46. Dejavu & Helm

12 2 0
                                    

Hai hai haii!!
Assalamualaikum!

Masih semangat puasanya?
Resa double up nihh!

Seperti biasa, sebelum baca,
Janlup vote★, komen di setiap paragraf
Tandai typo dan juga kalimat rancu

Hatur nuhun

***

☬•A&N•

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya.

Kini, seluruh murid SMA Radeya sedang melaksanakan upacara bendera, termasuk keenam anggota inti The Galaxy. Dan, sekarang mereka sedang mendengarkan amanat dari kepala sekolah di depan.

Tidak semua murid mendengar amanat tersebut, termasuk juga dengan dua remaja lelaki yang kini tengah bermain batu kertas gunting.

"Nah, Lo kalah" ucap Rio yang mencubit lengah lawan main.

"Aauwww!" Petik Evans yang menerima cubitan dari Rio untuk kesekian kalinya, karna terus saja kalah.

"Kasian lo, Vans. Dari tadi asik kena cubit terus" ujar Kafi yang memang menyaksikan permainan keduanya.

"Ishh. Ah, udahan ah. Sakit gw kena cubit terus dari tadi" sarkas Evans yang mengakhiri permainan tersebut sambil mengusap-usap tangan yang selalu kena cubitan dari Rio.

"Elehhh, baru segitu aja udah nyerah. Ayo lah, lanjut. Masih lama ini amanatnya" ujar Rio.

"Sutttt! Bisa nggak, jangan berisik! Atau gw seret kalian kedepan!" Ancam Reyhan yang mendengar kegaduhan dari kedua teman sekelasnya, dibelakangnya.

Rio dan Evans pun, seketika terdiam. Sebelum mereka saling menyalahkan.

"Lo sih berisik terus!" Bisik Evans sambil memukul pelan bahu Rio.

"Lo yang berisik, malah nyalahin gw" balas Rio yang juga ikut memukul pelan bahu Evans.

Kafi yang mendengar kembali kegaduhan dari keduanya, langsung melerai keduanya.

"Udah-udah. Jangan berisik! Nanti Rey denger lagi. Lo pada mau apa diseret kedepan" omel Kafi yang dibalas gelengan oleh keduanya.


>★<

20 menit berlalu, setelah upacara selesai. Kini, Nara sedang duduk anteng ditempanya sambil menulis materi yang belum sempat ia salin ke buku catatannya.

ALVINARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang