Bab 42

8.7K 671 16
                                    

.

.

.

.

Revan dan ketiga sahabatnya akhirnya sampai di markas Hidden Black.

Mereka memutuskan untuk ke ruang kumpul lebih dulu.

"...ini terus yang bakal nyairin suasana siapa? Yang bisa di ajak tengkar sama adu mulut siapa? Yang bakal marah marah gak jelas siapa?" Gumam Anar bertanya

Yah..ia yang selalu adu mulut dengan Rendy, ia yang selalu menjahili Rendy. Jadi...kini ia bahkan tak tau harus berbuat apa.

Di saat mereka sibuk melamun, tiba tiba, markas mereka gelap. Semua lampu mati. Dan tak lama setelah itu, terdengar suara tembakan. Membuat mereka tersentak dan mengeluarkan senjata masing masing.

Tapi tiba tiba, ada sebuah bayangan berdiri tepat di depan Revan. Bayangan itu menembak Revan.

Dan..

"Hah..hah.." Revan terbangun

Ia menyadari, bahwa ia sedang berada di kamarnya di markas Hidden Black.

Sibuk melamun, hingga akhirnya ia teringat sesuatu. Ia langsung turun dari kasur nya dan berjalan keluar kamar menuju ruang keluarga.

Di sana, hanya ada Anar, Anzo, dan Zian. Tidak ada Rendy.

"..gua kenapa?" Tanya Revan tiba tiba

Ia duduk di samping Zian.

"...lo pingsan waktu lagi di pemakaman Rendy" Ucap Anar lirih, matanya bahkan masih sembab

"..jadi itu bukan mimpi ya?" Gumam Revan

"Gue berharapnya itu mimpi, tapi ini nyata" Ucap Anzo dengan kepala menunduk

Sedangkan Zian, ia hanya diam dengan wajah datanya. Berbeda dengan perasaannya yang campur aduk antara sedih dan marah.

Sedih karena mereka kembali kehilangan satu sahabat. Dan marah karena lagi lagi ia tak bisa melindungi sahabatnya.

"..terus sekarang kita bakal ngapain? Hampa banget rasanya" Ucap Anar

"..."

Hening beberapa saat, hingga Zian akhirnya memecahkan keheningan.

"Mau ke tempat pria itu?"

Mereka sempat terdiam, sebelum akhirnya mengangguk dan mulai bersiap.

Sedangkan di suatu tempat..

Tap..

Tap..

Tap..

Damar, Alex, dan Evan sampai di depan sel Kriston.

Terlihat, kaki dan tangan Kriston di ikat dengan rantai yang sedikit panjang. Ia juga terlihat kacau, karena Alex menyuruh bawahannya untuk menghajar Kriston habis habisan.

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang