Bab 32

12.7K 883 8
                                        

.

.

.

.

Setelah makan siang, Revan memutuskan untuk keluar mansion. Hanya sekedar jalan jalan.

Tak lupa, ia ditemani oleh Aron. Kedua adiknya yang lain?

Mereka sedang mengerjakan tugas sekolah mereka yang belum selesai. Sedikit menyesal, karena mereka tak langsung mengerjakannya kemarin. Sedangkan Aron sendiri, ia sudah selesai lebih awal.

Akhirnya, Revan dan Aron berangkat menggunakan mobil. Dengan supir, atas sur- paksaan Alex.

Selama perjalanan, mereka hanya sibuk dengan ponsel masing masing. Padahal mereka duduk bersebelahan di belakang, tapi belum ada satu percakapan sama sekali.

"Mau kemana?" tanya Aron memulai pembicaraan

Revan hanya menghedikkan bahu.

Beberapa saat kemudian, ia tak sengaja melihat keluar jendela. Ada seseorang yang ia kenal, bahkan sangat kenal.

Begitu melewati orang itu, Revan hanya bisa terdiam mematung.

'Woy! Jangan diliatin mulu! Fokus sama kehidupan lo sekarang!'

Revan tersadar dari lamunannya. Ia kemudian menghela nafas.

"Kenapa dia bisa di sini? Bukannya waktu itu lo bilang udah mastiin kalo dia lagi di Inggris?"

'Mana gue tau...pindah kali dia. Kan udah lama juga'

Revan menghela nafas. Ia kembali melihat ke belakang, sebelum akhirnya menyuruh si supir untuk kembali ke mansion.

Sedangkan Aron hanya ikut, karena ia juga tak ada niatan untuk berkunjung kemana pun.

.

.

.

"Lah?! Udah mbalik aja?! Baru sehari loh mom! Terus kita ngapain kemarin suruh cepet cepet ke sini?!" Ucap Arza

"Ya kemarin mommy khawatir kalian kenapa napa di sana, jadi mommy suruh kalian ke sini. Mommy pikir masih lama di sini, rupanya pulang hari ini" Ucap Syifa

Sedangkan sang anak hanya menghela nafas. Mereka akhirnya memutuskan untuk membereskan barang barang mereka.

(Yahahaha kasian..udah bawa barang banyak, ujung ujungnya cuma sehari di sono😂)

Setelah membereskan barang barang, mereka semua pun berangkat ke bandara.

Begitu sampai, mereka masuk ke jet pribadi.

.

.

Revan saat ini sedang bermain ponsel, masih di dalam jet pribadi keluarga mereka.

Sedangkan ketiga adiknya juga melakukan hal yang sama, dengan memakai cemilan tentunya.

"Al.." Panggil Syifa

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang