🔞

4.7K 178 1
                                    

Malam sudah berlalu, mereka menghabiskan waktu bersama sampai larut malam.

Mereka juga menyiapkan wine untuk merayakannya, kecuali Jisung.
Semua orang minum dengan baik sampai larut malam dan Renjun sudah mabuk karena dua gelas wine.

"Aku ingin tidur bersama bunda,," Ucap Jisung ketika mereka hendak pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat.

Dan ketika Ibu dan ayah Jaemin mendengar itu, mereka langsung mengajak Jisung untuk pergi bersama mereka, membiarkan Jaemin dan Renjun menghabiskan malam mereka hanya berdua.

"Tidak. Tidak. Jisung tidur bersama nenek saja Oke?"

"Uhhh????"

Jisung terlihat bingung, dia melihat ke arah ibunya namun Renjun malah terlihat paling tidak sadar di antara semua.

"Nenek akan membelikan apa pun yang Jisung inginkan nanti. Bagaimana???"

Ibu Jaemin sangat keras untuk membujuk Jisung agar membiarkan Jaemin dan Renjun bersama dengan tenang malam ini.

"Baiklah. Aku akan tidur bersama nenek,"

"Yeah.. Seperti itu. Jisung anak yang baik."..

Ibu Jaemin mengusap kepala cucunya dengan bangga dan wajah yang penuh dengan harapan dan kebahagian.
Kemudian memberi Jaemin sebuah tatapan aneh dengan semirik di wajahnya. Matanya juga terus berkedip ke arah Jaemin.

Dia mungkin ibunya, tapi Jaemin merasa seperti dia bukan ibunya saat seperti itu, terlalu aneh.

Dia tidak tahu apa yang ibunya inginkan dan harapkan darinya sekarang. Sementara Renjun bersandar di bahunya dengan mata yang terpejam karena mabuk.

Sekarang, malam sudah sangat larut ibu dan ayah Jaemin segera membawa Jisung ke kamarnya dan menyuruh Jaemin untuk membawa Renjun istirahat.

Mereka pergi meninggalkan Jaemin yang masih kebingungan berdiri di ruang tengah rumah mereka.

"Sebenarnya apa yang ibuku pikirkan??" Gumam Jaemin pelan

Menghela nafas kemudian menghabiskannya dengan kasar,
Jaemin melirik ke bahunya yang sedikit pegal, karena Renjun memberikan banyak beban tubuhnya di pundak Jaemin ketika dia tertidur di bahunya.

Jaemin berniat membangunkan Renjun agar di berjalan untuk pergi ke kamar, namun Renjun merapatkan matanya dengan keras kepala.

"Ronjon-ah, Bangun. Tidurlah di tempat tidur, jangan di bahuku,, "

Jaemin tidak mendapat jawaban setelah menunggu cukup lama, tapi Jaemin tidak menyerah. Dia mencobanya lagi dengan memanggil nama Renjun.

"Ronjun!"

Tapi Renjun malah bergumam dalam tidurnya, Jaemin tidak tahu apa yang coba Renjun katakan padanya.
Renjun bicara terlalu asal-asalan dan juga tidak jelas saat dia membuka mulutnya.

Seperti yang terlihat jika Renjun terlalu pusing bahkan hanya untuk membuka mulutnya, jadi dia berbicara dengan mengatup giginya membuat orang yang menjadi lawan bicaranya kebingungan.

"Hah? Apa? Apa yang kamu katakan?"

"#&%|+%&*;#@$%π∆××√•"

"Ugh! Sungguh aku tidak mengerti apa yang kamu katakan,"

Jaemin menyerah untuk berbicara pada Renjun yang semakin tidak sadar, dia berakhir memangku Renjun untuk pergi ke kamar.

Tubuh Renjun sangat ringan, itu terlihat jelas dari tubuhnya yang kecil, Renjun orang yang bisa memakan banyak makanan dalam sekali suap tapi tubuhnya memang selalu tetap kecil.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang