🍄

1.2K 124 0
                                    

Jaemin baru menunggu sekitar 8 menit setelah dia duduk di dalam mobil, sambil menatap keluar kaca mobilnya melihat jalanan dan orang-orang yang berjalan melalui mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.

Suasananya begitu aneh namun terasa familiar dan kopi yang Renjun buat sungguh sesuai dengan seleranya. Jaemin mengangkat cup kopi yang dia pegang sambil menunjukan senyuman yang penuh dengan kebanggaan.

Ketika waktu memikirkan Renjun terus berlanjut, tiba-tiba seseorang mengetuk kaca pintu mobol di sampingnya sampai membuat fokus Jaemin hilang saat memikirkan keimutan Renjun Namun itu adalah beruntungnya, ketika dia menurunkan kaca mobilnya orang yang dia pikirkan sudah ada di hadapannya dengan wajah yang penuh dengan tawa kecil bahagia saat melihat ke arah Jaemin.

Jaemin tidak pernah memikirkan tentang apa yang membuat Renjun merasa sangat bahagia dengan tawa yang dia lemparkan padanya hanya saja setiap Jaemin melihat tawanya itu memikat Jaemin untuk mengikutinya tertawa secara tanpa sadar dan tanpa mengetahui kalo sebenarnya Renjun menertawakan Jaemin saat itu.

".. Haha haha.. Jaemin-ah kamu baik-baik saja?"

Kepala Renjun mengintip dari luar jendela mobil saat melihat Jaemin yang berada di dalam mobil,
Tangannya terulur untuk mengusap rambut bagian belakangnya saat mempertanyakan keadaan Jaemin.

Dan Jaemin yang mendengar itu menghentikan senyumnya seketika dengan tatapan bingung kenapa Renjun tiba-tiba mempertanyakan keadaanya dan ada apa dengan sentuhan lembut itu yang tiba-tiba, membuat perasaan Jaemin berdebar dengan kebingungan yang tidak pasti.

"Kenapa?" Tanya Jaemin bingung.

Tawa Renjun pecah saat Jaemin menunjukan wajah bingungnya saat itu.

"HAHAhahhaha.. Hah.. Tidak. Tapi Ajushi.. Itu sungguh lucu.. Haha..!!"

Wajah Jaemin seketika tidak memiliki ekspresi saat Renjun mengungkapkan kata itu kembali, padahal sebelumnya Jaemin sudah lupa setelah terus mengingat wajah cantik Renjun yang kemudian datang ke hadapannya dengan tawa yang mampu membuat hati Jaemin melemah. 

Ekspresi wajahnya datar, terlihat kesal namun seperti dia tahan.

Renjun merasa semakin ingin tertawa melihat ekspresi Jaemin.

"O'Oh.. Kamu terlihat cukup senang memiliki suami seorang Ajusshi.."

Renjun berbalik untuk pergi ke pintu mobil sebelah Jaemin,
Dia masuk sambil mendengar keluhan samar dari Jaemin dan Jaemin juga tidak meninggalkan matanya dari melihat Renjun sampai Renjun duduk di sampingnya.

"Haha.. Benar! Om Om dengan uang yang banyak.. Aku suka.~"

"Aish!!"

Jaemin sudah terlihat hampir ingin memberi Renjun pukulan ringan namun terhenti saat Renjun berbalik dan memberikan senyum manisnya pada Jaemin sampai dia mengerang frustasi menghadapi Renjun.

"AUGH!! AWAS Saja jika Kamu pergi dengan Om Om hanya karena Melihat MEREKA Penuh Dengan Uang!!" Teriak Jaemin yang tidak bisa melakukan apa pun

Perkataan Renjun sebelumnya sudah berhasil mengundang amarahnya,

"... Jadi aku bisa pergi jika mereka tidak Kaya?"

"Apa kamu bercanda?."

"Bagaimana kalau dia tampan?"

Renjun semakin sengaja membuat Jaemin marah dengan semua provokasi yang dia lontarkan tentang topik om om yang mereka bicarakan sebelumnya. Kemarahan Jaemin semakin membuat Renjun senang karena reaksinya, Renjun jadi sulit berhenti untuk menggoda Jaemin.

"Sekarang Apa Maksudmu?!! Apa aku tidak cukup tampan?!"

"HahahaHaha..!!!"

Renjun mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Jaemin karena Jaemin terlihat benar-benar marah, Renjun tertawa terbahak-bahak
Dia merasa sangat puas karena berhasil mengerjai Jaemin dengan sangat mudah.. Membuat dia marah dan membuat dia memelototinya dengan tatapan membunuh saat melihatnya.

이루시은🌈. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang