Happy reading
.
.
Revan terbangun. Ia memandang dingin sekelilingnya.
Di ruang rawat itu, hanya ada Syifa, Ana, Bian dan Azra.
Yang lainnya pulang lebih dulu dan akan kembali nanti.
Syifa yang melihat Revan sadar, langsung berjalan ke arahnya.
"Sayang...kamu gapapa? Ada yang masih sakit? Perlu di periksa ulang?" Tanya Syifa
Revan hanya diam.
"Al?"
"Gapapa" Jawab Revan dingin
Mereka mengerutkan kening.
"Kenapa nada bicara mu dingin gitu? Ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Ana heran
Sedangkan Bian dan Azra, mereka menatap Revan lekat, kemudian menyadari sesuatu.
"Siapa?" Tanya mereka berdua dengan nada dingin
Syifa dan Ana menatap bingung.
"Ada apa? Dia kan Al" Ucap Syifa
"Bukan. Matanya berbeda" Ucap Azra
Ana dan Syifa langsung menatap mata Revan.
Memang benar, mata Revan seharusnya berwarna coklat, tapi ini berwarna merah gelap. Jelas itu bukan Revan.
"Siapa?" Tanya Bian lagi
Revan terdiam. Ia menghela nafas.
"Alter ego"
Jawaban itu, cukup membuat mereka mengerti dan terdiam.
"Nama?" Tanya Azra
"Huft...Astra"
"Sejak kapan kamu ada bareng Al?" Tanya Syifa
"Sejak-"
Astra terdiam. Ingin ia menceritakan itu, tapi ia teringat Revan yang pasti sedang tak ingin menceritakan apapun.
Ia kembali menghela nafas.
"Sejak kecil"
"Kenapa baru bilang sekarang?" Tanya Ana
"Gak ditanya" Ucap Astra acuh
Mereka berempat menghela nafas.
"Terus Revan gimana?" Tanya Syifa
"Ku paksa istirahat" Jawab Astra enteng
Ana dan Syifa hanya geleng geleng kepala.
Mereka akhirnya menunggu yang lain datang.
.
.
.
"Kenapa baru bilang?" Tanya Evan
"Gak ditanya" Jawab Astra acuh
Mereka semua kembali menghela nafas.
"Terus kenapa tiba tiba ambil alih?" Tanya Feyla
"Dia nya keras kepala. Dibilangin suruh ngomong malah disembunyiin sendiri" Kesal Astra
'Gue masih bisa denger'
"Oh bagus kalo gitu"
Revan hanya mendengus.
"Terus sekarang dia ngapain?" Tanya Ana

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Boy [END]
FantasyTentang seorang bernama Revandra Alvaro Bagastra, yang sekarang marga Bagastra itu sudah ia hapus. Pemuda berumur 18 tahun itu memiliki sifat dingin dan datar, serta acuh pada yang menurutnya bukan urusannya. Orang tuanya sudah tidak ada karena kece...