.
.
.
.
.
Revan terbangun di pagi hari. Ia memutuskan untuk mandi dan bersiap.
Setelah itu, ia memakai baju yang biasanya ia gunakan ketika menjalankan rencana.
Ia memakai masker yang senada dengan warna bajunya yang berwarna hitam. Lalu, ia melompat dari balkon sesaat setelah meletakkan sebuah kertas kecil di nakasnya.
.
.
Revan akhirnya sampai di tempat ia berkumpul bersama sahabat lamanya.
(Sebut aja markas hidden black, dari awal lupa ngasih nama🗿)
Di ruang kumpul, seperti biasa, Rendy dan yang lain sedang berkumpul dan bercanda.
Mereka langsung terdiam begitu melihat kedatangan Revan.
"Kok lo di sini? Lo belum pulih, kenapa malah nekat pergi? Emang keluarga lo ngizinin? Kalo lo kena masalah gimana? Kalo lo sampe kenapa napa lagi gimana? Lo-"
Pertanyaan Rendy yang bertubi tubi itu segera terhenti ketika Anar menjitak kepala Rendy dengan kencang.
"Lo bawel banget sumpah. Banyak nanya" Kesal Anar
"Gue cuma khawatir" Ucap Rendy kesal sambil mengelus elus belakang kepalanya yang terasa nyeri karena jitakan keras dari Anar
"Berlebihan juga gak baik, lo mau entar malah berujung makin overthinking kaya dulu?"
Rendy langsung menggeleng ribut. Masih ia ingat jelas kejadian saat itu, yang membuatnya menyesal.
"Ayo lo duduk, eh..." Semuanya langsung menyadari sesuatu dan menatap Revan dari atas ke bawah
"Lo mau ngapain pake baju kek gitu? Tumben.." Mata Anar memicing
Revan memutar bola matanya malas.
"Ya misi, ngapain lagi?" Singkat Revan
Mereka berempat terdiam.
"Gila lo!" Teriak Rendy, Anar, dan Anzo bersamaan
Sedangkan Zian menghela nafas kasar.
"Mau lo kambuh lagi? Kalo lo kenapa napa gimana?!"
"Ck...lo tau posisi gue gimana sekarang" Ucap Revan
Membuat mereka kembali terdiam, kemudian secara bersamaan menghela nafas.
"Yaudah iya, tapi jangan berlebihan. Awas kalo sampe berlebihan, gue kurung lo" Ancam Rendy
Revan hanya mengangguk malas.
Akhirnya, mereka bersiap menjalankan rencana yang pernah mereka susun. Ini rencana untuk membasmi para hama yang sudah berani mengusik mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Boy [END]
FantasyTentang seorang bernama Revandra Alvaro Bagastra, yang sekarang marga Bagastra itu sudah ia hapus. Pemuda berumur 18 tahun itu memiliki sifat dingin dan datar, serta acuh pada yang menurutnya bukan urusannya. Orang tuanya sudah tidak ada karena kece...