💥

957 122 0
                                    

Jisung menunggu dengan patuh karena kejadian semalam.

Setelah beberapa saat menunggu, Renjun sudah masuk untuk menghampirinya.

"Jisung-ah.. Apa yang kamu lakukan?"

Jisung yang merasa tidak melakukan kesalahan apa pun sekarang merasa bingung karena Renjun tiba-tiba datang dan berbicara dengan nada yang cukup keras.

"Bunda, Bukan kah aku sudah minta maaf semalam.." Jisung menjawab dengan ketakutan karena dia pikir Renjun sedang membicarakan apa yang terjadi semalam.

"Tidak, Bunda tidak membicarakan itu"

"Lalu, Apa?"

"Kenapa kamu pergi dengan orang asing, meskipun dia adalah guru mu! Kamu tidak boleh pergi begitu saja saat dia mengajak mu.!"

"Di- Dia bilang, dia teman dekat bunda. Itu lah kenapa aku setuju.. Dia terus berbicara bahwa kalian teman yang sudah dekat bahkan dari dulu" Jelas Jisung yang penuh ketakutan di matanya.

"Ugh! Sial! Brengsek itu.."

Renjun terlalu kesal ketika Jisung mengatakan yang sebenarnya pada dia, dia sampai mengumpat secara langsung di depan Jisung.

"Apa dia menggurui mu di sekolah.?"

"Mm?, tidak. Dia adalah guru olahraga kelas 6. Tapi kebanyakan dia tidak datang untuk melatih. Dia juga terkenal sangar keras pada murid-murid nya bunda.."

"Apa kamu juga takut? Apa itu alasan kamu tidak menolak ajakannya?!"

Jisung yang mendengar itu bergidik karena perkiraan Renjun sangat tepat sasaran.
Kemudian Jisung mengangguk lemah sebagai tanggapan.

"Jangan takut Jisung-ah. Aku akan membunuh dia jika kita bertemu lagi dengan nya. Aku pastikan hidupnya tidak akan lama di dunia ini.!!"

"Tetap Tunggu di sini sampai bunda selesai!"

Renjun kemudian kembali keluar dengan kesal setalah mengetahui kebenaran itu.

Sementara Jisung sangat ketakutan, jika Renjun sungguh-sungguh akan membunuh orang, Jadi Jisung mencoba untuk menghubungi ayahnya yang sudah dua hari tidak menampakan dirinya di depan Jisung.

Jisung menghubunginya dengan ponsel dia, Jisung sudah membawa ponselnya ketika dia pergi kemana pun sekarang.

Teleponnya tersambung tapi butuh waktu lama bagi Jaemin untuk mengangkat telepon dari Jisung.

>

Sementara Jaemin yang baru saja mendaratkan tubuhnya di sofa di rumahnya, dia belum benar-benar tidur dan sangat lelah, yang membaut dia lebih lelah ponselnya yang terus Berbunyi bahkan ketika dia sedang istirahat.

Jaemin dengan enggan memeriksa ponselnya untuk melihat siapa lagi orang yang berani menghubunginya ketika jam kerjanya habis.

Dan ternyata tidak lain, dia adalah anak kesayangan Renjun yang sedang menelponnya sekarang.
Jaemin pikir Jisung ingin membicarakan hadiah yang sudah dia berikan padanya namun kenyataannya lain.

"Ada ada Jisung-ah? Kamu ingin membicarakan hadiah yang ayah berikan pada mu? "

Jaemin sudah menunjukan semirik bangga menjadi seorang ayah yang paling baik di dunia.
Namun jawaban Jisung sungguh tidak terduga.

"AYAH! INI GAWAT! BUNDA AKAN MEMBUNUH ORANG! CEPAT LAH DATANG!"

Jisung berbicara sambil berbisik namun terdengar seperti dia sedang berteriak, Jaemin terlalu sulit untuk memproses perkataan Jisung karena terlalu mengandung kata-kata kasar. Tapi jika itu Renjun, Jaemin dapat menyimpulkan kalo dia pasti sedang mengamuk.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang