41. Alvan!

18 1 0
                                    

Assalamualaikum.
Hai semua!

Huuh, guys
Otak ku mumet, tapi untungnya masih bisa up hari ini.

Seperti biasa, sebelum baca,
Janlup vote★, komen di setiap paragraf
Tandai typo dan juga kalimat rancu

Terima kasih

***

☬•A&N•☬

Pertarungan masih berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertarungan masih berlangsung. Orang berhelm itu terus saja memukuli Egi tanpa ampun. Entah karna kesal atau apa? Orang itu seakan merasa kesal dengan Egi.

"Eh, Yo! Siapa yang lagi mukulin si Egi?" Tanya Dika disela perlawanan dengan salah satu anggota Tiger.

"Gw nggak tau. Kita fokus aja dulu sama pertarungan ini. Inget kata bos, jangan sampai hilang fokus" ujar Rio yang tengah kewalahan melawan dua orang sekaligus.

Baru saja, salah satu dari lawannya hendak memukul Rio menggunakan balok, namun dicegah oleh Daniel dengan tongkat baseball yang ia bawa.

"Fokus!" Petik Daniel.

"Makasih, sayang" ucap Rio yang hanya bisa didengar oleh Daniel.

"Wihh, curang. Mainnya keroyokan. Satu lawan satu kalo bisa" ujar Dika saat di hadapi oleh tiga lawan sekaligus.

"Ok" ucap salah satu dari lawannya.

"Sini maju" Satu persatu maju untuk melawan Dika yang seorang diri itu.

"Rasain nih, jurus pamungkas gw. Jurus ketiak jepit, HIAAAA!" Dika berlari untuk meraih dua lawan dan langsung ia jepit kedua kepala lawannya itu di ketiaknya.

"Hahaha, enakan ketek gw. Gw sengaja kagak mandi tadi, biar jurus gw berguna. Ehmm, rasain, hahaha" ujar Dika saat melihat dua lawan kewalahan untuk melepaskan kepala mereka dari jepitan tangannya.

Beberapa anggota The Galaxy yang melihat itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mereka sudah tahu tentang jurus pamungkas milik Dika dan soal apa yang di katakan lelaki itu tadi, perihal belum mandi, ia berbohong agar lawannya kewalahan menahan napas karna tidak mau mencium aroma ketiaknya.

Disisi lain, Egi kewalahan untuk menghindar dari pukulan orang berhelm itu. Sudah banyak luka yang didapatkan. Penipis, hidung dan juga mulutnya sudah mengeluarkan darah.

Perih. Itu yang di rasakan Egi sekarang. Ia sudah terkapar diatas tanah dengan napas yang memburu.

"Masih mau main curang?" Tanya orang itu pada Egi yang masih meringis menahan rasa sakitnya.

ALVINARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang