Bab 22

20.7K 1.4K 43
                                        

.

.

.

Setelah apa yang baru saja terjadi, keluarga Veranzo malah semakin gencar bertanya tentang masa lalu Revan. Dan itu membuat Revan jengah, rasanya ingin menghilang saja dari bumi.

(Kalo lo ilang, mati dong? Entar ni cerita tamat kalo lo mati)

"Ayo jawab Al, kehidupan kamu kaya gimana?" Tanya Syifa gemas karena sedari tadi Revan tak menjawab sama sekali

"Ck...gitu gitu aja ma. Udah ih Al mau ke kamar dulu"

Dengan cepat, Revan berdiri dan langsung berlari memasuki lift.

Yang lain hanya geleng geleng kepala.

Setelah sampai di kamar, Revan langsung mengunci pintu dan duduk di kasur dengan laptop di tangannya.

Ia mulai menghidupkan laptop dan mengetikkan kode kode susah.

Tak lama, ia mengacak rambut frustasi.

"Kenapa gak ada sih!" Ucapnya kesal

Ia berjalan menuju nakas. Mengambil sesuatu, kemudian menatapnya lamat.

"Andai ini berguna" Ucap nya datar

Setelah itu, ia kembali meletakkannya seperti semula.

Ia menghela nafas dan berjalan menuju kasur. Lalu merebahkan diri sambil menutup matanya dengan lengan kanan.

.

Sedangkan di sisi lain, di sebuah ruang bawah tanah..

Srett..

"Ini semua gara gara lo. Gara gara lo, gue jadi gak bisa ketemu sama sepupu gue!" Ucap seorang pemuda pada satu musuh yang kini sudah tak berdaya dengan banyak luka di tubuhnya

"Gara gara lo! Ini semua gara gara lo!" Ucap pemuda itu lagi

Ia semakin menyiksa musuh itu tanpa memberi ampun.

Rintihan kesakitan dan kata kta memohon terus bergema di tempat itu. Tapi pemuda tadi hanya diam tak menggubris.

"Ini bahkan gak seberapa" Ucap nya dingin

.

.

.

.

Revan terbangun, ia melihat jam. Sudah jam 3 sore, rupanya ia tertidur.

Ia mengambil laptop nya dan kembali mengetikkan kode kode.

Beberapa saat kemudian, ia terdiam. Amarahnya seketika memuncak.

Ia mengambil ponsel dan menelepon Rendy.

"Hal-"

"Maksud lo apa ngasih barang barang orang tua gue ke orang asing kaya mereka hah?! Lo mau gue bunuh?!"

Di seberang telepon, Rendy terdiam.

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang