Bab 46

8.2K 570 9
                                        

.

.

.

"Kalian...cepetan ke ruang tamu" Ucap Syifa

Revan mengernyit bingung.

"Emang kenapa mom?" Tanya Revan

"Anak nakal..kalo mau ngeretas data keluarga berbahaya, setidaknya minta temenin daddy mu. Mommy jadi takut terjadi sesuatu" Cemas Syifa

"Kenapa sih mom?" Revan masih tak mengerti

"Udah ayo cepet ke bawah"

Syifa lebih dulu berjalan menuju lift. Sedangkan Revan memanggil yang lain.

.

.

Kini, mereka sudah di ruang tamu. Awal mereka sampai, mereka terkejut ketika melihat Jevian sudah duduk dengan tenang.

"Jadi? Kalian yang meretas data keluarga saya?" Tanya Jevian dingin

Hal itu membuat mereka sedikit terintimidasi. Mereka akhirnya mengangguk pelan. Revan sedikit menunduk dengan wajah datarnya.

Ia merasa sedikit gugup juga, karena sedari tadi Jevian terus memperhatikan nya.

"Apa alasan kalian meretas data keluarga saya?" Tanya Jevian

Mereka diam. Tak ada yang berniat menjawab.

"Jawab" Ucap Alex

Hening.

Bagaimana mereka bisa menjawab? Menyusun kata kata saja susah, semuanya berantakan.

"Ayo jawab" Ucap Syifa lembut

"Itu.." Anar memberanikan diri untuk berbicara, tapi akhirnya kembali diam

"Jadi gini...hm...gimana ya..." Sean juga bingung cara menjelaskannya

"Keluarga Bagastra" Ucap Felix singkat

Jevian mengernyit bingung.

"Putra om Arlon" Ucap Zian singkat

Jevian terdiam. Seketika, dia langsung menatap Revan. Pantas saja tatapannya sama dengan abangnya.

Jevian kembali menatap Zian dan Felix yang duduk bersebelahan untuk memastikan. Dan mereka mengangguk.

Jevian kembali menatap Revan.

Sedangkan Revan hanya diam mematung. Ini terlalu tiba tiba.

'Ternyata benar' batin Jevian

"Tuan Jevian..tolong jangan bawa Al..kami sudah terlalu menyayangi nya" Ucap Syifa dengan mata berkaca kaca

Ia takut Jevian akan membawa Revan. Ia takut kehilangan anak sulung nya.

Jevian sempat terdiam.

"Saya tidak akan membawa Var- Al, akan lebih baik jika dia tinggal di tempat yang membuatnya nyaman" Ucap Jevian

Ucapannya sedikit membuat Rizal terkejut, karena Jevian biasanya hanya berbicara singkat.

"Tapi, setidaknya biarkan keluarga kami mengunjunginya" Lanjut Jevian

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang