.
.
.
.
Setelah menempuh waktu berjam jam, akhirnya mereka sampai di Amerika.
Mereka menunggu jemputan di bandara.
...
Beberapa menit kemudian..
"Ck lama banget dah...abang udah ngabarin mommy belum sih?" Tanya Aron yang kesal menunggu lama
"Udah ngirim pesan nih...mommy di telepon gak bisa. Belum dibaca pesannya" Jawab Revan yang juga sedikit kesal, hari santainya harus terbuang untuk pergi ke Amerika secara mendadak
"Ih lagian mommy kemana sih...tadi koar koar minta cepetan berangkat, giliran udah nyampe malah kita yang nunggu lama" Kesal Arza
"Ck...ngeluh mulu kalian" Ucap Arfan jengah
"Dih...lo juga pasti kesel kan? Gengsian lo" Sinis Arza, sedangkan Aron hanya menatap sengit Arfan
"Gak ada hubungannya ya!" Kesal Arfan
Mereka bertiga pun adu mulut. Sedangkan Revan hanya berwajah datar. Terlalu malas hanya untuk melerai. Lagi pula kenapa mereka jadi banyak bicara begini?
.
Sedangkan di mansion Veranzo yang berada di Amerika..
Para wanita Veranzo sedang sibuk mengobrol di ruang keluarga. Sedangkan para pria hanya menyimak, yang lebih tua membahas pekerjaan.
Beberapa menit kemudian, Alex merasa seperti ada sesuatu yang dilupakan.
Ia menatap Syifa.
"Sayang.." Panggil Alex
Syifa menoleh.
"Apa hari ini ada jadwal penting yang kita lupakan?" Tanya Alex
Syifa terdian mencoba berpikir.
"Kayanya ngga ad-" Syifa langsung terdiam
Sedetik kemudian, ia memekik panik.
"Astaga! Aku lupa! Mungkin sekarang anak anak sudah sampai di bandara!" Seru Syifa kalang kabut
Mereka yang mendengar pun ikut panik.
"Yasudah biar aku dan bang Evan yang jemput" Ucap Alex
Sedangkan yang lain mengangguk dan para wanita menyiapkan masakan. Alasan kenapa mereka tidak menyuruh maid saja yang memasak, karena mereka lebih suka memakan masakan keluarga.
.
Kembali pada empat anak yang terlihat seperti anak hilang..
"Bang...lama banget ini..gue dah laper" Ucap Arza dengan mata berkaca kaca
"Sabar...kita semua juga laper kali" Ucap Aron menepuk nepuk puncak kepala Arza
"Lagian mereka lama amat dah...jangan bilang mereka lupa kalo anaknya lagi ada di bandara" Kesal Arfan
Sedangkan Revan hanya menghela nafas. Yah..dia juga merasa kesal, apalagi mereka belum makan siang sama sekali.
Lama mereka menunggu, hingga akhirnya Alex dan Evan datang menghampiri mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Boy [END]
FantasyTentang seorang bernama Revandra Alvaro Bagastra, yang sekarang marga Bagastra itu sudah ia hapus. Pemuda berumur 18 tahun itu memiliki sifat dingin dan datar, serta acuh pada yang menurutnya bukan urusannya. Orang tuanya sudah tidak ada karena kece...