Transmigrasi Boy [END]

Bab 35

.

.

.

.

"Saya adalah tangan kanan tuan Arlon, ayah anda...nama saya Yoma"

Revan hanya mengangguk kecil. Ia kembali teringat kecelakaan saat ia berumur 5 tahun, tubuhnya bergetar.

"Ada apa?" Yoma mendadak panik ketika melihat tubuh Revan yang bergetar

.

.

"Pasien mengalami trauma berat. Sepertinya itu terjadi cukup lama. Saya..bahkan tidak pernah mendapat pasien seperti ini. Apalagi dia masih terbilang remaja yang dalam masa pertumbuhan" Ucap dokter

Yoma mengangguk samar.

.

.

.

"Tidak apa apa...hey...ini paman.."

Yoma mendadak panik ketika Revan menangis ketakutan sambil mencoba menjauh darinya.

"Hey...Revan.."

"Hiks..pergi!!"

.

.

.

.

Waktu cepat berlalu, sifat Revan perlahan berubah. Ia menjadi pribadi yang dingin dan jarang berbicara.

Ia juga acuh pada sekitarnya. Tak ayal, teman sekolahnya banyak yang takut padanya. Hanya Rendy, Anar, Anzo, dan Zian yang mau berteman dan mendekatinya.

Hingga umur Revan yang ke 18 tahun, sifatnya tetap sama.

Pernah ia bertemu dengan orang yang dendam pada keluarganya, hingga berulang kali mencoba menyakiti bahkan membunuhnya. Tapi, itu semua bisa ditangani oleh bawahan mendiang sang ayah.

Tapi suatu hari, entah mendapat lokasi dari mana, pasangan suami istri yang dulu selalu menyiksanya, tiba tiba saja mendatanginya dan memaksanya untuk pulang.

Ia langsung menolak mentah mentah. Dengan tubuhnya yang sedikit bergetar karena masih mengingat memori siksaan itu, ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi di malam hari. Dan saat itulah ia kecelakaan, hingga membuatnya memasuki tubuh Revandra Alfan Veranzo.

Flashback off

Keluarga Veranzo maupun Jeandra terdiam. Bahkan para wanita sampai menangis sesenggukan karena mendengar bagaimana kehidupan Revan.

Sedangkan Revan sendiri langsung diam dengan tubuh sedikit bergetar begitu ia selesai bercerita.

"Kau menutupi rasa sakit mu dengan diam dan tak banyak bicara?" Tanya Rizfi