Bab 44

8.3K 652 2
                                        

.

.

.

Revan dan yang lain masih sibuk dengan laptop masing masing.

Entah kenapa, tiba tiba Revan memikirkan mendiang orang tuanya.

Dan ia berharap, orang bernama tuan Jevian itu benar benar adik dari mendiang papa nya.

"Rev..kalo seandainya nih ya, lo tau itu bener bener adik papa lo, lo bakal ngapain?" Tanya Sean memecah keheningan

"Yaudah" Singkat Revan

Ia bukan tipe orang yang sekalinya dihadapi hal seperti ini, malah terpikir berhari hari.

"Hah...heran gue sama lo" Ucap Anar geleng geleng kepala

"Eh..mau coba ngeretas data keluarga tuan Jevian gak?" Terbesitlah ide gila dari seorang Anzo

"Wih boleh tuh" Dan Satya yang langsung menyetujuinya begitu saja

"Hasutan setan ini namanya...gue gak mau nyari masalah sama mereka ya" Ucap Anar, dan diangguki setuju oleh Sean

"Udah tenang aja kali, kita semua kan pada bisa ngehack...ngapain takut? Kek amatiran aja" Ucap Anzo

"Ck..entar kalo ada apa apa gue gak tanggung jawab ya!" Ucap Sean

Lagi, kali ini Anar yang mengangguk.

Sedangkan Revan hanya menghela nafas. Sahabatnya ini tidak ada yang benar, mungkin hanya Felix dan Zian saja.

Dan akhirnya, mereka benar benar meretas data keluarga dari adik mendiang papa Revan.

Sedangkan di sisi lain..

"Ada masalah perusahaan?" Tanya seorang pria paruh baya dengan dingin

"Tidak ada tuan, sejauh ini semuanya berjalan seperti biasa" Jawab asistennya

Tok tok tok..

"Masuk"

"Tuan...maaf mengganggu, tapi..data keluarga Bagastra telah di retas. Kami sudah mencoba untuk melawan dan kembali menyerang, tapi sepertinya mereka tidak bisa di remehkan" Ucap seorang ketua hacker

"Apa?! Kirim balasan! Jangan sampai ada data yang bocor" Ucap pria yang di sebut tuan

Siapa lagi jika bukan Jevian Valdo Bagastra, adik dari Arlon Valdo Bagastra.

"Baik tuan" Setelah mengatakan itu, ketua hacker itu pamit kembali ke tempat komputer

Jevian pun memutuskan untuk menyusul, diikuti asistennya, Rizal.

Setelah sampai, dapat Jevian lihat bahwa para hecker yang bekerja dengannya sedang sibuk pada komputer masing masing.

"Sudah berhasil menemukan pelakunya?" Tanya Jevian

"Belum tuan, sedikit susah, karena sepertinya dia tidak sendiri. Ada beberapa akun lain yang ikut meretas dan membantu menyerang kami" Ketua hacker tadi, yaitu Andro, menjawab dengan nada sedikit gelisah

Sebelumnya tak pernah ada yang berani meretas sampai sejauh ini. Bahkan jika ada pun, mereka sudah langsung lenyap.

Jevian mengangguk paham, kemudian mengamati.

Kembali ke kamar Revan..

"Duh susah amat sih..kuat banget pertahanan mereka" Keluh Sean yang laptopnya paling banyak terkena serangan

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang