkan kamu,,”

“Hanya sebentar lagi Yah..” Kekeh Jisung memaksa.

“Tidak. Pulang sekarang!”

“Bagaimana dengan Hae Min?”

“Bawa dia sebagai hadiah Untuk ibu mu!”

“Ayah Gila.
_ Hae min-ah.. Ayo Pergi ke rumah ku. Suruh orang tua mu untuk menjemput kamu di sana..”

Hae Min menurut begitu saja pada apa yang Jisung perintahkan,
Hae Min berlari pada Jisung dan tersenyum manis kemudian pada Jaemin.

Jaemin hanya kebingungan tentang apa itu, menghadai seorang anak kecil tidak semudah mengurus seekor kucing. Bahkan kucing juga terkadang terlalu rumit untuk di pahami.
Jadi Jaemin tidak merespon senyuman itu, Renjun pasti akan marah jika menyaksikan langsung apa yang dia lakukan, pikir Jaemin.

“Apa yang akan terjadi pada Hae Min selanjutnya?” tanya Jaemin pada Jisung.

“Orang tuanya akan datang dan menjemput dia nanti. Sekarang mereka masi kerja, Ayah tidak perlu khawatir”

Mereka berjalan ke mobil sambil saling berbicara dengan ocehan.

“Sebenarnya apa pekerjaan Orang tuanya sampai harus meninggalkan anaknya sendiri sangat lama..?”

“Aku akan menjaga Hae Min untuk orang tuan”

Rasa nya tangan Jaemin cukup ringan untuk memberi Jisung pukulan, tapi jika itu berbekas. Dia pasti akan tertelan oleh amukan Renjun lagi.
Jadi Jaemin mencoba menahannya meskipun cukup sulit untuk mengendalikan emosi.

“Oho.. Kau cukup berbakti pada orang tua Hae Min.”

“Aku hanya satu-satunya sahabat Hae Min yang paling mengerti dia, Tidak ada yang seperti aku lagi Ayah”

Sementara Ayah dan Anak itu penuh dengan obrolan tentang Hae Min,
Hae Min sendiri di kursi jok belakang hanya mampu menyimak apa yang sedang mereka bicarakan.

“Seperti itu kah??, Hae Min-ah..” Seru Jaemin saat Hae Min hanya memperhatikan.

Dan apa saja yang Hae Min katakan sungguh di luar perkiraan Jisung.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang