19. Tertarik

48 4 0
                                    

Assalamualaikum... Hai hai haiii!!
Pagi ini aku double up!

Seperti biasa, sebelum baca,
Janlup vote ya★, komen di setiap paragraf
Tandai typo dan juga kalimat rancu

Hatur nuhun

***

☬•A&N•☬

"Ikut aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikut aja. Gw, punya kejutan buat lo"

>★<

Setelah, mengikuti sepupunya yang membawanya ke rooftop. Ia, bingung kenapa sepupunya ini, membawanya kesini? Lalu, apa kejutan yang dia maksud?

"Vans, kenapa lo bawa gw ke rooftop?" Tanya Nara sedikit bingung.

Evans hanya diam. Lalu, lelaki itu menunjuk kearah pembatasan gedung dan Nara mengikuti arah tunjuk itu. Dan Nara, melihat ada seseorang yang tengah berdiri membelakangi mereka.

"Siapa, dia?" Tanyanya lagi yang masih belum dijawab oleh sepupunya.

Lalu, Evans mengeluarkan ponselnya dari saku jaketnya dan mengirim pesan pada seseorang yang diyakini adalah orang yang sedang berdiri tak jauh dari hadapan mereka.

Nara, masih setia menatap punggung orang itu. Kemudian, orang itu membalikkan tubuhnya menghadap mereka. Nara, melebarkan bola matanya saat mengetahui siapa yang dihadapannya.

"Alka!!" Dia langsung berlari kearah lelaki itu dan menubruk tubuh lelaki itu lalu memeluknya erat.

"Alka. Uin, kangen banget sama, Alka" ucap Nara dalam pelukan lelaki yang ia peluk.

"Alka, juga kangen banget sama, Uin" balas lelaki itu, yang tak lain adalah Muhammad Alkafi Aldebaran, sahabat kecil Nara dan Evans.

Evans yang melihat itu. Tak menyangka, kalo sepupunya masih mengingat sahabat kecilnya, Kafi. Jadi, Nara tidak sepenuhnya kehilangan ingatannya, hanya sebagian.

Lalu kemudian, Evans mendekat. "Ehemm, udah belum acara peluk-pelukan nya?" Ujarnya. Lalu, mereka melepas pelukan mereka.

"Uin, emang lo udah baikan maksain buat sekolah?" Tanya Kafi yang kini kepada Nara.

"Udah ko. Gw, udah baikan. Buktinya, gw disini" jawab Nara.

Kafi terkekeh, "iya iya"

Evans berdecak, "Ck, lo tau sendirikan. Kalo, dia tuh si kepala batu"

"Apa sih, lo!" kesal Nara

ALVINARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang