Bab 18

18.5K 1.2K 42
                                    

.

.

.

.

Saat ini, Astra sedang dihadapkan dengan pertanyaan yang membuatnya terdiam.

"Kamu ngapain tadi? Jawab jujur. Jangan cari alasan" Ucap Alex

Anggota yang lain memang sudah berkumpul.

"Ke kamar mandi" Jawab Astra mencoba biasa saja

Hei! Kenapa ia jadi merasa sedikit gugup begini?

"Berbohong hm?" Ucap Aland dengan suara beratnya

(Gatau lagi kebayang cogan😁)

Astra mendadak terdiam.

"Kenapa diam?" Azra menatap Astra datar

Bian ingin ikut menimpali, tapi matanya tak sengaja melihat luka di jari kelingking Astra.

Dahinya mengkerut. Sejak kapan adiknya ini memiliki luka?

"Itu jari kelingking nya kenapa?" Tanya Bian dengan mata tak lepas menatap luka dikelingking Astra

Yang lain langsung menatap jari kelingking Astra. Dan dengan cepat, Astra menutupnya dengan selimut.

"Gapapa, kegores doang" Ucap Astra datar

"Kegores atau sengaja digores?" Tanya Azra

'Sial!' batin Astra kesal dengan pertanyaan Azra

"Jadi? Yang bener kegores atau sengaja kamu gores?" Tanya Syifa

Astra melirik ke arah lain.

"We bantuin anjir"

'Hah? Kenapa kenapa? Lo ngapain woy! Gila gue baru bangun dah lo suruh bantuin. Bantu apaan?!'

"Ah elah lo pake acara tidur"

"Jangan coba coba minta tolong ke Al" Ucap Evan datar

"Tinggal ngomong jujur loh.." Ucap Feyla

Astra terdiam, kemudian berdecak kesal.

"Iya, pake pisau" Ucap singkat Astra

"Kenapa?" Tanya Damar

"Penasaran"

"Terus darahnya kamu apain?" Tanya Evan iseng

"Minum" Jawab Astra dengan polosnya

Yang lain menganga tak percaya.

"Kamu minum?" Tanya Syifa tak percaya

"Iya"

"Gimana rasanya?" Tanya Arza penasaran

Plakk..

Aron langsung menggeplak kepala belakang Arza dengan kencang.

"Sakit bodoh!" Kesal Arza sambil mengelus elus belakang kepalanya

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang